Senja mengemasi beberapa barang yang akan dia bawa besok ke area perkemahan. Dia dan beberapa anggota lain di tugasi berangkat satu hari sebelum acara perkemahan terpadu benar-benar dimulai.
Sejenak dia mengingat apa ada yang terlupa, sampai dia merasa benar-benar yakin dan meletakan ranselnya di pojok kamar.
Dia merebahkan tubuhnya di atas kasur dan tangannya meraba nakas di sampingnya untuk kemudian meraih ponsel yang tergeletak disana.
Ada beberapa notif dari grup OSIS dan grup kelasnya. Sedetik kemudian matanya tertarik pada satu pesan yang di kirim oleh orang yang baru beberapa jam yang lalu ia antar pulang.
JinggaLasvenna : Makasih yaa 😊
Senja segera mengetikan sesuatu di ponselnya untuk membalas pesan itu.
SenjaR : Makasih untuk?
JinggaLasvenna : untuk semuanya..
Senja mengerutkan keningnya, tapi tak urung senyum terkembang di wajahnya.
SenjaR : Gue engga ngerasa ngelakuin apa-apa loh.. But, ur welcome :)
Read
Jingga hanya membaca pesan terakhir dari Senja dan tidak membalasnya lagi.
Senja lalu mengembalikan ponselnya ke tempat semula, membenarkan posisi tidurnya dan kemudian matanya terpejam, mencoba untuk tidur.
****
Jam menunjukkan pukul 06.00 pagi, tapi suasana di depan SMA TUNAS MUDA sudah terlihat ramai. Ada satu bus juga yang bertengger tidak jauh dari pintu gerbang.
Beberapa siswa sudah siap dengan ransel dan barang bawaan lainnya yang akan mereka bawa ke area perkemahan.
Senja berdiri tidak jauh dari bus dengan ada Fajar di sampingnya yang sedang sibuk mengecek satu persatu dari daftar yang ada di tangannya.
"Oke semuanya sudah siap? Kalau sudah siap, silahkan taruh barang bawaan kalian di dalam bagasi bus, dan langsung masuk ke bus karena 5 menit lagi kita akan berangkat agar tidak mengganggu aktivitas siswa siswi lain yang akan mulai berdatangan sebentar lagi." Ucap Fajar dengan berwibawa kepada semua orang yang ada disana.
Dan ucapannya di respon dengan anggukan, juga pergerakan dari semua orang yang mulai sibuk memasukan barang bawaan mereka ke bagasi dan langsung berhambur masuk ke dalam bus. Begitupula dengan Senja dan juga dirinya sendiri.
Setelah di rasa semua orang sudah masuk ke dalam bus, bus itu pun melaju perlahan meninggalkan halaman sekolah.
Senja duduk di bangku paling depan bersama Fajar yang mulai sibuk dengan ponselnya. Sedangkan Senja hanya memandangi jalanan yang masih terlihat adem karena memang masih pagi.
"Duh manis banget cewek gue, baru mau di tinggal sehari aja udah bilang nanti bakal kangen." Kata Fajar tiba-tiba.
Senja menoleh ke arah sahabatnya itu karena merasa bahwa sahabatnya itu butuh respon darinya.
"Tingkah lo bikin gue geli, Jar. Kaya baru pertama pacaran aja." Ujar Senja sinis.
"Yeeh ngomong aja kalau lo sirik. Lo kan jomblo, jadi engga akan ada yang bilang kangen walaupun lo ngilang setahun." Sahut Fajar tidak terima.
Senja memutar bola matanya dan mengalihkan pandangannya ke arah jalanan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA DAN JINGGA (COMPLETE)
Novela JuvenilJika jatuh cinta adalah sebuah pilihan, maka Jingga memutuskan untuk memilih jatuh kepada Senja. Karena dia yakin Senja akan menangkapnya, tidak akan membiarkan dia terjatuh sendirian. Semburat orange yang muncul di penghujung sore, datang sekilas n...