"Biarin begini sebentar lagi, Ngga. Gue harus mastiin sesuatu."Jingga diam. Mulut nya ingin sekali bertanya, tapi dia enggan. Alhasil dia hanya menikmati desiran di hatinya yang semakin lama semakin lebih dan lebih lagi.
Jingga ragu, tapi sedetik kemudian tangan nya balas menggenggam tangan kokoh Senja. Salahkan hati nya yang tidak sejalan dengan pikiran. Gengsi nya meluruh karena rasa nyaman yang di berikan Senja lewat perlakuan sederhana itu.
Senja sedikit terkejut dan menatap Jingga yang juga sedang memberanikan diri menatapnya.
Dia tau, dia mengerti perasaan apa yang ada dalam hatinya. Meski awalnya ragu tapi sekarang dia yakin.
"Ngga" Panggilnya.
"Iya?"
"Lo mau__"
"BAIKLAH,KITA LANGSUNG PANGGILKAN SAJA.... SENJA RAKA" Ucap seseorang di depan sana yang membuat ucapan Senja terpotong.
Sontak Senja mengarahkan pandang nya ke arah depan, dengan raut bingung yang tidak di tutup-tutupi.
"Hah? Gue?" Tanya Senja entah pada siapa.
"Kok Kak Senja engga bilang mau tampil?" Tanya Jinga sama-sama bingung.
"Gue aja engga tau, pasti kerjaan Fajar nih. Sialan tuh anak."
"Yaudah sana maju kak, semua orang ngeliatin kita itu."
Senja tidak punya pilihan lain. Dia berdiri dan berjalan ke tengah kerumunan. Mulutnya tidak henti mengutuk sahabat sialan nya itu.
Benar saja, setelah di tengah lapangan itu dia melihat Fajar yang sedang memberikan cengiran nya tanpa rasa bersalah
"Oke, Senja, mau bawain lagu apa nih?" Tanya Bimo yang saat itu di percaya jadi MC.
Senja berpikir sejenak. Mau nyanyi apa dia tanpa persiapan? Engga mungkin Naik-naik ke puncak gunung kan?
"Nja, mau nyanyi apa?" Tanya Bimo lagi
"Akad-Payung teduh" Ucap nya refleks.
"Wow romantis juga lo ya, oke kalau gitu silahkan. Gitar nya udah ada disana."
Riuh penonton terdengar saat Senja berjalan ke arah Gitar yang ada di atas kursi.
Dia mendudukan dirinya dan memangku gitar di atas paha nya. Beberapa saat Senja tampak mengatur gitar itu dan perlahan memetik nya menjadikan sebulah alunan yang membuat semua orang memekik takjub.
Betapa bahagianya hatiku saat
Ku duduk berdua denganmu
Berjalan bersamamu
Menarilah dengankuJingga mebelalak takjub, dia tidak percaya bahwa suara Senja yang selama ini terkesan ngebass dan berat justru lembut saat pria itu bersenandung. Wanita mana yang tidak akan luluh saat mendengar nyanyian itu keluar dari mulut Senja. Jingga terlalu percaya diri, memposisikan dirinya lah yang di maksud Senja dalam lagu itu.
Namun bila hari ini adalah yang terakhir
Namun ku tetap bahagia
Selalu kusyukuri
Begitulah adanyaNamun bila kau ingin sendiri
Cepat cepatlah sampaikan kepadaku
Agar ku tak berharap
Dan buat kau bersedih
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA DAN JINGGA (COMPLETE)
Novela JuvenilJika jatuh cinta adalah sebuah pilihan, maka Jingga memutuskan untuk memilih jatuh kepada Senja. Karena dia yakin Senja akan menangkapnya, tidak akan membiarkan dia terjatuh sendirian. Semburat orange yang muncul di penghujung sore, datang sekilas n...