Di part ini ada sedikit adegan dewasa. Jadi bagi yang enggan membaca engga usah di baca ya. Skip aja oke.. bijak lah dalam membaca dears..Mari kita simak lagi lanjutan cerita nya yaa.. Happy Reading Guys..
____________
Senja terduduk dan sesekali mengusap matanya. Dia menoleh ke samping, di tempat Jingga masih tertidur pulas.
Tangannya terangkat membelai rambut Jingga lembut, lalu perlahan dia menunduk dan mencium kepala Jingga lama.
"Bangun Sayang, sudah siang." Katanya pelan.
Jingga menggeliat, membuka sedikit matanya lalu tersenyum tipis.
"Jam berapa sekarang kak?" Tanya nya parau.
"Jam setengah 9, Sayang."
"Oh."
Sedetik kemudian mata Jingga terbuka sempurna dan terduduk dengan sangat cepat.
"Kenapa kakak baru bangunin aku Sekarang? Orang-orang pasti nungguin kita sarapan di bawah." Katanya kesal.
Jingga langsung bangkit dari kasur dan berlari kecil ke kamar mandi.
"Semua orang udah pulang, Sayang."
Teriakan Senja dari luar sontak membuat Jingga menghentikan aktivitas nya yang sedang bersiap mandi.
"Pulang?" Tanya Jingga dari dalam.
"Iya, tadi Bunda sempet kesini nanyain kita mau sarapan bareng engga. Tapi aku bilang kamu masih tidur karena kecapean, akhirnya mereka sarapan tanpa kita dan memutuskan pulang sejam yang lalu." Ucap Senja menjelaskan .
Jingga menghela nafas kasar. Dia merasa bersalah karena tidak bisa sarapan bersama dengan semua orang terdekatnya. Tapi dia juga tidak memungkiri bahwa dia memang sangat lelah dengan resepsi kemarin.
Di tengah lamunan nya tiba-tiba pintu kamar mandi terbuka menampilkan Senja yang dengan santai berjalan mendekati Jingga.
"Kakak mau apa?" Tanya Jingga polos.
Senja menaikan satu alisnya, "Biasanya kalau orang masuk kamar mandi mau ngapain?" Senja balik bertanya.
"Mandi." Jawab Jingga.
"Ya berarti aku juga mau mandi."
"Ta-tapi kan aku duluan yang mau mandi."
Senja mengernyit bingung lalu melangkah semakin dekat.
"Kita kan bisa mandi sama-sama sayang." Kata Senja dengan mengerlingkan matanya.
Jingga membulatkan matanya dan reflek berjalan mundur.
"Kenapa Jingga?"
"A-aku boleh engga mandi sendirian aja?" Tanya Jingga gugup.
Senja terdiam, berusaha menahan bibirnya agar tidak tersenyum.
"Engga boleh sayang. Karena suami mu ini, mau mandi bareng sama istrinya."
Dan dengan itu Senja berjalan lebih dekat dan membelai pipi Jingga lembut. Membuat Jingga semakin merona dan menunduk karena gugup.
Jingga bergeming, membiarkan Senja memperlakukannya dengan sesuka hati. Senja membuka satu persatu kancing baju tidur Jingga hingga terlepas dan menyisahkan bra berwarna merah muda yang begitu pas di dada Jingga yang tidak terlalu besar.
"I want you, Honey." Bisik Senja lirih, membuat Jingga merinding.
Jingga memejamkan matanya saat Senja mendorong tubuhnya menempel di dinding kamar mandi. Dengan gerakan yang lembut, Senja mencium bibir Jingga dan melumatnya perlahan. Mereka berciuman dengan intens sampai Senja beralih mengecup leher Jingga dan menggigit nya sesekali membuat Jingga tidak tahan untuk mendesah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA DAN JINGGA (COMPLETE)
Novela JuvenilJika jatuh cinta adalah sebuah pilihan, maka Jingga memutuskan untuk memilih jatuh kepada Senja. Karena dia yakin Senja akan menangkapnya, tidak akan membiarkan dia terjatuh sendirian. Semburat orange yang muncul di penghujung sore, datang sekilas n...