Part 36

3.1K 119 2
                                    

Buat kalian yg pada baper nungguiin...

Tapi kasih bintangnya ya buat aq..  Biar tambah semangat lagiii...

Please cuma menggerakan jempol kalian ke tanda bintang aja,  kalin sudah menghargai karyaku.

Aq makasih bangat buat yg sudah baca n kasih bintangnya buat cerita aq ini.

Happy reading....
Perjalanan pulang ini membuat Kara jetlag, sesampainya dirumah dia langsung beristirahat. Tidak sempat makan ataupun minum. Tante Nia juga sudah pulang satu hari sebelum mereka kembali.

Melihat Kara yang sudah tertidur pulas, Tante Nia mengurungkan niatnya untuk mengajak Kara makan bersama. Apalagi saat di mobil Kara sudah bilang kalau dia jetlag, sehingga saat Om Dani mengajak mereka makan di Restorant Jepang kesukaan Kara, dia tidak berminat.

Key melangkah memasuki kamar Kara yang tidak terkunci. Kara tidur dengan sangat tenang, bed cover polkadot sudah menutupi dirinya sampai dada. Key melangkah dan duduk dipinggir ranjang Kara. Key mengusap puncak kepala Kara, lalu mencium keningnya dengan lembut.

"Good night , sayang" ucap Key, lalu pergi dari kamar Kara.

Seminggu berlalu sudah. Selama seminggu ini semua siswa yang ikut Edutrip selalu mendapatkan tugas tambahan. Mereka harus membuat jurnal kegiatan mereka selama disana, dan membuat presentasi apa yang sudah mereka dapatkan. Itu menjadi tugas tambahan yang sangat melelahkan, apalagi banyak tugas dari sekolah yang mereka harus kejar selama mereka di London.

"Kara, malam minggu kita nonton yuk?" ajak Erin yang sedang duduk di kantin.

"Hem, kayaknya gak bisa deh."

"KENAPA?" tanya Erin dan Suci serempak.

"Jangan bilang kamu mau jalan berdua sama Key, secara ya. Selama di London kamu sama Key suka curi-curi waktu berduaan" ucap Suci denga polosnya.

"Uhuk..uhuk.." Kara langsung tersedak saat minum air mineral botolnya.

Begitu juga Erin yang menyatukan kedua alisnya sambil menatap horor pada Kara.

"Ish, kalau ngomong sembarangan. Tante Nia sama Om Dani udah ngajak nonton duluan. Kalau Key tidak tahu dia ikut apa tidak ?"

"Ish, apaan sih Erin melihatnya begitu bangat" ucap Kara lagi sambil menepuk pelan bahu Erin.

Drrrt drrrt

Ponsel ungu Erin berbunyi, setelah melihat siapa yang menelepon, Erin mendadak minta izin pergi. Ya beginilah Erin selama pulang dari London, bila ponsel unyunya berdering entah itu pesan atau telepon disaat mereka istirahat, mendadak Erun langsung pergi.

"Kebiasaan deh. Udah seminggu, siapa sih yang telepon?" ucap Suci yang masih melihat silut Erin.

Kara hanya mengangkat kedua bahunya, menyatakan kalau dia tidak tahu. Walaupun sempat dua memikirkan sesuatu yang berhubungan dengan Erin, tetapi dia tidak ingin menanyakannya kepada Erin. Menurutnya kalau ada sesuatu pasti Erin akan jujur.

Malam minggu Kara, Tante Nia, Om Dani sedang duduk di bangku panajang sambil menunggu pintu theater 1 terbuka. Mereka saat ini sedang di XXI.

"Kemana Key? Sudah sejak sore Key pergi, bilangnya dia ada latihan band dengan Jody dan Kaka?" tanya Tante Nia bingung.

"Sorry Ma, belum telatkan?" ucap Key yang berlari tegesa-gesa.

Tante Nia hanya menarik nafas berat. Lalu memberikan tiket mereka kepada wanita cantik berseragam hitam. Mereka mulai menaikki tangga menuju tempat duduk di pojok kanan paling atas. Key duduk dipojok, disebelahnya Kara, lalu Tante Nia dan Om Dani.

Backstreet [END] Publish AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang