Part 44

3K 98 4
                                    

Di ruang kerjanya Sam terlihat sedang menghubungi seseorang. Orang yang selama ini dia tunggu. Sam sengaja mengatur kedatangan Dave teman lamanya yangbekerja sebagai detective terkenal di Indonesia.

"Apa, kau sudah sampai di London"

"..."

"Baik Dave datanglah ke rumahku. Aku tunggu disana"

Setelah itu Sam mengakhiri panggilannya dengan Dave. Sam membatalkan semua janjinya. Dia sudah berbalik menuju rumahnya. Sam sudah menunggu Dave diruang tamunya. Sam sengaja mengajak Dave ke rumahnya, karena lebih privasi. Tak butuh waktu lama Dave sudah sampai di kediaman Sam.

 Tak butuh waktu lama Dave sudah sampai di kediaman Sam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kira-kira seperti ini ruang tamu Sam.


Dave ternyata tidak sendiri, dia membawa Kinan dan anaknya Baim. Sam tidak keberatan. Kebetulan sekali Kinan dan Baim bisa menemani Kara dikamarnya, selama Dave dan Sam membicarakan hal yang sangat penting.

Kinan dan Baim diantar oleh maid menuju kamar Kara. Melihat rumah yang sangat besar Kinan sangat takjub. Dia belum pernah datang atau menginjakkan kaki dirumah sebesar ini.

"Kak, rumah Nenek jauh lebih besarnya dari ini" bisik Baim, mengetahui Kinan terpesona dengan rumah ini.

Kinan memutar dua bola matanya malas. Mendengar omongan Baim. Jujur dia belum pernah ke rumah Nenek Baim.

Tok..Tok..Tok..
"Masuk" ucap Kara dari dalam kamarnya.

"Maaf, Nona, saya di minta Tuan Sam untuk mengajak mereka menemani Nona" ucap maid yang mengantarkan Kinan dan juga Baim.

Kara menganggukkan kepalanya, lalu maid itu pergi. Kinan tersenyum kepada Kara dan menghampiri Kara yang duduk di kursi rodanya.

"Kinan" ucap Kinan sambil mengulurkan tangannya.

"Kara" sambil membalas uluran tangan Kinan.

"Oh, Kakak ternyata Mc LaPizza Cafe ya ?" tanya Kara yang sepertinya pernah mendengar nama Kinan.

"Aha, kamu pasti salah satu penggemar aku?" ucap Kinan sambil menunjuk Kara.

Ternyata dugaan Kinan salah, karena Kara menggelengkan kepalanya, yang berarti dia bukan penggemar Kara. Dan Kinan hanya tersenyum malu.

"Kak Kinan terlalu GR" ledek Baim yang sudah duduk manis di ranjang Kara. Perkataan Baim langsung saja membuat Kara tertawa.

"Mulai lagi" ucap Kinan pelan.

Ternyata benar, kehadiran Kinan dan Baim bisa menghibur kesepian Kara. Terlihat Kara sering tersenyum melihat pertengkaran kecil antara Baim yang selalu meledek Kinan.

"Kak Kara, kenapa Kakak duduk dikursi roda?" tanya Baim sambil menunjuk kursi roda Kara.

"Baim sayang, kamu mau tahu kenapa?" Baim mengangukkan kepalanya.

Backstreet [END] Publish AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang