Part 38

2.9K 89 3
                                    

Kara melebarkan matanya dan berjalan cepat menuju papan tulis, dia mengeleng-gelengkan kepalanya. Bagaimana tidak terkejut, dia melihat foto dirinya sedang berpelukan bersama Mr Sam, foto dirinya sedang bersalaman dengan Mr Sam, foto dirinya sedang mengobrol sambil tersenyum bersama Mr Sam. Apalagi ada tulisan yang sangat menyayat hati.

Salah satu PELAKOR cilik.
Bisa-bisanya bermesraan dengan orang asing saat Edutrip.
Pantas saja ditinggalkan oleh orang tuanya.
Gadis simpanan.
Gadis tapi bukan perawan.
Sering menghilang saat Edutrip, ternyata berduaan dengan orang asing.

Semua foto dirinya yang diprint ukuran kertas HVS dan tulisan yang sengaja ditempel pada karton warna-warni, memenuhi seluruh papan tulis. Dengan perasaan kesal Kara merobek semua karton itu, tanpa membaca semua yang ada disana. Key berlari menuju Kara. Sama seperti Kara dia juga terkejut dan ikut membantu Kara merobek semua karton itu.

"Huuuuuu" seluruh siswa yang berada disana menyorak.

"BUBAR SEMUA, BUBAR" teriak Key yang berbalik menghadap semua siswa itu.

Kara mulai melemahkan robekannya, kakinya terasa lemas, pantas saja sepanjang perjalanan tadi semua siswa dan siswi memandang rendah dirinya, berbisik, dan mencibir dirinya. Kara merosot di depan kelas, kakinya merasa tidak kuat lagi untuk berdiri. Hatinya begitu perih melihat semua fitnah pada dirinya. Belum sempat Kara terjatuh di lantai, Key menahan kedua bahu Kara dengan tangannya. Agar Kara tetap berdiri .

"Key, hiks..ini bohongkan..hikss.. Kamu percaya akukan. Aku bukan seperti yang mereka pikir. Key jangan tingglin aku lagi. Hisk..hiks..hiks.." ucap Kara yang sambil mengeluarkan tangisannya, dengan tangan yang masih memegang karton robekannya.

"Kara, please, jangan sedih. Aku percaya kamu, aku gak akan tinggalin kamu. Kita hadapi ini sama-sama ya" ucap Key yang sudah memeluk Kara.

Key masih memeluk Kara dengan tangan mengusap punggung Kara. Key terus menenangkan Kara yang saat ini hatinya hancur karena fitnah.

"KARA" teriak dua sahabatnya dari pintu kelas. Key dan Kara melepaskan pelukkannya dan melihat ke sumber suara itu.

Mereka berdua sedikit berlari dan langsung memeluk Kara. Mereka bertiga berpelukan saling memberi semangat.

"Kara, kamu tenang saja, semua kertas sampah ini sudah kita hancurkan" ucap Suci yang masih memeluk Kara.

"Iya, Kara, Kita akan bantu menghadapi semua ini. Siapapun orangnya kita akan buat perhitungan. Kita percaya kamu bukan perempuan seperti itu. Kamu sahabat kita yang paling the best" Ucap Erin.

"BEST FRIEND'S FOREVER" ucap mereka bertiga.

"Thank's guy's, kalian selalu ada buat aku" ucap Kara dengan suara serak setelah menangis.

"Hanya Erin dan Suci" ucap Key. Kara, Erin dan Suci melepaskan pelukkan mereka dan menatap Key. Akhirnya Kara menghampiri Key.

"Kamu yang paling spesial, Thank's My Baby Key" ucap Kara yang sudah memeluk Key.

"Ehem..ehem" Erin dan Suci dengan sengaja memegang tenggorokannya. Kara terkejut, lupa kalau dia memeluk Key menjadi pusat perhatian kedua sahabatnya saja dia melepaskan pelukannya.

"Jadi, kapan mau diresmikannya?" tanya Erin dengan sedikit menggoda Kara.

"Atau sebenarnya sudah resmi?" tanya Suci lagi.

"Kalian hutang penjelasan kepada kita" ucap Erin sedikit berbisik kepada Kara.

"Ayolah Key, traktir kita. Kamu sudah membuat sahabat kita tercinta ini merahasiakan hubungan kalian. Jadi Key harus teraktir kita hari ini" ucap Erin yang sudah merangkul bahu Kara.

Backstreet [END] Publish AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang