Part 34

3.3K 101 2
                                    

Hihihi..  Semalm ketiduran mw upload lagi..  Maafkeun ya.. 
.
.

Hari ini adalah penguman hasil dari pemilihan ketua OSIS yang baru. Dari enam kandidat hanya dipilih 1 orang ketua OSIS dan 1 orang untuk wakilnya. Terdengar suara teriakkan dari semua pendukung calon.

Seluruh penghuni sekolah sudah berkumpul di aula yang sangat besar. Aula ini memang di pakai untuk acara-acara besar atau tempat berkumpul seluruh siswa dan siswi. Di depan sudah ada Edo dan beberapa pengurus inti yang sedang membacakan laporan pertanggung jawaban selama mereka berjabat.

Semua kegiatan yang sudah direncanakan, berhasil dijalankan dengan baik. Begitu juga dengan laporan keuangan OSIS yang dibacakan oleh bendaharanya. Sampailah pada acara penentuan siapa Ketua OSIS yang menjabat menggantikan Edo.

Tepuk tangan dan sorak-sorak sudah mulai menggema. Di barisan paling depan sudah duduk Mr Atmaja, dan staf guru-guru penting atau kaki tangan dari kepala sekolah itu. Miss Sarah sebagi Mc untuk acara kali ini. 6 kandidat sudah berdiri diatas panggung.

Tepuk tangan yang paling meriah ketika nama terdengar Bara yang menjadi ketua OSIS menggantikan Edo. Kara, Erin, dan Suci yang duduk paling belakang pun ikut bertepuk tangan dann bersorak gembira. Bara memang pantas menjadi ketua OSIS. Apalagi Bara teman sekelas mereka.

Setiap tahun acara pemilihan ketua OSIS selalu menjadi acara besar di sekolah ini. Semua siswa diharapkan hadir, tetapi tidak ada pembelajaran, melainkan melihat semua prosesi dari awal sampaai akhir. Ya dan semua sedang menikmati makan siang mereka.

"Key, kenapa ngajak aku kesini ?" ucap Kara saat dia dan Key masuk ke ruang mading.

Key menutup pintu dan menguncinya agar tidak ada yang masuk. Lalu Key menarik Kara menuju bangku kebesaran Kara. Disana sudah tersaji seporsi siomay, bakso, dua jus jeruk. Mereka duduk berhadapan dan saling menatap.

"Kalau disini kita bisa makan bersama. Tapi kalau disana kamu mana mau dekat-dekat sama aku" ucap Key sambil menyendok siomay dan memasukkan ke dalam mulutnya.

Mereka pun asyik menyantap siomay dan bakso sambil mengobrol. Sesekali Key mengusap puncak kepala Kara karena gemas dengan tingkah Kara yang terlalu cuek. Kara mengambil beberapa tissu dan mengelap meja bekas bumbu siomay yang tumpah dan percikan kuah bakso.

"Key, lap nih mulut Kamu. Gak usah minta dilapin kayak di novel-novel romatis yang suka Erin baca. Kalau minta dilapin bukan waktu yang tepat. Nanti kelamaan keburu orang-orang pada bubar, kita ketahuan lagi" ucap Kara sambil memberika tissu dan melanjutkan membersihkan mejanya.

Key yang mendengar ocehan Kara hanya mencibir dan mengambil tissu itu. "Siapa yang minta dilapin. KePDan nih orang" batin Key.

Tok...Tok..Tok..

"Kara, ada di dalam tidak ?" terdengar suara Erin sambil mengetuk pintu.

Kara yang terkejut hampir saja mau menjawab Erin, untung Key dengan sigap menutup mulut Kara dan langsung menyuruhnya berjongkok dibawah meja, agar tidak ada yang bisa melihat mereka. Key berada dibelakang Kara dengan tangan berada dimulut Kara, mereka seperti berpelukan lewat belakang. Merasa sudah tidak ada tanda-tanda Erin, merekka berdua berdiri dan mengambil nafas sebanyak-banyaknya. Karena terkejut mereka sempat menahan nafas mereka.

Hari ini adalah acara edutrip ke London. Kara dan teman lainnya sudah berada di London. Bersamaan dengan dirinya ke London. Tante Nia dan Om Dani pergi ke Yogyakarta untuk urusan bisnis mereka.

50 siswa sedang antusias mengamati penjelasan dari seorang guru di London. Cara belajar disini memang sedikit berbeda dari disekolah mereka. Itulah sebabnya, mereka mengikuti edutrip. Selain dari belajar hal baru, setelah lulus nanti mereka harus siap menghadapi dunia global , yaitu masyarakat ekonimi ASEAN.

Siang ini semua sudah berkumpul di cafe yang ada di hotel tempat mereka menginap. Mereka semua akan menikmati santap siang mereka. Kara sudah mengambil beberapa potongan daging asap tipis dengan sauce baberque dan dua sendok salad sayur. Kara duduk bersama Erin dan Suci. Mereka menyantap makan siang mereka dengan segelas ice tea.

Setelah makan siang mereka diberikan free time, hanya untuk sekedar jalan-jalan sekitar hotel atau berbincang dengan teman mereka. Ini paling disukai Kara dan dua sahabatnya itu mereka akan menikmati ice cream cup.

Mereka bertiga selalu menikmati rasa yangberbeda setiap harinya, seperti saat ini Kara memilih rasa coklat, Erin vanila,Suci rasa green tea. Yang tak terpupakan oleh mereka adalah berfoto dan di upload

Kara berjalan agak cepat untuk mengimbangi Erin dan Suci yang sudah di depan. Tadi Kara sempat kembali ke toko, karena sling bag miliknya tertinggal disana.

Bruuk

"Auw, I'm sorry Mr" ucap Kara yang tersandung lalu menabrak seorang pria.

Jas abu-abu pria paruh baya itu tertumpah oleh ice cream yang Kara pegang. Kara yang merasa bersalah berkali-kali membungkukkan badannya untuk meminta maaf. Tak lupa dia mengambil tissu dari tas dan mengelap jas pria tersebut.

"It's ok" ucap Pria tersebut.

Kara merasa tidak enak, menatap pria tersebut dengan senyum kaku. Saat mata mereka berpandangan, Kara dan pria paruh baya dengan bulu-bulu halus dirahangnya terdiam sejenak, seperti ada sesuatu di dalam diri mereka.

"Kara, are you ok" ucap Key yang setengah berlari menghampiri mereka.

Pria paruh baya itu menatap Key dan tersenyum melambaikan tangannya sebentar lalu pergi.

"Kara, kamu kenapa ?" tanya Key dengan memegang bahu Kara.

Sepertinya Key kelepasan, dia takut terjadi sesuatu dengan Kara, karena melihat Kara seperti orang ketakutan di depan pria tersebut.

"Aku gak papa Key. Kamu kenapa kesini?" cicit Kara yang melihat kanan dan kiri.

"Aku khawatir sama kamu sayang" kata sayang dari Key membuat Kara tersenyum dan malu.

"Aku tadi habis mengambil tas yang tertinggal, lalu saat asyik berjalan sambil makan ice cream, kaki aku seperti ada yang menyandung. Tapi mana ya, kenapa tidak ada apa-apa disini" ucap Kara yang melihat-lihat sekitar bawah kakinya tempat dia tersandung, tetapi tidak menemukan apapun. Key ikut melihat kebawah .

"Tapi, aku jujur tadi itu ada yang menyandung ?" ucap Kara yang masih bingun berjalan bulak-balik.

"Yaudah, tadi orangnya gak marah. Sekarang kita balik, sebelum Mr Juan mencari kita. Ok" ucap Key sambil mendorong bahu Kara berjalan kembali.

Kara berjalan dengan rasa penasarang, dan sesekali melihat kebelakang. Saat itu juga Key selalu membenarkan wajah Kara agar menatap ke depan. Tanpa Kara sadari ada yang mengumpat dari balik tembok dengan senyum sinis. Ternyata dia yang sudah sengaja menyandung Kara.

####

Maaf y kalau kurang greget... Heeeee
Maaf juga kalau ada yg typo.....
Thank' buat yang udah baca dan kasih suaranya....

Publish ulang : 20 - 10 - 2019

Backstreet [END] Publish AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang