Sepanjang perjalanan pulang Key dan Kara sama-sama terdiam. Key fokus dengan mengemudi walaupun sedikit-sedikit mencuri pandangan ke Kara.
Sedangkan Kara hanya melihat keluar jendela. Dia mencoba menerima keadaan. Walaupun hatinya saat ini sesak. Sebisa mungkin Kara harus menghindari Key.
"Kara, tadi apa yang kalian bicarakan ?" mencoba membuka pembicaraan.
"Hah" langsung menoleh ke wajah Key.
"Iya kamu sampai rela-relain gak ke kantin cuma gara-gara kamu mau berduaan sama kakak kelas itu" ucap Key sedikit kesal.
"Cuma ngobrol biasa. Aku juga lagi malas ke kantin" ucap Kara mengalihkan perhatiannya.
Mobil itu akhirnya sampai di garasi rumah Key, dan menghentikan pembicaraan mereka. Kara yang ingin menghindari Key, membuka pintu dan keluar dari mobil Key lebih dulu. Dia berlari kecil untuk segera masuk ke dalam rumah.
Sementara itu Key yang mencoba memanggilnya, hanya bisa menghela nafas melihat punggung Kara sudah hilang dari matanya.
Kara sedang asyik menikmati makan siangnya. Karena tadi dia tidak sempat ke kantin. Jadi Kara membalas dendam dengan makan yang banyak. Saat sedang asyik menyuap makanan ke dalan mulutnya. Kara melihat sosok Key sedang berjalan menuju ruang makan.
Kara langsung saja mempercepat tempo suapannya. Dia makan dengan cepat tanpa harus dikunyah. Alhasil Kara tersedak.
Uhuk..Uhuk..Uhuk..
"Hei, kalau makan jangan cepat-cepat. Tenang aja makan disini gak akan habis kecuali kamu yang habisin" ucap Key yang berlari menuju Kara sambil mengusap-usap punggungnya.
Kara mengambil segelas air putih yang berada disamping piringnya. Kara meneguk air putih itu hingga tandas. Lalu menarik nafas panjang. Seketika dia sudah enakan, Kara menggerakkan punggungnya untuk menghindari Key.
"Aku sudah selesai makan. Sorry aku tinggal, aku mau ke kamar belajar" ucap Kara yang membawa piring kotornya ke dapur.
Key hanya melihat Kara tanpa berkata sedikitpun. Kenapa dengan Kara padahal yang harusnya marah adalah Key. Karena melihat Kara asyik berdua dengan Edo di kelas.
Kara sedang duduk di meja belajarnya. Buku-buku fisika sudah terbuka diatas meja belajarnya. Ada pensil yang tergeletak tidak jauh dari buku itu. Kara masih asyik dengan mengerjakan soal-soal dari buku latihannya. Ditemani suara alunan musik nan lembut ditelinganya.
Saat Kara membuka gallery di ponselnya. Dia sangat terkejut. Dan menggerakkan jarinya berkali-kali untuk mencari sesuatu disana. Kara mencoba membuka file manager untuk memastikan foto-foto di ponselnyanya. Tetapi nihil semua foto dan video yang berada dalam gallery handphonenya telah hilang.
Kara mulai mematikan ponsel miliknya. Mengeluarkan kartu memori dan memasukkannya lagi. Lalu kembali menyalakan ponselnya. Tetapi tetap saja semua foto dan video miliknya hilang. Gawat kenapa bisa hilang. Kara mencoba berpikir mengingat terakhir kali dua melihat foto-foto itu.
Kara menghela nafas panjang. Terakhir dia buka gallery pada saat Erin dan yang lainnya melihat foto itu. Setelah itu tidak pernah lagi, dia membukanya lagi. Karena sibuk untuk belajar.
"Bagaimana ini. Foto aku sama Key hilang semua. Padahal itu foto yang aku punya. Gak mungkin aku minta Key mengirim foto kita yang ada di hpnya. Hadeuh gimana ini?? Cuma itu kenangan aku sama Key. Sudalah Kara kamu harus berpikir positif ada baiknya foto itu hilang agar kamu berhenti memikirkan Key" batin Kara yang sedang kebingungan dan sedih.
"Aaarggh" teriak sambil meraup mukanya.
"Siapa yang tega hapus semua gallery aku. Masa iya aku yang hapus. Aku aja gak pernah buka-buka gallery" ucap Kara pelan sambil mondar-mandir di dalam kamarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet [END] Publish Again
RomanceSudah terbit di Google book & KBM App.. Kara dan Key bukanlah Kakak beradik ataupun saudara, tetapi mereka tinggal serumah. Sejak Kecil Kara sudah dirawat oleh kedua orang tua Key yang notabennya adalah sahabat baik kedua orang tua Kara. Saat masi...