Part 49

3K 98 1
                                    


1 tahun kemudian

Dalam satu tahun ini Kara berhasil menyelesaikan study. Dia sudah lulus dan siap memasuki univesitas ternama di London. Mulai saat ini Kara akan mulai dilibatkan di perusahaan Sam. Sebenarnya Sam ingin sekali Kara mempelajari tentang perusahaan dari beberapa bulan yang lalu. Itu tidak memungkinkan karena setelah dua kali terapi Kara masih harus menggunakan tongkat, walaupun sudah tidak menggunakan kursi roda.

Dan sekarang Kara sudah bisa berjalan dengan normal kembali. Dia sangat senang, bisa melakukan aktivitas tanpa batas. Papa Sam juga memasukkan Kara dalam club Karate. Dia ingin Kara menjadi wanita yang kuat dan tidak lemah. Sebelum memasuki universitas, Kara sudah disibukkan oleh aktivitasnya di kantor Sam.

"Pa, kenapa laporan keuangan ini berbeda dengan yang ada di file?" tanya Kara ketika melihat berkas-berkas laporan keuangan yang sudah berada dimejanya.

"Coba, Papa lihat sayang. Oh iya, waktunya kamu karate. Biar Papa yang menyelesaikan semua ini" ucap Sam sambil melihat jam tangannya.

Kara mengambil sling bag, dan menghampiri Papa tercinta, lalu mencium kedua pipi papanya. Sambil tersenyum.

"Hati-hati sayang, jangan terlalu lelah" Sam mengingatkan Kara.

Kara yang baru sampai depan pintu, langsung berbalik menatap Papa dan tersenyum sambil mengacungkan ibu jarinya.

Kara mengendarai mobilnya sendiri menuju club karate yang tak begitu jauh dari kantor Papa. Memang dia baru masuk dua minggu lalu. Kara belum terbiasa dengan latihan yang cukup keras, jadi dia masih harus melatih fisiknya. Apalagi kakinya yang baru sembuh, jadi dia harus ekstra hati-hati.

 Apalagi kakinya yang baru sembuh, jadi dia harus ekstra hati-hati

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Kara sudah siap dengan kuda-kudanya, dia selalu mengikuti intruksi yang diberikan pelatih. Ya beginilah Kara, selama setahun ini dia sudah berubah menjadi wanita yang berbeda. Selama setahun ini juga Kara sudah menjaga jaraknya dengan Erin. Dia sangat jarang menghubungi Erin, kalau bukan Erin yang terlebih dahulu menghubunginya.

Erin juga tidak pernah mengirim foto-fotonya bersama Key, dia tahu itu akan membuat Kara kecewa. Erin hanya bisa sekedar menanyakan kabar dan cerita hal-hal menarik yang dia alami.

"Hallo"

"Assalam'mualaikum Kara"

"Waalaikumsalam"

"Aku ganggu kamu ya ?"

"Enggak, aku baru selesai latihan. Kenapa?" tanya Kara sambil meneguk air mineralnya.

"Mau masuk kampus apa ?"

"Kampus teman Papa"

"Aku pikir kamu bisa kuliah disini, biar kita bisa sama-sama lagi"

"Aku sudah pernah bilang, aku tidak munggkin balik ke sana"

"Iya-ya. Kamu gak nanya aku mau masuk kampus apa?"

Backstreet [END] Publish AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang