Di rumah ini memang yang tinggal hanya Papa Sam dan Tante Letta, selebihnya para maid yang mengurus semua kebutuhan rumah. Mulai dari memasak, merapikan rumah, kamar, mencuci, dan pekerjaan rumah lainnya.
Ya, Kara sedikit marah dengan Papa Sam, karena dia meminta dibelikan ponsel baru. Papa Sam tidak setuju membelikan ponsel baru. Bukan karena tidak ada uang, tapi Papa Sam tidak ingin Kara berhubungan dengan keluarga Dani. Dan biar Kara fokus dengan pengobatan juga sekolahnya.
"Sayang, Papa sangat sayang padamu. Jangan terlalu lama marah terhadap Papa. Itu akan membuatnya sedih" ucap Tante Letta sambil mengusap puncak kepala Kara.
"Aku hanya bosan Tante, aku ingin berkeliling, melihat dunia luar" ucap Kara pelan yang masih bisa terdengar Tante Letta.
"Mulai besok, akan ada guru yang datang kemari. Papa-mu sudah menjadwalkan home schooling, sampai kakimu benar-benar pulih. Papamu tidak ingin hal yang buruk terjadi padamu. Sabar ya sayang, lima kali terapi, kamu sudah bisa berjalan dengan sempurna" ucap Tante Letta menyemangati Kara.
"Waktunya makan malam, mau makan bersama atau tetap di kamar ?" tanya Tante Letta sambil mendorong kursi roda Kara masuk ke dalam kamar, setelah itu menutup balkon kamar Kara.
"Aku boleh makan bersama kalian?"
"Tentu sayang, Papa yang akan membantu kamu menuruni tangga" ucap Papa Sam yang sudah berada di kamar Kara.
Papa Sam memapah Kara menuruni tangga satu persatu. Sedangkan kursi rodanya dibawakan oleh maid. Papa Sam begitu cekatan, dia mengikuti langkah Kara yang sangat pelan, dia tidak ingin sampai Kara merasakan sakit lagi pada kakinya itu.
Sebentar-bentar Kara menarik nafasnya. Untuk menuruni satu anak tangga dia membutuhkan waktu dua menit. Baru lima anak tangga yang mereka turuni, tapi itu sudah membuat Kara berkeringat.
"Papa gendong saja ya sayang?" ucap Papa Sam yang tidak tega melihat putri kesayangannya.
"Aku harus bisa Pa. Aku ingin berjalan seperti biasanya" ucap Kara penuh semangat.
"Oke, tapi kalau kamu memaksa menuruni tangga ini sampai bawah, Papa yakin, kita akan makan saat tengah malam" canda Papa Sam, dan itu membuag mereka berdua tertawa.
"Papa I love U"
"I Love U My Princess"
Setelah itu Mr Sam langsung menggendong Kara ala bridal style. Sampai menuju meja makan. Kara tidak di dudukan pada kursi roda, tetapi di bangku ruang makan. Kara ingin makan seperti orang normal tanpa harus menggunakan kursi roda.
Papa Sam duduk di bangku paling ujung, Kara duduk di sebelah kanannya, sedangkan Tante Letta duduk disebelah kiri Papa Sam. Dengan cekatan Tante Letta menyendokkan nasi ke piring Papa Sam dan Kara, menaruh sayur dan ayam goreng. Setelah itu barulah dia menyendok untuk dirinya. Mereka makan dengan tenang.
"Nambah sayang?" tanya Papa Sam.
"Cukup Pa. Perutku sudah full" ucap Kara sambil memukul ringan perutnya.
"Sebentar lagi maid akan membawakan obatmu" ucap Tante Letta dan dianggukkan kepala oleh Kara.
Keesokan harinya Kara kembali sendiri. Papa Sam sudah berangkat ke kantor, Tante Letta pergi mengurus Cafe. Hari ini jadwal pertama Kara home schooling. Miss Alin sudah menunggunya, Kara di bantu oleh dua orang maid menuruni tangga. Mereka sudah duduk di ruang tamu. Kara mulai memperhatikan setiap pelajaran yang diberikan oleh Miss Alin.
Untungnya Kara termasuk anak yang pintar, pelajaran matematika yang baru saja di pelajari, langsung mendapatkan nilai 90 dari Miss Alin. Kara sudah merapikan peralatan belajarnya. Setelah makan siang bersama Miss Alin. Kara kembali menuju kamarnya sedangkan Miss Alin sudah pamit pulang.
Kira-kira seperti ini tampilan ruang makannya
Publish ulang : 25 - 10 - 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Backstreet [END] Publish Again
RomanceSudah terbit di Google book & KBM App.. Kara dan Key bukanlah Kakak beradik ataupun saudara, tetapi mereka tinggal serumah. Sejak Kecil Kara sudah dirawat oleh kedua orang tua Key yang notabennya adalah sahabat baik kedua orang tua Kara. Saat masi...