Part 47

2.8K 96 0
                                    


Malam ini Sam memasuki kamar Letta. Letta sedikit terkejut karena Sam hampir tidak pernah datang ke kamarnya pada malam hari. Walaupun mereka menikah Sam belum bisa mencintai Letta. Oleh sebab itu Sam dan Letta tidak pernah tidur dalam satu kamar.

"Sam, apa yang kamu lakukan. Lepaskan Sam, lepaskan" ucap Tante Letta yang diseret ke ruang kerja Sam.

Plak
Satu tamparan mendarat sempurna dipipi Letta. Letta yang terkejut hanya bisa mengusapnya. Dia kira Sam sudah bisa menerimanya karena Letta sudah bersikap baik kepada Kara. Ternyata dugaannya salah.

"Sam, kamu kenapa ? Apa salah aku Sam ?"

"Kamu bilang salah kamu apa? Hebat sekali kamu?" bentak Sam

Deg...
Letta langsung terdiam.

Kara yang baru saja bangun tidur, duduk dikursi rodanya. Tidak biasanya dia terbangun tengah malam. Kara yang merasa haus mencoba bangun untuk mengambil air. Ternyata air di kamarnya habis. Kara tidak ingin mengganggu para maid yang sedang beristirahat. Kara pun mencoba duduk dikursi rodanya dan menjalankannya.

Kara keluar menggunakan kursi rodanya. Dia sempat bingung melihat para maid, tertunduk di lorong. Kara menghampiri mereka, dan bertanya apa yang terjadi, tetapi tak ada satupun yang berani menjawab.

Salah satu maid, langsung membawa Kara kembali ke kamarnya. Belum sempat maid itu mendorong kursi roda Kara. Mereka semua menderangar vas bunga yang dibantin sangat kencang.

Kara meminta maid membawanya ke sumber suara tersebut. Tetapi maid itu tidak berani. Karena tidak ada yang mau membawa Kara, akhirnya dia memutar rodanya sendiri. Para maid, langsung menahan Kara.

"Lepaskan" teriak Kara.

"Maaf Nona" ucap salah satu maid.

"Lepaskan atau saya minta Papa memecat kalian?" ancam Kara.

Para maid, ketakutan. Mereka semua tahu majikannya sangat menyayangi anaknya. Mereka takut ancaman Kara terjadi. Akhirnya mereka membiarkan Kara pergi menuju ruangan itu.

"Katakan, padaku kenapa kamu melakukan semua ini?" ucap Sam dingin.

"Sam, maaf. Aku janji tidak akan melakukannya lagi"

Plak
Tamparan lagi mengenai pipi Letta.

"Sam, kenapa tidak kau bunuh saja aku" teriak Letta.

"Aku tidak akan mengotori tanganku dengan darah pembunuh sepertimu"

"Katakan kenapa kau ingin membunuh anakku yang kedua kalinya" bentak Sam.

Jleb
Kara yang baru saja ingin masuk ke ruang kerja Sam, dia urungkan niatnya. Mendengar kenyataan kalau ada orang yang tega membunuhnya. Tetapi dia tidak tahu siapa orang tersebut, karena dia tidak bisa melihat orang di dalam sana.

"Itu, semua salahmu Sam. Bertahun-tahun aku menikah denganmu, tapi kamu tidak pernah menyentuhku. Tidur saja kita berbeda kamar apalagi menyentuhku. Apa kekuranganku Sam, Apa?" ucap Letta yang sudah menangis.

"Bagus, aku tidak pernah menyentuh wanita busuk sepertimu. Yang tega mau membunuh anakku lagi." ucap Sam dingin.

Kara yang samar-samar mendengar perdebatan itu, langsung mengetahui siapa orang yang mencoba membunuhnya. Dia menutup mulutnya tak percaya. Pantas saja selama ini menikah mereka tidak mempunyai anak. Ternyata meraka tidak pernah tidur bersama.

"Semua sudah terbukti, bukti kejahatanmu sudah lengkap. Sekarang terimalah, kau akan mendekam dipenjara. Dan aku akan mengurus surat cerai kita secepatnya"

Backstreet [END] Publish AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang