Part 20

7.1K 195 2
                                    

Tiga berlalu semenjak kejadian Kara bertengkar dengan Nana. Selama tiga hari itu juga Kara tidak pergi sekolah. Dia menyibukkan dirinya membuat komik di dalam kamarnya.

📞📞📞

"Assalammualaiku. Erin"

"wa'alaikumsalam. Kara ada apa?"

"Erin, nanti aku berangkat bareng kamu ya ?"

"Oke. 10 menit lagi aku sampai disana"

Suasana pagi hari masih sangat sejuk, mobil Erin menyusuri jalanan menuju sekolah. Hari ini masih dalam acara classmeeting, semua siswa terlihat sangat gembira. Karena mereka terbebas dari belajar dan hanya mengikuti acara bebas. Kara dan Erin sudah berada di ruang mading. Mereka sedang asyik membuat poster untuk acara kemping minggu depan.

"Hai"

"Kara, kangeeen" teriak Suci yang baru saja masuk. Lalu berlari memeluk Kara.

Suci belum tahu kenapa Kara tidak masuk selama tiga hari ini. Erin hanya mengatakan kalau Kara sakit. Mereka berdua tidak mau masalah Kara dan Nana sampai ada yang tahu.

"Kamu sudah sehat. Kara ?" Kara hanya menganggukan kepalanya.

"Tadi ada Nana, aku ajak kesini, dia bilang mau ganti baju dulu. Oh iya, hari ini dia ikut tanding voli mewakili kelas kita" ucap Suci dengan antusiasnya.

"Oh" hanya sekilas jawaban Erin. Karena mendengar nama Nana saja sudah membuatnya dia muak.

Bel berbunyi. Semua siswa mulai berkumpul dilapangan. Memang jadwal hari ini adalah pertandingan voli. Kelas Kara mendapatkan nomor urut pertama untuk bertanding dengan kelas IPS 1.

"Ayo Kara, Erin. Kita lihat Nana. Kita kasih semangat" ajak Suci yang mendengat bel.

Erin masih asyik menggunting kertas karton. Sedangkan Kara sedang mewarnai gambarnya. Melihat temannya tidak ada yang bergerak. Suci langsung menarik kedua tangan sahabatnya itu.

Mereka bertiga sudah berdiri dipinggir. Erin sebenarnya ingin sekali marah. Tetapi Kara memberikan isyarat mata agar Erin tidak marah. Pertandingan voli sangat menarik. Terlihat Nana ada dibagian depan bersama Joice. Mereka terlihat melempar dan mengangkis bola.

Suara sorak-sorak sangat meriah. Para pendukung dari kelas IPA dan IPS saling bersahutan menyemangati peserta yang bertanding.

"Ayo NANA" teriak Suci yang sangat keras. Sampai Kara dan Erin menutup telinganya.

Mendengar suara Suci, Nana secara repleks melihat ke sumber suara itu. Nana terdiam melihat Kara yang menatapnya. Ada rasa bersalah dan ingin sekali berlari untuk memeluk dan meminta maaf kepada sahabatnya itu. Tetapi dia tidak berani.

Buuk

"Auw"

Nana terjatuh kepalanya terkena bola voli sangat kencang dari lawan. Nana tidak menyadari kalau bola itu menuju kearahnya, sedangkan dia masih dalam pikirannya melihat Kara.

"Gimana sih. Bisa main gak sih Loe" teriak Joice yang memarahi Nana.

Nana mencoba bangkit dengan memegang keningnya yang terkena bola.

"Ganti, ganti" ucap Joice yang kesal.

Suci yang melihat kejadian berlari menuju Nana dan membawanya ke UKS.

"Kalian kemana, Nana di UKS keningnya berdarah. Kalian malah asyik makan dikantin" ucap Suci yang baru sampai di kantin.

"Terus" ucap Kara yang melihat kearah Suci.

Backstreet [END] Publish AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang