Part 37

2.9K 90 2
                                    

Hai guy's sorry ya. Sebenarnya ini harus ke upload kemarin. Tapi karena wattpadd maintenace terus. Setiap upload blank terus.. Maff ya.. Harusnya sudah update sampai part 39...
Tapi yang penting sekarang dh bisa ke luar ya tulisannya.....

Jangan lupa klik 🌟  ya... 
#######

"Jack tolong siapkan keberangkatan saya ke Indonesia secepatnya," ucap Mr Sam

"Baik, Mr. Ada lagi?" ucap Jack dengan anggukkan kepalanya

"Jangan beritahukan siapapun, masalah ini."

"Siap Mr."

Mr Sam memasukkan semua berkas yang sudah semalaman dia baca ke dalam amplop coklat. Lalu meletakkannya di dalam laci meja kerjanya.

Sudah sebulan sejak kepulangan mereka dari London. Hari ini mereka sedang mengikuti hari terakhir UTS. Ada yang aneh saat ini, biasanya Kara, Suci, dan Erin selalu belajar bersama, tetapi yang ada hanya Kara dan Suci. Entah kemana Erin, dia selalu berkata menyusul, tetapi dia baru datang saat sore hari setelah Kara dan Suci selesai dengan pelajaran mereka.

Semua anak-anak terlihat hening dan fokus mengerjakan soal ujian. Terlihat Mr Juan berjalan menyusuri celah dari setiap barisan bangku.

"Mr, saya izin ke toilet" ucap Erin saat Mr Juan menghamipiri mejanya.

Setelah mendapatkan persetujuan Mr Juan, Erin berlari menuju toilet. Saat di dalam toilet, Erin mengeluarkan selembar robekkan kertas berisi catatan rumus fisika, dia tersenyum simpul. Lalu meremasnya sehingga menjadi bola kecil yang tak beraturan. Setelah itu di genggam.

Mr Juan menghampiri Nana, lalu membungkuk sebentar dan mengambil sesuatu di lantai tepat disamping Nana. Mr Juan mulai menegakkan dirinya kembali, dan membuka remasan kertes tersebut. Matanya terlihat membesar melihat isi kertas tersebut. Mr Juan menengok kanan dan kiri, anak-anak masih fokus terhadap kertas ujiannya.

"Saya tidak suka, ada yang tidak jujur saat ujian" ucap Mr Juan saat sudah di depan kelas.

"Catatan siapa ini, kalau sampai saya yang mengetahuinya sendiri, sebelum pelakunya mengaku. Saya akan memberikan nilai 0 di raport" ucap Mr Juan tegas.

Semua anak fokus melihat kertas yang sudah tak berbentuk pada tangan Mr Juan. Semua terlihat saling pandang, seakan saling menanyakan siapa pemilik kertas tersebut.

"Saya hitung sampai tiga, kalau tidak ada yang mengaku. Ujian kalian semua saya batalkan, dan saya akan jadwalkan besok untuk ujian dengan soal yang baru."

"Yaaaah" seru serempak anak-anak.

Terlihat Nana memincingkan matanya dia terkejut, bagaimana bisa catatan fisikanya yang dia cari dari bukunya bisa sampai ditangan Mr Juan.

"1, 2, -"

"Itu punya saya Pak, tapi bukan saya yang melakukakannya," ucap Nana yang sudah berdiri dan menunduk.

"Kamu ikut saya ke kantor" ucap Mr Juan.

Semua anak memandang Nana tak percaya dan memandang tidak suka. Gara-gara dia hampir saja mereka semua mengikuti ujian lagi. Begitu juga dengan Kara, dia sedikit bingung dan tidak percaya. Nana tidak mungkin mencontek saat ujian. Itu bukan tipe Nana.

"Jadi seperti ini. Kalian sengaja membuat saya mengikuti ujian susulan sendiri dan terancam mendapatkan nilai dibawah rata-rata. Tunggu pembalasanku. Cukup sampai disini kalian tertawa" batin Nana yang sedang melihat tiga wanita tertawa bersama di kantin.

"Wah, si pencontek ada disini. Ternyata selain pengkhianat dia juga pencontek" ucap Joice yang baru saja menghampirinya.

"Hahaha" tawa Kikan dan Dina dua teman Joice.

Backstreet [END] Publish AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang