Part 30

3.2K 115 17
                                    

Hai.. Haiiii...
Ayo donk like cerita aq...  Sedikit sepi nihhh.  Jadi sedih dechhhh....

Semoga kalian tetap suka ya,  sama cerita2x aq....

Kasih semangat ya buat Key & Kara agar bisa publish ulang setiap hariii

Happy Reading

***
Lorong-lorong kelas masih sepi, karena ini masih dalam jam pelajaran.

Tap.. Tap.. Tap

Langkah Kara sedang berjalan, tepat saat dia berbelok dan ingin menuruni tangga.

"Kara" panggil seorang perempuan. Kara pun menoleh padanya.

"Mau kemana ? Tunggu" perempuan itu menarik tangan Kara yang hendak pergi meninggalkannya.

Kara berhenti, perempuan itu berdiri menghadap Kara, posisinya dia membelakangi tangga. Dia mengambil kedua tangan Kara dan menaruh dibahunya. Kara yang bingung hanya bisa mengerutkan dahinya.

"Kamu tahu rasanya kalau orang yang kamu suka, lebih memilih rivalmu ?" bisik perempuan itu ditelinganya.

Kara yang semakin bingung dengan ucapan itu langsung menjauhkan wajahnya dan sempat ingin melepaskan tangannya dari bahu perempuan itu.

Tap.. Tap.. Tap

Bersamaan dengan itu terdengar suara langkah kaki seseorang yang menaikki tangga.

"Saatnya" bisik wanita itu bersamaan dengan Kara yang melepaskan tangannya. Sehingga seolah-olah Kara mendorongnya.

"Aaaaaauw"

"NANA" teriak Kara yang melihat Nana terjatuh dari tangga sambil mengulurkan tangannya. Tetapi Nana sudah jatuh berguling melewati anak tangga itu. Nana jatuh tepat di kaki pria yang berjalan ditangga itu.

Kara dan pria itu langsung saling menatap, dan dengan cepat pria itu menggendong Nana ala bridal style menuju UKS.

Suasana jam terakhir memang sangat membosankan. Apalagi pelajaran Mr Juan yang terkenal guru paling Killer se-Atmaja School.

Tok.. Tok.. Tok

"Permisi, Mr Juan anda diminta menghadap Mr Atmaja" ucap seorang siswi kelas XI.

"Oke, terima kasih"

"Anak-anak tolong kalian selesaikan tugas ini dan harus dikumpulkan hari ini juga. Saya permisi sebentar" ucap Mr Juan sambil menunjuk soal yang ada di papan tulis.

Setelah sepuluh menit kepergian Mr Juan. Ada salah satu guru piket yang datang ke kelas itu dan memanggil Kara untuk menemui Mr Juan di ruang kepala sekolah.

Setelah sampai di lantai 1. Kara menuju ruang kepala sekolah yaitu Mr Atmaja yang tak lain adalah kakek Edo. Ini adalah pertama kalinya Kara masuk. Saat dia masuk, ruang kepala sekolah itu sangat rapi dan bersih.

Semuanya di dominasi dengan warna hitam dan putih. Di sana sudah duduk Mr Juan, Nana dan Mr Atmaja dibangku kebesarannya.

"Kara tolong kamu jelaskan apa yang terjadi?" ucap Mr Juan kepada Kara yang berdiri disampingnya.

Semua mata menatap kepada Kara. Kara seperti maling ayam yang ketahuan warga. Sebenarnya ada perasaan takut, karena ini pertana kali dia berhadapan dengan kepala sekolah.

"Kara" ucap Mr Juan sambil melihat kepada wajah Kara yang tertunduk. Kara mencoba menenangkan dirinya. Mengatur nafas yang dari tadi sudah tidak karuan.

"Maaf Mr Juan, Mr Atmaja saya tidak bermaksud untuk mencelakai Nana. Ini hanya kesalahpahaman" ucap Kara dengan satu kali nafas.

"Kara, yang saya tanyakan apa yang terjadi ?" ucap Mr Juan yang masih memandangnya untuk meminta jawaban yang jelas.

Backstreet [END] Publish AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang