Part 50

3.3K 86 0
                                    


Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Ting tong Ting tong

Kara yang masih lelap dalam tidurnya, menyingkap selimutnya. Dia kesal sekali, kepada orang yang sudah menggangu tidurnya. Kara menggunakan kaos putih kebesaran dan celana pendek, berjalan menuju pintu. Dengan muka ciri khas orang bangun tidur, Kara membuka pintu.

Ceklek
Kara terkejut dan berusaha menyisir rambut berantakan dengan tangannya. Kara tersenyum canggung menatap sesorang dihadapannya.

"Key, ada apa?" tanya Kara

"Kamu sekarang berubah ya. Apa kamu selalu bangun sesiang ini?" bukannya menjawab Key berbalik menanyakan Kara.

"E..eh enggak. Ini karena kecapean aja" jawab Kara sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Tidak disuruh masuk?"

"Oh..i..iya masuk Key" jawab Kara gugup sambil mempersilahkan Key masuk.

"Key, kamu tunggu ya. Aku mandi dulu" ucap Kara yang berlalu pergi. Melihat Kara seperti itu, ingin sekali rasanya Key tertawa.

Kara yang berada dikamarnya memilih baju-baju yang akan dia pakai. Dia menatap lemari yang sudah berisi beberapa pakaian. Kara meletakkan ujung jari pada bibirnya, sambil berpikir baju apa yang harus dia pakai.

Drrrtddrrt
"Wassalammualaikum Pa"

"...."

"Apa, pergi dengan Key? Papa kenapa tidak tanya Kara dulu ?"

"...."

"Oke, Kara akan pergi dengan Key"

Kara menghela nafas, ternyata Papa yang sudah mengirim Key untuk pergi bersamanya. Kara pikir Key sendiri yang berniat menemuinya. Ya Kara sedikit kecewa.

"Ayolah Kara, kamu harus move on. Key itu sudah milik sahabatmu. Tidak mungkin Key rindu padamu" batin Kara menyemangati dirinya sendiri.

Kara dan Key sudah berada di Pantai Kuta, meraka berjalan-jalan menyisiri pinggir pantai. Tak ada satu kata yang memulai pembicaraan tersebut.

"Key"

"Hem"

Kara menghentikan langkahnya. Ingin sekali dia berbicara banyak, tetapi Key seperti tidak ingin berbicara dengannya. Melihat Kara tidak disampingnya. Key berhenti dan berbalik menatap Kara.

"Kamu mau diculik lagi seperti waktu dulu?" ucap Key.

"Aku bisa bela diri, jadi kamu tidak perlu khawatir" jawab Kara ketus.

"Tapi aku ditugaskan Papa tersayangmu itu untuk menjaga putri kecilnya ini" ucap Key mencubit kedua pipi Kara.

"Jadi cuma karena Papa?" tanya Kara ketus. Key langsung menatap Kara.

Backstreet [END] Publish AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang