Part 48

2.9K 86 0
                                    


Key saat ini tanpa sengaja mendengar percakapan Erin dengan seseorang ditelepon. Dia tadinya tidak ingin menguping, karena dia tanpa sengaja mendengar nama orang tuanya dan dirinya disebu-sebut. Key yakin itu pasti Kara.

"Jadi, selama ini Kara menghubungimu ?" tanya seorang pria yang tanpa sengaja mendengar percakapan Erin dan Kara lewat telepon.

"Ke- Key" Erin yang terkejut, ponsel yang masih melekat ditelinganya perlahan turun dan masih digenggaman Erin.

Key merebut ponsel tersebut dari tangan Erin. Erin tidak sempat untuk menahan ponselnya, karena gerakan Key terlalu cepat.

"Key, jangan. Itu bukan Kara. Itu teman aku" ucap Erin dengan panik dan berbohong.

"Aku akan pastikan" ucap Key yang sudah melihat ponsel Erin. Untung saja ponsel Erin belum sempat terkunci otomatis, jadi dengan mudah Key melihat log panggilan terakhir.

Key tersenyum getir setelah melihat layar ponsel Erin. "Jadi ada berapa sahabatmu yang bernama Kara?"

"Key, ka- Kamu jangan salah paham dulu. Aku juga tidak mau-" ucap Erin yang terbata-bata.

"Cukup, kalau itu kemauan Kara. Ayo kita lakukan" ucap Key dingin.

"KEY, aku tidak mau-" bentak Erin, dan belum selesai dia bicara Key sudah menyelanya.

"Sabtu depan aku jemput kamu jam 7 malam" ucap Key sambil mengembalikan ponselnya kepada Erin.

Key tersenyum getir, dia tidak menyangka Kara bisa meminta seperti itu. Kenapa Kara tega mengkhianati perasaannya sendiri ? Kenapa Kara tidak menunggu sampai waktunya tiba ? Apa yang Kara pikirkan sampai tega meminta Erin seperti itu ?

Malam minggu telah tiba, Key sudah menjemput Erin. Mereka berdua pergi ke LaPizza Cafe. Tempat biasa Kara dan sahabatnya hangout bersama. Malam ini memang ramai, apalagi suasana cafe dipenuhi oleh pasangan yang sedang makan bersama atau sambil mengobrol.

"Key" ucap Erin membuka pembicaraan mereka. Key hanya menatap sekilas.

"Key, maaf aku tidak bisa seperti ini" lirih Erin.

"berikan ponsel kamu" ucap Key sambil mengulurkan tangannya meminta ponsel Erin.

"Untuk?" tanya Erin bingung. Karena kebetulan ponsel Erin berada diatas meja, Key langsung mengambilnya, dan menggeser bangku agar berdekatan dengan Erin.

"Ayo foto, ini kencan pertama kitakan" ucap Key yang sudah siap dengan kamera ponsel milik Erin.

"Key" pekik Erin.

Cekrek
Fose pertama Key dengan sengaja merangkul bahu Erin. Key langsung menatap Erin, Erin semakin bingung apalagi tangan kiri Key sudah membelai pipinya. Itulah fose kedua. Key kembali menggeser bangkunya sedikit menjauh dari Erin.

"Key, apa yang kamu lakukan?" pekik Erin.

Ternyata foto yang tadi sudah diambil dengan sengaja Key mengirimkannya kepada Kara. Erin yang kesal langsung merebut ponsel miliknya.

"Key, kamu tidak boleh melakukan ini. Kara pasti sangat kecewa" ucap Erin yang panik.

"Kecewa ? Bukannya itu yang dia mau. Atau kamu lebih suka aku jalan dengan wanita lain?" ucap Key dingin.

London
Malam hari Sam menemani Kara dikamarnya. Sam berniat akan mengajak Kara ke Indonesia, untuk menghadiri persidangan Letta.

Pagi hari Kara sudah terbangun dari tidurnya. Mendengar Sam mengajaknya ke Indonesia kara bersemangat sekali. Dia tidak sabar untuk bertemu sahabatnya, Tante dan Om. Terutama Pria yang selama ini mengisi hatinya.

Backstreet [END] Publish AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang