Part 12

9K 244 2
                                    

18 +++

Key dan Kara sedang berdansa. Sebenarnya tadi Kara tidak mau, karena dia malu dan tidak bisa dansa. Tetapi Key memaksa dan mengajarinya cara berdansa.

Tangan kanan Kara terlihat memegang bahu Key dan tangan kiranya memegang erat pinggang Key. Key hanya memeluk pinggang Kara dengan mesra.

Alunan lagu nan lembut menjadi pengantar mereka berdansa. Kara merasa berdebar sekali dadanya. Apalagi saat Key mendekatkan wajahnya pada telinga Kara.

Nafas lembut Key menembus pipi mulus Kara. Key senang sekali apalagi dia bisa menghirup aroma Bunga freesia dari parfum pilihannya.

Begitu juga dengan Kara yang sangat senang menghirup aroma Key yang didominasi wangi Vanila dan woody, karena itu adalah pilihannya juga.

Mereka berdua berdansa. Perasaan hari ini senang sekali Key begitu dekat dengannya. Kara sangat merasa nyaman berada didekat Key seperti ini.

"Kara kamu cantik sekali hari ini" bisik Key ditelinga Kara saat mereka sedang berdansa.

"Kamu tadi sudah ngomong ini" ucap Kara tersenyum malu.

Entah apa yang dipikirkan Key, sepertinya dia bingung harus berkata-kata. Key hanya tersenyum malu. Mereka berdua sangat menikmati malam itu. Setelah berdansa Key mengajak Kara berjalan ke pantai. Sepertinya kedua orang tua mereka sedang sibuk. Pasti kalau ke pantai sebentar mereka tidak ketahuan keluar dari acara.

Baru saat mereka saat mereka keluar Key langsung menarik Kara untuk berfoto bersama. Key memeluk pinggang Kara, mereka meminta salah satu pelayan untuk mengabadikan foto mereka.

Cekrek
Cekrek

Ini salah satu foto hasil jepretan pelayan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini salah satu foto hasil jepretan pelayan.


"Key senyummu sangat manis" batin Kara saat melihat hasil fotonya.

Key dan Kara berjalan bersama menyusuri pantai. Angin malam hari dipantai begitu dingin dan indah. Karena kakinya sakit, Kara membuka heels-nya dan berjalan tanpa alas kaki. Mereka duduk berdua ditepi pantai, ditemani bintang-bintang dan sinar rembulan juga angin.

Key : "Kara kamu kedinginan ya ?" (Sambil melihat Kara yang sedang mengusap lengannya).

Kara : "Sedikit sih, aku merasa tidak nyaman pakai baju ini"

Key langsung membuka tuxedonya dan memakaikan kepada Kara.

Key : "Aku salah ya mengajak kamu kesini, pasti kamu tidak senang"

Kara : "Tidak Key, aku senang" (dengan spontan Kara menjawabnya)

Mereka asyik memandang pemandangan pantai di malam hari. Tidak begitu banyak pengunjung, seperti pada siang ataupun sore hari. Tangan kanan Key langsung merangkul pinggang Kara. Kara yang merasa Key memeluknya langsung menatap Key, bersamaan dengan itu Key juga menatapnya dengan senyum.

Mereka berdua saling berhadapan. Salah satu tangan Key mengusap puncak kepala Kara dan turun ke pipi, hingga lehernya. Perlahan Key mendekatkan wajahnya kepada wajah Kara. Sepertinya mereka terbawa suasana pantai yang indah denga angin yang sejuk.

Oh tidak Key sangat dekat hampir tidak ada jarak diantara mereka. Kara merasakan hembusan nafas Key diwajahnya. Key fokus melihat bibir peach Kara.

Jantung Kara semakin berdebar dengan kencang. Kara berusaha menahan perasaan yang tak menentu ini , lalu dia menutup matanya. Tepat saat bibir Key menyentuh bibir Kara. Key berharap saat ini tidak ada gangguan Mamanya lagi.

Bukan hanya menyentuh bibir Kara, tetapi Key benar-benar berhasil mencium bibir Kara. Key melumat bibir Kara dengan lembut, Key mencoba mengusap bibir Kara dengan lidahnya, berharap Kara membuka mulutnya.

Lalu Key menarik tengkuk Kara agar mereka lebih dekat lagi. Kara yang menikmati ciuman Key, mulai membuka mulutnya. Key pun langsung memasukkan lidahnya kedalam mulut Kara. Memporak-porandakan semua isi yang ada di dalamnya.

Kara pun membalas ciuman Key. Kara melumat bibir Key dengan lembut. Mereka berdua menikmati ciuman itu. Rasanya waktu harus berhenti. Seperti mereka tidak mau melepaskannya. Ini adalah first kiss mereka berdua.

Key melepaskan ciumannya, dan memberikan Kara kesempatan untuk mengambil nafas dalam-dalam. Nafas mereka sama-sama memburu. Terlihat dari dada Kara yang mengembang dan mengempis.

"Kara maaf ya, aku lancang mencium kamu" ucap Key merasa tak enak.

"Eng....gak papa Key, aku-" belum selesai Kara menjawab Key langsung memotongnya.

"Kara aku boleh terus berada disamping kamu seperti dulu, kita bersama-sama lagi".

Kara terkejut harus bagaimana dia bahagia atau bagaimana? Apa ini mimpi Kara bertanya-tanya dalam hatinya. Kara pun ingin merasakan hal yang sama. Dia ingin seperti dulu tidak ada jarak diantara mereka.

"Ya, kalau kamu tidak mau, juga tidak apa-apa. Sepertinya aku terlambat, sekarang sudah ada pria lain disamping kamu, menggantikan aku ya" ucap Key sedikit kecewa karena Kara tak menjawabnya.

"Edo maksud Key. Edo bukan siapa-siapa. Jadi Key cemburu ya" ucap Kara meledek Key.

"Enggak, aku enggak cemburu" ucap Key sambil memegang tangan Kara.

"Ngaku aja si Key kalau cemburu. Tapi aku bingung maksud Key apa ya. Dia nembak aku gak sih. Tapi gak ada kata-kata minta jadi pacar. Jadi maksudnya apa" batin Kara sambil berpikir.

"Key, Kara juga merasa nyaman ada Key disamping Kara. Key selalu melindungi Kara. Kara takut Key nanti menjauh dari Kara, dan bersikap dingin lagi. Jujur Kara gak mau itu terjadi lagi. Kara mau kita seperti dulu lagi" ucap Kara serius dengan menatap Key.

Lalu Key memeluknya dan berkata dengan lembut "Maafin Key ya Kara. Mungkin selama ini kita banyak salah paham, tapi aku janji aku akan percaya sama Kara, dan enggak akan seperti dulu lagi"

"Key janji ya. Kara juga janji sama Key" ucap Kara manja.

Mereka pun menghabiskan malam itu ditepi pantai, seketika Key melihat kearah hotel sepertinya acara sudah mau selesai. Key berdiri dan memberikan tangan kanannya untuk membantu Kara berdiri. Mereka berdua berjalan bersama untuk kembali ke hotel.

Key sangat romantis. Sepanjang perjalanan Key memeluk pinggang Kara secara possesif dan satu tangannya lagi memegang heels Kara.

Kara juga merangkul pinggang Key dan menyandarkan kepalanya dibahu Key. Mereka berdua sangat senang. Rasa lega atas semua ganjalan dihati kini luluh semua.

Mereka berdua tidak kembali ke tempat acara. Tetapi mereka langsung ke kamar untuk beristirahat. Karena hari ini sangat melelahkan. Begitu juga dengan Tante Nia, Om Dani mereka beristirahat karena besok mereka harus berbelanja oleh-oleh sebelum Key dan Kara kembali ke Jakarta.

.

.

Revisi : 16 - 05 - 18

Backstreet [END] Publish AgainTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang