[25] Kembali

1.5K 108 52
                                    

Kediaman Phillips,Birmingham, Inggris,04:21 PM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kediaman Phillips,
Birmingham, Inggris,
04:21 PM

Sudut bibir wanita itu tak bisa berhenti melengkung membentuk senyum senang ketika sekali lagi mengedipkan matanya untuk memastikan jika seseorang yang dia nanti benar-benar berada di depan matanya.

Tanpa pikir panjang, wanita itu beranjak mendekat untuk menyaksikan lebih jelas ketika kepala pria itu berulang kali timbul tenggelam pada permukaan air.

Pria itu masih asyik dengan kegiatannya di atas air hingga tidak menyadari hadirnya satu sosok yang mungkin tidak ia harapkan kedatangannya, sedang menikmati aksinya meluncur di air.

Keberadaan wanita itu masih belum disadari oleh sang pria yang memutuskan untuk menepi dan keluar dari kolam renang karena sepertinya hari sudah beranjak petang.

Kedua mata wanita itu meneliti dengan seksama sisa-sisa air yang menetes dari rambut dan tubuh liat pria yang dengan gagahnya mulai menaiki tangga kolam. Tubuh kekar yang ternyata masih menimbulkan getaran dan hasrat wanita itu untuk melemparkan dirinya ke sana.

Bercak-bercak air menetes di atas lantai yang dilalui sepasang langkah pria dengan picingan mata tajam serta rahang yang mengeras mendapati sang mantan kekasih sedang duduk manis di depan sana seraya menggenggam handuk di pangkuannya.

Mau apa lagi wanita itu ke sini?! geram Samuel, heran sekaligus kesal pada wanita yang masih terus-menerus mengemis ampunannya atas pengkhianatan yang pernah wanita itu lakukan hampir satu tahun yang lalu.

Kepergian Samuel ke Indonesia serta pertemuannya dengan Ilmira rupa-rupanya mengalihkan emosinya atas pengkhianatan itu. Damn! Dia sudah berada di Inggris. Di mana jarak jauh sudah membentangkan ia dan racunnya, tapi berani-beraninya isi kepalanya masih melanglang-buana ke sana!

Mungkin seharusnya ia kembali ke kolam dan menenggelamkan kepalanya ke dalam air!

Pergerakan tubuh sang mantan kekasih mengalihkan perhatian Samuel. "Akhirnya kau kembali, Sam. Mengapa tak menghubungiku ketika kembali ke sini? Ah, kau bahkan tak memberitahuku perihal kepergianmu ke Indonesia," seru wanita itu berdiri lalu membentangkan handuk untuk menyampirkannya pada tubuh Samuel yang menepis dan mengambil alih handuk itu untuk ia pakai sendiri.

"Ini rumahku, Sharon. Aku tak membutuhkan izinmu untuk datang atau pergi ke mana pun," jawab Samuel datar seraya mengusap tubuh dan menggosok pelan rambutnya.

"Aku merindukanmu, Sammy. Kau bisa bertanya pada Bibi Lily jika aku selalu datang kemari menunggumu kembali dari Jakarta." Sharon bergelayut manja di lengan Samuel, mengekori langkah pria yang terlihat tak peduli itu.

"Merindukanku?" dengus Samuel setelah terdiam sejenak. Risih akan sentuhan Sharon, pria itu mencoba melepas diri dan menyambung ucapannya yang sarat sindiran. "Merindukanku setelah kau begitu saja mencampakanku demi sepupuku sendiri?!"

My Perfect PoisonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang