Shenna membuka pintu rumahnya. Ia kaget melihat Winston sudah berdiri di dekat pintu. Mata cowok itu memicing, seakan menyelidiki Shenna. Shenna pun merasa risih dan mendorong badan adiknya ke belakang.
"Ngalangin jalan aja lu" umpatnya
"Someone take u home?" tanya Winston,
"emang kenapa?" Shenna balik bertanya, "
"So mean"
"napa sih lu? Pms? Kalau mau ngomong jelas kek. Gausah masang muka judes lo" Shenna menyeringai
"Never mind"
Winston segera berbalik hendak naik ke kamarnya, namun Shenna menarik lengan adiknya itu.
"Kenapa?" kali ini nada suara Shenna lembut
Winston hanya menggaruk kepalanya. Ia bingung harus memulai dari mana.
Tapi ia jelas takut mengatakan pada Kakak perempuanya ini."Tell what do you want!" Shenna semakin penasaran
"Okay. Ummm.. Jadi eh. Tadi gue minta izin sama daddy untuk jalan sama temen.",
"trus? Urusanya sama gue apa?" sewot Shenna
"Daddy bilang gue boleh pergi kalau loe harus nganter guee. Mau mastiin gue gak ke club"
"What?"
"Bantuin kek. Ini birthday party temen gue. Please deh" Winston memohon
"Ah males gue. Suruh mommy aja" Shenna menolak
"Shenn. Masa iya gue ke acara temen di anter mommy sih. Ntar dikira anak mami. Loe gak kasihan sama adek loe ntar di bully" seru Winston
"Emang kalau gue yang nganter apa bedanya bocah?" guman Shenna
"Bedalah pokoknya. Please deh Shenn. Kali ini aja loe bantu gue"
Shenna ingin sekali tertawa melihat raut wajah Winston yang sudah merengek seperti anak kecil. Tapi ia mengurung niatnya. Ia memutar otaknya. Berpikir apakah ada keuntungan baginya membanti adiknya ini.
"Okay deh gue mau!" kata Shenna akhirnya.
Mendengar itu Winston langsung tersenyum puas. Ia mengelus dadanya berkali-kali. Untung saja Shenna tidak banyak berceloteh seperti biasanya dan membuat banyak alasan untuk menolak.
"Jangan senang dulu" Sahut Shenna
"Ada syaratnya loh Win!" sambungnya
"Apaan tuh?" Winston sangat penasaran mendengar syarat yang diajukan oleh Kakaknya itu.
Shenna tersenyum kearah Winston yang malah bingung sambil cengengesan
"Gue harus harus ikut party itu" sahut Shenna
"Are you kidding me?" dengan cepat Winston merespon kakaknya ini
"Lah. Kan gue bantuin elo"
"Tapi gak gini juga kali Shenn. Masa iya loe ikut. Gue minta loe nganter gue doang. Gak harus ikut juga" Tandas Winston
"Yaudah kalau gitu." Shenna pun pergi dari hadapan adikknya itu. Kepalanya cukup pusing untuk berdebat lagi dengan Winston. Kalau dia tak mau menerima syarat, Shenna juga tak akan mau membantu.
*****
Jam istirahat adalah jam yang paling ditunggu-tunggu para siswa. Terbukti baru satu detik saja bel berbunyi Shenna sudah menarik tangan Vinna dan Addison untuk pergi ke kantin.
"Anjir gue laper banget" seru Shenna ketika mie ayam yang ia pesan sudah berada diatas meja.
"Pasti gak sarapan loe yah?" tebak Vinna
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe?
Teen Fiction"nah! kalo emang loe ga suka gue gabung yah keluarin aja gue sekarang. simple kan?" omel shenna. Namun lelaki itu hanya diam menatap tajam kearah mata Shenna. "kenapa? atau loe mau gue sendiri yang ngundurin diri?" "fine. i'm out" gadis itu pun...