Marah

3.1K 105 2
                                    

Vinna memperhatikan Shenna yang sedang tersenyum sambil mengotak-atik tombol keyboard handphonenya. Dari tadi ia melewati obrolan bersama Vinna dan Addison. Apabila ditanya maka jawabanya hanya "ya?"atau "terus?"

Vinna menggelengkan kepala melihat tingkah Shenna. Apalagi melihat Addison yang kelihatan kurang peduli.

"Loe berdua kenapa diem? Lanjut ceritanya!"seru Shenna yang mendapati kedua temanya hanya menatap dirinya.

"Emangnya kita story teller apa"tukas Vinna

"Lah bukanya loe yang semangat cerita dari tadi?"tanya Shenna yang bingung dengan reaksi Vinnna

"Au ahh" Vinna segera pergi dari kelas entah kemana

Shenna hanya memandangi Addison seolah bertanya 'dia kenapa?'.Namun Addison hanya mengedikkan bahunya, lalu ia segera membaca kembali catatan kimianya. Melihat jawaban yang diberikkan Addison, Shenna tak mau ambil pusing. Mungkin Vinna sedang pms pikirnya. Ia kembali sibuk dengan membalas chat dari Jason.

Bel berbunyi tanda istirahat. Shenna segera beranjak dari duduknya. Sepertinya ia sudah tak sabar menunggu bel dari tadi. Ia pun pergi meninggalkan Addison sendirian tanpa mengatakan apapun. Addison hanya diam menatap kepergian Shenna.

"Vin"panggil Addisson

"napa?"jawab Vinna jutek, "loe gak ngantin?

"gak. Makasih"

"Napa sih loe?"

"Ajak Michael aja son. Gue males ngomong"

"Iyaiya deh".

Untunglah disaat yang tepat Michael sahabat Addison pun datang. Keduanya pun meninggalkan kelas dan berjalan menuju kantin. Addison masih memikirkan kejadian antara Shenna dan Vinna. Ia tahu betul kalau Vinna kesal dengan tingkah Shenna yang sudah berubah beberapa hari ini. Ia menjadi seperti kurang peka kepada keadaan sekitarnya apalagi sikap masa bodonya semakin bertambah.

"Addison"panggil sebuah suara dan berhasil menghentikkan langkah Michael dan Addison

"Hello Michael. Hai Addison"sapa Chelsea wakil ketua osis

"Eh Chelsea kenapa?"tanya Addison

"Gue ada perlu sama loe. Michael gue pinjem Addison yah heh"kata Chelsea sambil terkekeh

"Bawa aja kali. Lu kira gue pacarnya"guman Michael

"Makasih. Dah Michael. Yuk son"

Chelsea menarik lengan Addison dan Addison hanya diam mengikuti langkah Chelsea. Addison sama sekali tidak bertanya akan dibawa kemana, pikiranya hanya terpaku pada masalah Shenna dan Vinna tadi.

Akhirnya, tibalah keduanya di ruangan osis. Chelsea yang berjalan didepanya langsung berhenti dan membuat Addison kaget karena gerakkan gadis di depanya ini begitu singkat.

"Ayo masuk."

"Yaudah sih masuk aja. Ngapain pake ngomong segala"

"Tegang amat sih loe son"
Chelsea pun membuka pintu ruangan osis tersebut. Seketika terdengar suara riuhan dari dalam ruangan tersebut yang membuan Addison terkejut setengah mati.

"Happy birthday to you..
Happy birthday to you..
Happy birthday happy birthday      happy birthday Addison"mereka menyanyikan lagu ulang tahun untuknya.

Selama beberapa detik Addison hanya diam terpaku di tempat. Bahkan ia tidak tahu hari ini tanggal berapa. Kenapa teman-temanya benar-benar ingat bahwa hari ini adalah ulang tahunya.

Tak lama kemudian Vinna datang sambil membawa sebuah kue ulang tahun. Addison makin kebingungan. Beberapa menit yang lalu Vinna kelihatan marah padanya namun sekarang ia malah datang membawa kue ulang tahun sambil tersenyum manis padanya.

Maybe? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang