"Shenna"Bukan hanya Shenna,tapi Richie juga ikut membalikan badanya saat mendengar suara lantang dari belakangnya memanggil nama Shenna. Richie mengerutkan kening, cukup kaget mendapati Darren sedang berdiri 2 meter di belakangnya.
Cowok itu menatap Shenna lekat-lekat seolah hanya ada Shenna disana. Sementara Shenna hanya diam sambil berjalan mendekati Darren.
"Darren lo ngapain malen-malem ke rumah gue"kata Shenna lalu sedikit melirik kearah Richie yang sedang memperhatikan mereka.
"lo kenapa ga jawab telfon dari gue?"Darren terlihat marah
"Huh? Oh iya hp gue mati dari tadi. Sorry yah. Emannya Lo mau ngomong apaan?"balas Shenna
"Eh bentar" Shenna berjalan sedikit lebih dekat pada Darren. Gadis itu hendak pelipis cowok itu tapi tanganya langsung dicegat oleh Darren.
"Kenapa bisa luka gitu. Gue obatin dulu yah"tawar Shenna
"Gue tau Shen. Lo ngilang dari tadi karna nyariin Richie kan?"
"Huh? Lo tau tau dari mana? Perasaan gue ga ngomong ke siapa-siapa"Shenna kebingungan
"Gimana gue gatau kalo di pikirin lo cuman Richie. Gimana gue gatau kalo setiap gue ngomong lo selalu bawa-bawa Richie shen"Darren terdengar marah
"Ren? Lo marah? Kenapa?" Shenna menatap mata Darren dalam-dalam
"Shen gue cape"Darren berkata lagi
"Cape kenapa?"
"Lo pura-pura atau gimana sih? Apa perlakuan gue ke elo selama ini belum cukup ngeyakinin lo kalau gue sayang sama lo. Belum bikin lo sadar juga Shen?" Darren memegang pelipisnya. Rupanya ia sudah lelah dianggap sebagi teman oleh Shenna.
Ia ingin Shenna sadar bahwa perbuatanya selama ini dan semua pertolonganya adalah karena ia mencintai gadis itu bukan semata-mata karna mereka berteman.
"gue juga sayang sama lo"balas Shenna kemudian membuat Darren menatap Shenna lagi. Sementara Richie hanya diam di tempat sambil mengepalkan tanganya kesal. Ia ingin sekali menyurug Darren pergi dari hadapan Shenna tapi ia tak bisa berbuat apa-apa. Shenna bukan lagi siapa-siapanya.
"Serius?"
"Iya. Lo kan temen gue. Pasti dong gue sayang sama lo"Shenna tersenyum manis pada Darren. Sedang Darren hanya diam meresapi kata-kata Shenna.
"Ayo masuk dulu. Makan malam di rumah gue"setelah mengatakanya Shenna segera berbalik namun tanganya di cegat oleh Darren. Otomatis hal itu mengejutkan Shenna.
"Kenapa lagi Ren?"tanya Shenna
"Apa gue gabisa gantiin tempat Richie Shen?"Darren balik bertanya
"Maksud lo?"Shenna kebingungan sembari menatap kearah Richie yang sedang menonton keduanya.
"Gue sayang sama lo Shen. Gue gamau cuman jadi temen lo. Gue pengen lebih. Gue mau lo berhenti mikirin Richie. Gue mau lo jadi milik gue. Kenapa lo gangerti sih?"Darren menjelaskan pada gadis itu
"tap-"
"Kenapa? Lo masih sayang sama Richie? Shen dia jelas-jelas selingkuh di belakang lo. Kenapa lo mesti bertahan Shen. Please lupain Richie"Darren memohon
"Darren bukan masalah itu. Gue cuman"
"Gue janji gue gak akan nyakitin lo Shen."
"Lo ga harus bilang iya kalau lo gamau Shen"kata Richie dari belakang mereka.
"eh?"Shenna kebingungan saat Richie menariknya ke belakang
"Apaan sih lo? ini masalah gue sama Shenna. Berhenti ikut campur Rich"seru Darren dengan tatapan tajam
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe?
Teen Fiction"nah! kalo emang loe ga suka gue gabung yah keluarin aja gue sekarang. simple kan?" omel shenna. Namun lelaki itu hanya diam menatap tajam kearah mata Shenna. "kenapa? atau loe mau gue sendiri yang ngundurin diri?" "fine. i'm out" gadis itu pun...