Malam semakin gelap. Namun, sinar rembulan masih menerangi kedua insan yang sedang terdiam membisu di tengah heningnya malam.
Keduanya berpelukan. Bukan pelukan biasa. Pelukan itu mengartikan bahwa keduanya tak mau melepaskan satu sama lain. Pelukan itu tulus tapi tak ada yang mau mengakui bahwa pelukan itu berharga.Diam adalah cara untuk menyembunyikannya. Diam adalah cara termudah untuk menutupi segalanya. Diam itu menghalangi rasa. Oleh karena itu, Diam bukanlah Emas.
"Shen?"suara berat Richie membuat hati Shenna tenang
"Kenapa?"balas Shenna
"Gue boleh ga sayang sama lo?"tanya Richie pelan
"Hah? Lo ngomong apa barusan?"tanya Shenna, ia takut salah dengar.
Richie semakin memeluk erat tubuh Shenna. Mengelus pelan rambut gadis itu. Sekarang ia tersadar bahwa perasaannya pada Shenna bukan hanya perasaan suka. Tapi ia memang jatuh cinta pada gadis sinting ini setiap harinya.Ia mengerti kenapa ia ingin menjaga gadis itu. Ia mengerti kenapa ia tak mau gadis itu mengeluarkan air mata.
Shenna memang menyebalkan dan gemar membuat Richie darah tinggi. Tapi entah kenapa Richie tak bisa benar-benar marah pada gadis itu. Alasanya karena ia jatuh cinta tanpa ia sadari.
"Kok lo diem?"Shenna menunggu jawaban Richie
"Gak apa-apa"sahut Richie
"Lo udah mau pulang?"tanya Shenna
"Lo masih mau gue disini?"Richie balik bertanya
Shenna tak menjawab. Ia malah mencengkram sweater Richie sebagai jawabanya.
"Sye?"
"Hm?"
"Yaudah gue gak pulang kalau lo gamau"
"Gausah deh. Mending lo pulang. Ntar orang tua lo nyariin lo lagi"Shenna segera melonggarkan pelukanya
"Lo lucu deh"Richie mengacak rambut Shenna membuat wajah gadis itu bersemu merah
"Jangan diacak nanti berantakan Richie"seru Shenna
"Ya maaf. Gue kan gemes aja sama lo"
"Hm"
"Lo marah?"
"Ngapain marah. Kayak anak kecil"
"Yaudah. Gue pulang yah. Good night"Kata Richie
Shenna terdiam sambil menatap ke bawah. Ia seperti tak bisa membiarkan Richie pergi. Padahal ia masih ingin berlama-lama dengan cowok itu. Gadis itu pun mendekati Richie. Seketika ia berjinjit lalu mengecup pelan pipi Richie, kemudian ia berlari masuk ke dalam rumah dengan perasaan yang bercampur aduk.
Richie tersenyum. Gadis itu benar-benar menciumnya. Ia kaget sekaligus senang. Sebelum ia beranjak dan naik kearas motornya ia membuka handphonenya yang baru saja berdenting. Ada satu pesan masuk.
Sye : Good Night✨
🕸🕸🕸
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe?
Teen Fiction"nah! kalo emang loe ga suka gue gabung yah keluarin aja gue sekarang. simple kan?" omel shenna. Namun lelaki itu hanya diam menatap tajam kearah mata Shenna. "kenapa? atau loe mau gue sendiri yang ngundurin diri?" "fine. i'm out" gadis itu pun...