Setibanya di sekolah Richie dan Shenna segera keluar dari mobil dan meninggalkan tempat parkiran. Shenna berjalan di belakang Richie, ia sengaja menjaga jarak dengan cowok itu. Setelah apa yang tadi Richie katakan padanya tentang Jason, Shenna sadar bahwa Richie pasti sangat kecewa dengan Jason.Ia ingin sekali bertanya lebih. Bertanya lebih banyak tentang semua gadis yang sudah disakiti oleh Jason. Namun, ia tak mau mengganggu suasana hati Richie. Apalagi setelah perbincangan mereka tadi Richie terusan diam bahkan tak pernah berkata sepatah kata pun pada gadis itu.
Keduanya melewati koridor kemudian belok kiri. Di sanalah kelas mereka, berdekatan sekali dan di pisahkan oleh satu tembok saja. Richie pun berjalan dengan cepat karena kelasnya sudah dekat. Shenna pun juga mengikuti cowok berbadan tinggi dan tegap itu.
"Richie tunggu"Panggil gadis itu ketika Richie hampir melangkahkan kaki masuk ke dalam
Kelasnya"Kenapa?"tanya Richie kemudian berbalik arah menghadap Shenna yang malah celingak-celinguk tak jelas.
"Gu- gue mau bilang makasih. Udah ngantarin gue ke sekolah"ucap Shenna terbata-bata
"Sama- sama."balas Richie
Shenna masih terdiam. Menunduk menatap sepatu hitamnya. Ia tak tahu berkata apa lagi pada Richie. Untuk pertama kalinya ia kaku berhadapan dengan cowok tengil itu.
"Kenapa? Lo mau ngomong sesuatu?"tanya Richie mengagetkan Shenna
"Hah? eh anu. Gue. Gue gapapa. Lo masuk gih. Gue juga mau masuk kelas. Bye"Shenna segera berlari kecil menuju kelasnya. Sementara Richie hanya terdiam lalu menatap punggung Shenna yang sudah berlalu dari hadapannya.
"Gak waras"
🍭🍭🍭
Setelah bel berbunyi seperti biasa Shenna dkk sudah duduk manis di kantin. Sebenarnya Shenna tak mau ke kantin dengan alasan ia kan bertemu dengan Jason nantinya. Namun, ia mengurung niatnya karena ia ingin menunjukkan pada Jason bahwa ia tak lemah dan ia tak akan pernah mau sedih lagi karena cowok sialan itu.
Ketika pesanan mereka sudah datang mereka berlima pun langsung menyantap makanan tersebut. Sementara Shenna hanya diam sambil menatap kearah mie ayam tersebut. Kalau saja mood nya sedang tidak hancur ia mungkin sudah melahap mie ayam tersebut sekarang. Tapi sekarang berbeda, ia tak punya nafsu makan sama sekali.
"Kok ga di makan mie ayamnya?"tanya Michael. Hal itu pun menyita perhatian yang lain.
"Eh. Gue gue makan kok. Tadi masih panas aja"jawab Shenna kagok
"Oh"guman Michael
"Udahan kali sedihnya"sahut Andra kemudian
Shenna langsung mengangkat wajahnya karena kaget dengan perkataan Andra yang tiba-tiba itu.
"gue ga sedih kok. Beneran deh!"
"Kalau beneran kenapa masih bengong. Makananya di makan kali Shen bukan diliatin doang"timpal Andra
"Uh. Iya iya ini gue makan nih bawel banget sih"
"Yaudaah makan"kata Vinna
"Oh iya gue mau ngasih tau kalau besok itu pemilihan MPK baru"Michael memberi tahu karena ia adalah salah satu anggota MPK
"Gue kirain apaan? Emang penting apa MPK itu?"kicau Andra
"Loe belum tau aja. Posisi MPK itu diatas OSIS. Bego"balas Michael sengit
"Loe itu cuman anggota doang sombong banget sih. Lo kira lo itu anggota inti? Huhh"seru Andra
"Eh asal lo tau yah. Gue bukan anggota inti atau iya jabatan gue di sekolah tetep lebih tinggi dari pada elo yang cuman jadi paskibraka barisan 17"tandas Michael
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe?
Teen Fiction"nah! kalo emang loe ga suka gue gabung yah keluarin aja gue sekarang. simple kan?" omel shenna. Namun lelaki itu hanya diam menatap tajam kearah mata Shenna. "kenapa? atau loe mau gue sendiri yang ngundurin diri?" "fine. i'm out" gadis itu pun...