Bebas

2K 122 4
                                    


Hujan turun semakin deras. Saking derasnya, suara bising dari beberpaa siswa yang masih diam di basement teredam begitu saja. Bahkan hujan kali ini diikuti oleh angin yang cukup kencang.
Masih banyak siswa yang harus terjebak di sekolah karena hujan yang teramat deras.

Beberapa kali Shenna mengelus-elus lenganya karena merasa dingin. Perdebatannya dengan Richie akhirnya kandas karena Shenna memilih diam dari pada menghiraukan lelaki itu. Sementara Richie terus menatap Shenna dengan tatapan tak tega.

Ingin Richie mendekat dan merangkul gadis itu, tapi ia takut Shenna akan mencakarnya. Mengingat betapa murka gadis itu tadi. Richie berpikir sejenak. Memikirkan jalan keluar, agar kekasihnya itu tak merasa kedinginan lagi.

"Shen?"panggil Richie pelan

"Hm?"Shenna bergumam

"Gak dingin?"tanya Richie hati-hati

Shenna segera berbalik menghadap Richie yang tengah menatapnya. Dengan kedua tanganya masih ia lipat di depan dadanya.

"Lo jangan modus yah"seru Shenna

"Modus apa sih Shen?"Richie bingung

"Jangan cari akal biar bisa megang-megang gue"

"Shen"suara Richie seolah menyiratkan bahwa ia sudah lelah dengan perdebatan yang tak ada akhirnya.

"Apa?"

"C'mon lah. Gausah marah-marah lagi"bujuk Richie

"Gue gak marah. Gue biasa aja. Lo kenapa si?"

"Yaudah deh"

"Yaudah"

Richie mendengus kecil. Kenapa sih Shenna terusan memarahinya. Apakah yang Richie jelaskan tadi belum cukup jelas untuknya. Kenapa gadis itu memperbesar hal sepele seperti itu.

"Hujanya udah agak reda. Kita pake payung aja ke parkiran"kata Richie masih memandangi hujan

"Emang lo punya?"

"Tadi nyokap nyimpen di tas gue"Ruchie pun segera mengeluarkan sebuh payung kecil berwarna hitam dari ransel jansportnya.

"Lo yakin kita berdua pake payung kecil itu?"Shenna ragu

"Yah mau gimana lagi. Lo mau nunggu ujan berhenti baru pulang?"

"Yaudah lah."Shenna tak punya pilihan

Richie pun segera membuka payung itu. Benar saja dugaan Shenna, payung itu hanya cukup untuk satu orang. Bagaimana mereka bisa menghindari hujan kalau begini.

"Sini"Richie segera menarik tangan Shenna mendekat dan berteduh di bawah payung hitam itu.

"Hitungan ketiga, langsung jalan. Oke"perintah Richie dan langsung mendapat anggukan dari Shenna.

"Satu. Dua. Tiga"

Dan kaki keduanya bersamaan melangkah keluar dari basement.

"Jangan deket-deket"kata Shenna pada Richie menyadari cowok itu bersenggolan bahu dengan Shenna

"Ya kalau ga deket-deket ntar gue kena ujan dong. Gimana sih lo"keluh Richie

Shenna hanya bisa mendengus kecil. Kemudian melangkah lagi tanpa bicara apapun pada Richie. Ia sedang malas berdebat dengan cowoknya itu.

Parkiran sudah dekat. Shenna bersyukur akhirnya ia bisa menyelamatkan diri dari hujan yang sudah membuatnya terjebak di sekolah . Baru saja Shenna ingin tersenyum bahagia. Tiba-tiba...

"Ddduaaaaaarrrrrd"

Tanpa banyak bicara lagi Shenna segera menyembunyikan kepalanya di dada Richie. Hal itu spontan membuat Richie kaget setengah mati. Shenna mencengkram seragam Richie. Ia masih menutup matanya meskipun suara guntur sudah tak terdengar lagi.

Maybe? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang