Untuk beberapa saat ruangan itu hening. Sebenarnya, Vinna tak tahu harus bereaksi atau berkata apa setelah apa yang baru Richie sampaikan padanya. Ia hanya bisa diam sambil berpikir.
"Dia bukan pacar gue?" Entah sudah berapa kali Vinna mengulang kalimat itu di otaknya.
Bagaimana Richie mengatakan bahwa Vanje bukanlah kekasihnya, sementara hanpir seantero Millenium sudah tahu kalau Richie berpacaran dengan Vanje, si gadis yang suka tebar pesona dimana-mana.
Vinna menghapus air mata yang masih tersisa di wajahnya lalu menoleh kearah Richie yang pandanganya belum lepas dari jendela yang menampakan lapangan SMA Millenium.
"Gue ga ngerti maksud lo?"Vinna akhirnya bertanya
"Ga ngerti dimana nya?"Richie balik bertanya dan menatap Vinna
"Yah ga ngerti yang lo omongin. 'dia bukan pacar gue?'"kata Vinna berhati-hati
"Vanje bukan pacar gue Vinn. Kita ga pernah buat kesepakatan untuk pacaran."sahut Richie
"Serius lo? Tapi ko-"
"Gue gatau kenapa dia bilang ke semua orang kalau gue itu cowoknya"Richie memotong kalimat Vinna
"Tunggu tunggu"Vinna masih shock, "jadi selama ini lo ga pernah pacaran sama dia?"
Richie mengangguk mengiyakan.
"Gue sebenarnya ga suka ngungkit ini tapi gue harus ngomong apa yang terjadi sebenarnya sama elo. Gue rasa Vanje itu baper karena gue bersikap terlalu baik sama dia, dan ngiranya gue punya perasaan yang lebih sama dia. Tapi sebenarnya enggak sama sekali" Richie mengakui
"Astaga! Pantesan Lo sama dia ga pernah jalan bareng ataupun bertingkah kayak orang pacaran pada umumnya. Kok gue ga pernah curiga yah?" Seru Vinna
"Karena lo dengan mudah percaya sama semua omongan Vanje"tandas Richie
"Semua orang berpikir sama kayak lo tapi ga ada yang curiga sama apa yang terjadi antara gue dan Vanje. Itu semua karena orang-orang ga pernah mau berpikir secara realistis"
"Iya juga yah"Vinna membenarkan pernyataan Richie
Richie menatap wajah Vinna yang masih menganggukan kepala tanda bahwa ia setuju dengan pernyataan Richie. Richie tersenyum kecil melihat tingkah aneh Vinna, gadis itu baru saja menangis dan sekarang ia malah sibuk mempermasalahkan hubungan orang.
"Lo baik-baik aja kan Vinn?"tanya Richie
"Heh?"Vinna tergelak
"Kalau lo mau cerita, cerita aja. Gue bakalan dengar"tawar Richie
"Lo beneran mau denger? Ini panjang lo!"Vinna mewanti-wanti takutnya Richie akan menyesal setelah meminta gadis itu untuk mengutarakan hal yang sedang ia rasakan sekarang.
"Mau sampe subuh juga gue bakaln denger"gurau Richie
"Gimana Vanje ga baperan sama elo, lo aja ngomongnya kayak gini"
"Ih? Lo ngapain dah bawa-bawa nama dia segala."
Vinna hanya terkekh geli mendapati raut wajah Richie yang sudah kesal karena mendengar Vinna mengungkit tentang Vanje.
"Selama ini gue suka sama seseorang"kata Vinna
"Sama sahabat lo sendiri kan?"
Vinna menunduk lesu
"Gue suka sama dia dari awal kita ketemu. Awalnya Gue kira perasaan gue ini cuma sebatas teman tapi lama kelamaan yah aneh aja, kok gue ga suka dia deket sama cewek lain. Gue ngerasa risih kalau gaada dia. Gue suka mikirin dia malam-malam. Gue juga selalu prioritasin dia dari pada diri gue sendiri"kata Vinna
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe?
Teen Fiction"nah! kalo emang loe ga suka gue gabung yah keluarin aja gue sekarang. simple kan?" omel shenna. Namun lelaki itu hanya diam menatap tajam kearah mata Shenna. "kenapa? atau loe mau gue sendiri yang ngundurin diri?" "fine. i'm out" gadis itu pun...
