Setelah melalui pertimbangan akhirnya mereka memutuskan untuk latihan tanpa kapten. Karena Richie belum muncul juga dan tidak mungkin mereka pergi begitu saja hanya karena manusia satu itu tak menampakan dirinya sedikit pun.Tempat kapten pun di ganti oleh coach 2. Latihan berjalan lancar dan baik. Tapi latihan bakalan sempurna kalau semuanya juga ikut serta dalam latihan bukanya keluyuran gak jelas seperti Richie.
"Terima kasih untuk hari ini yah. Kalian hebat sekali sudah berlatih sangat baik selama ini. Tentang Richie jangan terus dibicarakan yah biar coach yang nanti tanya pada dia sendiri. Silahkan pulang. Selamat sore" penyampaian coach
Semuanya pun bubar dari barisan dan berjalan ketepi lapangan untuk sekedar istirahat melepas lelah sebelum pulang ke rumah masing-masing.
Shenna mengambil tissue dari dalam tasnya lalu mengelap keringat yang bercucuran di dahinya. Ia memang berlatih sangat keras hari ini. Yah namanya juga pembawa bendera. Dia harus bisa memastikan berapa jumlah tangga yang ia naiki dan ia turuni. Belum lagi tangannya pegal karena memegang bendera dan ia dituntut untuk bisa tersenyum semanis mungkin. Karena ialah yang nantinya menjadi pusat perhatian semua orang.
Dimana-mana kalau ada paskibraka pasti yang ditanya duluan adalah pembawa benderanya.
"Pembawa benderanya siapa?"
"Cantik gak?"
"Pembawa benderanya bener gak?"
"Tinggi gak? Cantik gak? Badanya bagus gak"
Sekiranyaa itulah beberapa yang akan ditanyakan orang-orang saat menjelang Perayaan HUT Indonesia di setiap daerahnya masing-masing. Hal ini pun membuat Shenna harus berpikir berkali-kali untuk melakukan kesalahan. Bisa-bisa ia dimaki dan dicap sebagai pembawa bendera yang gak becus sama sekali dan hanya bermodal wajah cantik dan badan yang bagus.
Setelah mengeringkan keringatnya. Ia segera merapikan barang-barangnya. Dengan rapi ia memasukannya barang-barang tersebut ke dalam paper bag berwarna baby blue.
"Udah di jemput Shen?"tanya Andra
"Gue nyetir sendiri"jawab Shenna
"Duluan yah"
"Oke"
Shenna pun berdiri dari duduknya, entah kenapa kakinya yang sejak tadi masih baik-baik saja sekarang malah terasa ngilu lagi. Dengan berat ia berjalan karena kakinya itu sakit kembali.
"We Shenn kaki loe kenapa? Kesemutan"tanya Andra dan langsung menghampiri Shenna
"Heh? Gak. Kemarin kaki gue di tabrak troli gitu. Udah diurutin kemarin dan hari ini udah baik-baik aja. Gatau kenapa udah sakit lagi."jelas Shenna
"Siapa yang nabrakin elo?loe gak nabok orangnya balik?"Bukanya mempedulikan kaki Shenna ia malah menanyakan siapa pelaku yang membuat Shenna menjadi pincang seperti ini.
"Siapa?,loe kenal gak?"tanya Andra sekali lagi. Shenna hanya diam. Kalau ia memberirahu bahwa yang melakukannya adalah Richie bisa-bisa gadis dihadapanya tak akan berhenti mengumpat dan menyumpahi Richie habis-habisan.
"Gak kenal gue. Lagian gak sengaja juga"bohong Shenna
"Sial. Coba kemarin ada gua. Udah gue nabrak balik orangnya. Jangan pake troli pake mobil aja biar puas"seru Andra berapi-ap
Shenna terrawa kecil mendengar seruan aneh Andra. Ia jadi gemas sendiri betapa antusiasnya Andra karena mengkhawatirkannya. Coba saja Vinna sedang tidak berantem denganya, pasti gadis itu sama emosinya dengan Andra. Ia jadi kangen Vinna. Kangen celetukan bodohnya yang membuat ia nyaman bersahabat dengan gadis gila itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe?
Teen Fiction"nah! kalo emang loe ga suka gue gabung yah keluarin aja gue sekarang. simple kan?" omel shenna. Namun lelaki itu hanya diam menatap tajam kearah mata Shenna. "kenapa? atau loe mau gue sendiri yang ngundurin diri?" "fine. i'm out" gadis itu pun...