Kesel

2.9K 100 5
                                    

Richie terus memikirkan ucapan Ray kemarin.

'Loe cuman perlu tegas aja!"

Ia tak bisa berkonsentrasi sekarang. Ray memang benar bahwa ia perlu tegas dengan dirinya sendiri. Kalau memang ia tak suka Vanje sebenarnya ia harus mengatakan secara terang-terangan pada cewek itu bahwa ia memang tak ounya rasa sama sekali.

"Richhh?"panggil sekertaris MPK bernama Amara

"Kenapa?"

"Loe denger kita ngomong apa? Dari tadi loe mikirin apa sih?"seru Amaea

"Sorry gue cuman pusing aja."jawab Richie kaku

"Kalau loe pusing istirahat aja dulu. Nanti hasil akhirnya bakal kita kasih tau loe"

"Oh okay thanks"

"Sip"

"Gue duluan yah"

Richie melenggang keluar dari ruang rapat MPK. Tempat yang sekarang ingin ia pergi adalah perpustakaan. Kemarin pada jam yang sama seperti sekarang Shenna juga ada disana. Mungkin saja pening di kepalanya akan hilang seketik setelah melihat gadis itu nanti. Siapa tauuuu!!

Cowok itu membuka pintu dengan pelan. Lalu dengan cepat ia mengisi datanya. Setelah itu ia berjalan ke lorong rak yang ia datangi kemarin. Ia mendengus pelan menyadari gadis itu tak ada disana. Akhirnya ia pun duduk di tempat yang kemarin di duduki oleh Shenna. Dengan sembarang ia mengambil buku yang masih ada diatas meja itu. Kemudian di bacanya untuk menutupi rasa malu pada dirinya sendiri karena sudah berharap gadis itu ada disana.

Beberapa menit kemudian ia tertidur saking bingungnya harus berbuat apa. Ia tertidur sangat pulas. Meskipun masih tertidur wajahnya masih saja imut dan menggemaskan.

"Ehh.. Ehhh"seseorang menggoyangkan badan Richie seakan meminta cowok itu agar segera sadar

Dengan kesal Richie terbangun sambil megucek matanya.

"Napa sih"ketus Richie

"Ihh. Sejak kapan ada aturan bileh bobo ganteng di perpus"

Seketika Richie tersadar suara siapa itu. Ia pun mendongakan kepalanya menatap Shenna yang tengah berdiri sambil memegang buku bersampul biru di tangannya.

"Ribut amat sih. Gue ngantuk"

"Trus kalau ngantuk boleh tidur dimana aja gitu?"

"Terserah lo deh. Marah mulu kerjaanya"seru Richie

"Biarin"

Shenna pun duduk di tempatnya tepat dihadapan Richie. Dengan tenang ia membuka novel bersampul biru itu. Richie hanya melihat aksinya tanpa berkomentar.
Shenna pun tak mempedulikan Richie. Ia hanya fokus pada novel yang sedang ia baca.

"Lo jangan tidur lagi. Sampe lo tidur lagi gue tabok lo!"seru Shenna masih yang membaca novelnya

"Siapa juga yang tidur? Emang lo liat gue lagi ngapain?"tanya Richie

"Ngapain gue liatin lo. Tanpa gue liat gue tau lo lagi ngapain"balas Shenna

"Kalau gitu gue lagi ngapain?"

"Berusaha mau tidur"

"Gak"

"Ngupil?"

"Apaan dah?. Jorok amat"tanya Richie

Shenna pun terkekeh geli mendengar jawaban Richie. Kemudian ia menutup novelnya menatap cowok paling menyebalkan yang itu.

"Bercanda kali. Lagian napa sih lo tidur disini. Mending ke UKS kan adem"seru Shenna kemudian

Maybe? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang