Have fun

1.3K 90 7
                                    


Hello guys.
Before you read the new chapter i wanna say sorry dan beberapa curahan hati gue yang harus kalian tahu. Sekali lagi minta maaf karena aku lama banget updatenya dan kalian pasti kesel banget sama gue.

Ok first gue mau ucapin happy new year dulu(meskipun udah gue ucapin di chapter sebelumnya tapi pengen aja)Hehehe i know it is too late.
But gapapa lah yah. Nah karena ini udah 2019 dan sebentar lagi gue mau UNBK jadi gue mohon pengertian kalian kalau seandainya gue lama bangett update part baru.

Gue sih pengen banget update nya cepet seperti awal gue bikin cerita ini tapi karena sikon ga memungkinkan dan gue harus belajar lebih giat karena UNBK tahun ini dimajukan i have not much time buat seneng2 lagi termasuk mengisi waktu luang gue buat nulis.

Gue tahu banget pasti kalian kecewa sama gue. I am really sorry guys.
Jangan bersedih karena setiap minggu aku pasti update. Entah itu sekali atau dua atau tiga kali seminggu aku bakalan update. I promise you guys❤️

Gitu aja kali yah.
Selamat membaca🥰🥰🥰

👌👌👌

Perjalanan yang cukup panjang akhirnya segera berakhir. Mereka sudah tiba di bandara. Dan Mobil bmw itu memasuki area kedatangan internasional. Richie tersenyum bahagia karena ia akan menjemput orang yang paling ia sayang di dunia ini. Papanya.

Ia sudah menanti-nanti hari ini dimana ia akan hidup seperti 3 tahun yang lalu. Dimana masih ada papa di setiap harinya dan Masih ada papa di suka dan dukanya. Ia mengukir senyum bukan hanya pada wajahnya tapi juga hatinya.

Beberapa menit berlalu mobil Richie berhenti membuat Shenna tersadar karena mobil itu tak bergerak lagi. Gadis itu membenarkan duduknya dan mengatur rambutnya yang berantakan itu. Kemudian ia mengalihkan pandanganya pada Richie yang sedari tadi menatapnya.

"Tidurnya pulas ga?"Richie bergurau

Shenna mengangguk.

"Yuk turun"ajak Richie

Dengan sigap Shenna segera membuka pintu mobil dan segera keluar dari sana. Dengan senang hati ia menghirup udara pagi meskipun agak tercemar dengan polusi kendaraan. Tapi ia tetap bersyukur setelah sekian lama ia bisa menghirup udara di minggu pagi. Karena ia selalu melewati hari minggu pagi dengan berbaring di ranjangnya.

"Jemput siapa sih?"Shenna keheranan melihat Richie yang tak henti-hentinya menatap kearah pintu kedatangan.

"Liat aja nanti"jawab Richie santai sambil merangkul Shenna berjalan mendekati pintu kedatangan

"Emang susah banget yah jawab pertanyaaan gue"

"Enggak"

"Terus kenapa ga di jawab? Kenapa bilang 'liat aja nanti'?"tanya Shenna berentetan membuat Richie tersenyum manis

"Sabar. Nanti gue kenalin lo sama orangnya. Pokoknya dia spesial banget"

"Hah? Spesial? Lo punya simpenan?"

"Apaan sih Shen. Lo kira gue lelaki kardus apa?"seru Richie membuat Shenna tertawa terbahak-bahak

"Udah kelamaan lo ketawanya"

Keduanya semakin mendekati pintu kedatangan penumpang. Shenna beberapa kali mengecek jam tanganya untuk memastikan sudah jam berapa sekarang. Hampir 15 menit mereka menunggu tapi orang yang Richie maksud belum juga muncul dan membuat Shenna merasa bosan. Gadis itu pun mengambil handphone dari kantong celananya. Mencoba membunuh waktu.

"Orangnya udah dateng"kata Richie sambil berjalan menghampiri orang yang ia maksud. Shenna merasa agak aneh melihat betapa bahagia wajah Richie saat melihat kepada seorang laku-laki paruh baya yang mengenakan kemeja berwarna navy dengan celana jeans berwarna hitam.

Maybe? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang