"Loe napa sih daritadi diem aja kerjaanya"tanya Vinna sambil memperhatikan cat kuku di jarinya yang baru ia ganti kemarin
"Kalau dihitung ini yang ke 6 kali loe nanya kayak gitu Vin"guman Addison
"heheeh.. Hebat loe Son. Kayaknya loe juga ngitung berapa kali gue mondar-mandir di kelas" seru Vinna
"Ngapain? Kurang kerjaan banget"ujar Addison
"Lah barusan loe kira itu gak kurang kerjaan ngitung berapa kali gue ngomong hal yang sama ke Shenna"
"Beda lah Vin. Tadi tu gak di sengajai"
"Sama aja kali Son"
"Ribut amat loe berdua"kali ini Shenna angkat bicara
"Lagian loe sih diajak ngomong gamau." balas Vinna
"Serah deh" kata Shenna kemudian berlalu dari tempat itu.
"Loe mau kemana Shen?"teriak Vinna
"Nyari angin"
"Yah ditinggal"
"Gue kan udah bilang sama loe. Dia lagi badmood. Loe malah banyak ngomong" seru Addison
"Loe yang mulai Son"
"Kalau loe gak banyak ngomong. Gue gak bakalan nyaut kan?"
"Ih ngeselin banget sih loe"
*****
Richie duduk di ruangan MPK bersama kedua kawanya yang masih mengecek proposal acara tujuh belasan yang akan diserahkan kepada kepala sekolah.
"Udah beres nih Rich. Loe bisa kasih ini ke kepsek kan?"Pinta Roy Ketua MPK
"oke deh."
"Thanks. Gue duluan kalau gitu. Bye"
"Bye"
Sejenak Richie masih terdiam menatapi proposal di tanganya. Tatapannya kosong ke depan. Entah apa yang sedang dipikiranya.
'Drrrtt' handphonenya berbunyi membuyarkan lamunanya
Vanje : Rich ke kantin yuk!
Ia membaca pesan itu. Hanya Membacanya tapi tidak membalasnya. Ia memasukan iphone itu kedalam sakunya. Kemudian ia berjalan meninggalkan ruangan itu
Setelah membawa proposal itu ke ruangan kepsek Richie segera berjalan menuju kantin.
"Richie sayang sini duduk"baru saja ia muncul suara Vanje sudah mengusik kepalanya
Richie mengangguk kemudian duduk di meja yang di tempati oleh Vanje dan temanya.
"Tadi gue udah line temen se-gang kamu biar makan bareng di kantin"Vanje memberi tahu
"Oh ya?"
"Kamu mau makan apa. Aku pesenin"
"Kayak biasa aja"
"Oke"
Hampir 5 menit Richie duduk bersama Vanje barulah kawan se-gang nya muncul. Ketiganya datang dengan suara yang riuh menambah keramaian kantin.
"Duluan dia" sahut Dicky lalu duduk di samping Richie
"Iya dong biar bisa nempel berdua doang sama pacarnya"ujar Glenn
"Apaan sih lo. Mending diem abis itu loe makan"
"Yaelah. Kumat lagi"
"Ray mana?"tanya Richie sambil mengedarkan pandanganya ke seluruh penjuru kantin
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe?
Teen Fiction"nah! kalo emang loe ga suka gue gabung yah keluarin aja gue sekarang. simple kan?" omel shenna. Namun lelaki itu hanya diam menatap tajam kearah mata Shenna. "kenapa? atau loe mau gue sendiri yang ngundurin diri?" "fine. i'm out" gadis itu pun...