Bohong?

1.1K 101 10
                                    


Hey you guys.
Please di baca dulu yah :)
Sorry gue baru update lagi setelah hampir sebulan ga update2😢
Bukan sengaja yah readers ku semuanya. Kemaren itu gue fokus buat USBN. Jadi yah gue ga mau aktif dulu di wattpad bahkan di sosmed yang gue anggap bakalan jadi toxic pas gue ujian.

Minta tolong pengertiannya yah. Apalagi minggu depan gue udah UNBK🙂 sebenernya gue gamau update dulu tapi karena gue sayang banget sama lo semua jadi gue kabulin deh permintaan lo semua😌

Mohon kerja samanya yah. Hehehe. Oh iya doain gue UNBK nya lancar yah readers. Semoga gue lulus dengan nilai yang bagus . Amin🙏❤️

Gitu dulu deh.
Selamat membaca💋













Shenna berjalan mendahului Richie. Pertandingan itu sudah usai. Dan seperti biasa, Richie memenangkan pertandingan tersebut. Shenna melirik ke belakangnya dan mendapati Richie sedang memandangnya tanpa henti. Jantungnya berdegup amat kencang. Ia tak tenang.

Shenna berhenti di depan sebuah bangku panjang dan duduk disana untuk meredahkan kelelahanya karna sudah berjalan agak lama. Ia duduk di pinggir bangku putih itu. Tak lama kemudian Richie ikut duduk di ujung sebelah kiri bangku tersebut. Dan terdiam menatap ke depan.

Menyadari hal itu Shenna meremas cardigan hitamnya. Ia takut tak bisa mengontrol dirinya. Ia takut dengan adanya Richie membuat ia semakin gila. Shenna menatap ke bawah ketika Richie menoleh kearahnya seketika.

"lo apa kabar?"air mata Shenna pun terjatuh begitu saja mendengar suara manis Richie

Ia semakin meremas cardinganya. Kenapa Richie tidak berdiam diri saja disana tanpa mengajaknya berbicara. Ia merasa ada bagian penting dalam dirinya yang benar-benar hilang saat Richie menanyakan bagaimana kabarnya. Dan bagian penting itu adalah Richie. Yang sudah melepaskan dirinya dari Shenna. Dan tiba-tiba datang lagi.

"Ba..ik"Shenna tergagap begitu saja

"Lo kenapa?"Richie meyadari suara Shenna agak berbedan dari sebelumya.

"Gak. Gak kenapa kok"Shenna segera menghapus air matanya sebelum Richie melihatnya rapuh seperi sekarang.

"Beneran?"Richie menoleh kearah Shenna yang sedang menatap kearahnya. Dan pandangan keduanya menyatu. Mata Shenna kembali berkaca-kaca. Ia memalingkan wajahnya saat ia merasa ia tak dapat membendung tangisanya lebih lama.

"Sh-"

"Gue cariin lo berdua kemana-mana eh padahal disini"Shenna bersyukur Aldo datang dan menyelamatkan obrolan canggungnya bersama Richie. Cowok itu pun duduk diantara Richie dan Shenna. Secara tidak sengaja memisahkan mereka berdua.

"mau makan ga lo berdua?"tanya Aldo kemudian

"Gue mau pulang aja"jawab Shenna kemudian berdiri

"Mau gue hantar?"suara Richie mengagetkan Aldo apalagi Shenna. Kenapa cowok itu menawarkan dirinya untuk menghantar Shenna pulang ke rumahnya.

"Gausah. Gue bawa mobil kok"

"Yaudah gue hantar sampe ke mobil lo"kali ini Aldo yang berbicara

"Okay"

Aldo pun ikut berdiri lalu mengikuti Shenna yang berada di depanya. Dan Richie juga ikut serta. Beberapa menit kemudian sampailah mereka di tempat dimana Shenna memarkir mobilnya.

"gue duluan yah"

"Hati-hati"kata Aldo pada Shenna yang akan masuk ke dalam mobilnya

Sebelum itu Shenna melirik kearah Richie yang sedang menatapnya lekat-lekat. Lalu tersenyum keciil pada keduanya dan masuk ke dalam mobilnya.

Maybe? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang