"Shenna dimana?"tanya Vinna ketika tiba di depan rumah Shenna
"Di kamar"jawab Winston
"Dia sakit yah?"kini giliran Addison yang bertanya
"Enggak"
"Terus?"ketiganya kompak bertanya
"Liat aja sendiri"peerintah Winston mempersilahkan ketiganya masuk ke dalam rumahnya
Vinna,Addison dan Andra segera berjalan kearah kamar Shenna di lantai 2.
"Tok tok tok"bunyi ketukan pintu terdengar dari luar kamar Shenna.
Sama seperti hari kemarin. Ia masih enggan membuka pintu kamarnya kecuali Winston. Ia malas menjawab pertanyaan kedua orang tuanya apalagi menceritakan kisah menyedihkan dari dirinya sendiri.
Hari ini ia tak mau masuk sekolah, ia belum mau bertemu dengan Jason. Ia belum siap sama sekali. Ia tak mau bertemu dengan siapapun sekarang. Ia enggan berbicara atau menyinggung masalahnya dengan Jason.
"Shenna. Ini gue Vinna"suara itu membuyarkan lamunan Shenna. Bagaimana gadis itu bisa datang. Meskipun begitu, ia tak mau berpikir panjang lagi. Hanya Vinna yang dapat menjadi teman curhatnya sekarang. Yang harus tau tentang ini. Karena Vinna lah orang pertama yang tahu kalauoa menyukai Jason dan ia pin jadi orang pertama yang tahu masalahnya tentang Jason.
Shenna berjalan dengan lunglai kemudian membuka pintu tersebut. Alangkah kagetnya ia mendapati ada orang lain selain Vinna. Ada Addison dan Andra juga.
"Kalian ngapain disini?"tanya Shenna dengan tatapan sendunya
"Jenguk lo lah"sahut Andra kemudian nyelonong masuk begitu saja ke dalam kamar Shenna diikuti oleh Vinna dan Addison.
Shenna tak banyak berkata lagi. Setelah mengunci pintu kamarnya ia segera duduk diatas ranjang kembali. Raut wajahnya pun masih seperti hari kemarin.
"Lo lagi ada masalah yah?"Tanya Addion berhati-hati
Melihat tatapan ketiga temannya itu. Air mata itu kembali mengalir. Ketiganya heran luar biasa, mendapati gadis itu sekarang menangis sesenggukan. Vinna pun langsung memeluk Shenna mencoba menenangkan gadis malang itu.
"Tenang dulu"
Hati Addison menjadi tak tenang melihat air mata Shenna. Gadis yang selama ini yang ia lihat sangat ceria dan periang kini malah menjadi kusut dan menyedihkan. Matanya yang sembab dan kantung mata yang hitam itu memberikan dampak khawatir untuk Addison.
"Jangan nangis ntar gue ikutan sedih"Andra menyahut tanda kasihan
"Udah yah nangisnya. Mata lo udah bengkak gitu" Vinna mengapus air mata pada wajah Shenna
Shenna pun mencoba menenangkan dirinya. Tangisanya mulai henti. "Sorry gue cengeng"katanya kemudian terkekeh terkesan sangat kaku. Ia berusaha tegar tapi tetap saja ia tak bisa.
"Lo kenapa sebenarnya?"tanya Addison
"Ga kenapa!"jawab Shenna singkat
"Lo ga boleh diem kayak gini Shen. Lo perlu ceritain masalah lo. Kalo lo pendam sendiri itu ga enak rasanya"Andra membujuk Shenna agar menceritakan masalah gadis itu.
"gue gatau harus mulai dari mana?"tangisan itu mulai timbul lagi.
"Hmmm..Intinya aja gimana?"Andra memberi usul kemudian mendapatpersetujuan dari Addison dan Vinna secara bersamaan
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe?
Teen Fiction"nah! kalo emang loe ga suka gue gabung yah keluarin aja gue sekarang. simple kan?" omel shenna. Namun lelaki itu hanya diam menatap tajam kearah mata Shenna. "kenapa? atau loe mau gue sendiri yang ngundurin diri?" "fine. i'm out" gadis itu pun...