Richie bersandar pada sofa. Ia memikirkan perkataan Andr tadi sore. Meskipun ia masih kesal denngan Shenna namun ia tak boleh mementingkan egonya sekarang. Mereka sangat memerlukan Shenna dalam tim paskib. Apalagi ia itu punya peran penting.Untunglah tadi siang coach tidak bertanya macam-macam tentang cewek itu. Kalau tidak habis lah Richie. Mana hari H tinggal 5 hari lagi.
Sekarang Richie hanya bisa bertanya-tanya apakah gadis itu benar-benar keluar dari tim atau ia hanya pura-pura ngambek. Hah kepala Richie menjadi pusing memikirkan Shenna dan semua permasalahan yang sedang terjadi.
Dengan cepat ia mengambil jacket dan kunci motornya dan langsung menghilang di balik pintu rumahnya
🍕🍕🍕
Winston sesekali menatap Shenna yang masih menampakan wajah sedihnya. Sudah dari tadi ia hanya dam menatap layar televisi namun tatapanya kosong. Tidak biasanya ia seperti ini. Rupanya hinaan Richie padanya begitu berefek sampai-sampai ia lupa melakukan aktifitas rutinitas kecantikanya,makan, bahkan ia tidak membalas pesan dari Jason.
"Shenn?"panggil Winston
"Hm?"jawab Shenna masih menatap kearahh layar televisi
"Lo marah sama gue karna tadi siang itu yah?"
"Ga"
"Trus lo ngapa dari tadi diem mulu? Mana Shenna yang ceria? Udah ilang kali yah?"
"Gatau"
"Kan lo marah sama gue"
"Ga!"
Mendengar jawaban Shenna, Winston jadi kebingungan sendiri dengan tingkah Shenna yang makin aneh saja.
"Shenn"
"apalagi sih Win?"
"Hape lo bunyi tuh! Marah mulu elah!"
Dengan cepat Shenna mengambil hapenya yang tergelerak diatas meja. Lalu ia beranjak dari sofa dan sedikit menjauh dari Winston ketika ia melihat panggilan tersebut dari Jason
"Hallo kak"
"Hallo na? Kamu dimana"
"Shenna lagi di rumah kak"
"Kamu sakit yah? Kok ga keliatan di sekolah?"
"Shenna sehat-sehat aja kok kak"
"Beneran? Apa jangan-jangan ada yang jahilin kamu yah? "
"Gak lah kak"
"Heheh. Kan siapa tau Shenn"
"Tiiiiingggg..."
"Itu bunyi apa?"
"Ada tamu. Aku bukain pintu dulu yah kak"
"Iya. Tapi kamu tetep ngomong ya!"
"Iya kak. Bawel banget deh ah"
Shenna berjalan menuju pintu rumahnya sembari tangan kirinya memegang handphone yang ia dekapkan pada telinganya. Sementara kananya digunakan untuk membuka pintu.
"Siapa yang dateng? Pasti hantu yah hahah"
"Apaan sih kak" Shenna membalas perkataaan Jason dari seberang kemudian beberap detik kemudian ia mendongak menatap kearah seseorang yang datang. Matanya melotot saking kagetnya. Ekspresinya berubah 180 derajat setelah melihat siapa yang dateng. Perlahan ia mengontrol dirinya agar tidak bertingkah berlebihan.
"Shen siapa yang dateng"
"Oh bukan siapa-siapa kak. Telfonya entar dulu yah bye"
Shenna buru-buru memutuskan sambungan telephone tersebut. Lalu memasukan benda pipih itu ke dalam saku celananya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe?
Teen Fiction"nah! kalo emang loe ga suka gue gabung yah keluarin aja gue sekarang. simple kan?" omel shenna. Namun lelaki itu hanya diam menatap tajam kearah mata Shenna. "kenapa? atau loe mau gue sendiri yang ngundurin diri?" "fine. i'm out" gadis itu pun...