Hancur

1.9K 95 4
                                    


Jason benar-benar bingung sekarang. Ia sudah mencari Shenna kemana-mana tapi ia tak menemukan gadis itu di ruangan-ruangan yang berada di lantai 3 tersebut. Kemudian ia menuruni tangga dengan cepat agar ia bisa segera menemukan gadis itu.

Baru ia menginjak lantai 2, ia mendapati Shenna sedang memeluk Richie erat sambil terus menangis. Dan Richie pun membalas pelukannya, mencoba menenangkan gadis itu agar tak menangis lagi.

Jason pun melangkah mendekati Shenna dan Richie. Ia pun harus bisa menyiapkan hatinya untuk di marahi oleh Shenna atas semua tindakan jahatnya pada gadis itu.

"Shenn"

Suara itu. Suara yang dulu ia dambakan. Suara yang mengganggu tidurnya karena suara itu mengiang di kepalanya. Membuatnya hatinya kejut tak menentu. Namun, itu semua dulu. Tidak lagi sekarang setelah ia tahu suara itu ternyata meremukkan hatinya terlalu dalam. Sampai rasa sakitnya benar-benar membekas.

"Shenn kamu harus dengerin aku dulu"sambung Jason ketika melihat gadis itu melepaskan pelukannya pada badan Richie dan malah bersembunyi di balik badan tegap Richie.

"Rich gue mau pulang"bisik Shenna sambil air matanya masih bercucuran

"Lo urusin masalah lo dulu. Urusan pulang itu gampang"sahut Richie

"Gak mau. Gue mau pulang"

Mendengar itu Jason langsung maju melangkah mendekati Shenna yang masih bersembunyi di balik badan Richie.

"Gue tunggu disana" Richie pun segera meninggalkan keduanya

Shenna ingin sekali menghentikkan Richie dan mengatakan pada cowok itu agar tak berjalan menjauh untuk terus melindunginya.

"Shenn. Aku tau kamu marah"Jason membuka pembicaraan

Diam

"Shen, kalau kami tetep diam kayak gini dan marah aku bakal jelasin semuanya biar kamu ga salah sangka"kata Jason mencoba meluruskan

"Apa aku salah sangka kalau aku cuman jadi barang taruhan kakak?"tandas Shenna

"Gak gitu Shenn"

"Oh bukan cuma itu. Aku kan cewek murahan. Yakan? Aku cuman cewek murahan yang gampang di tumbangin sama cowok kayak kakak" Shenna terbata-bata

"Shenn"Jason tak bisa berkata apa-apa lagi dan hanya bisa meringis kecil

"Gapapa kok. Aku ga marah. Mungkin yang kakak bilang itu bilang itu benar"

Setelah mengatakan hal itu Shenna segera berlari menjauh dari Jason. Ia tak mau Jason melihat air matanya bergelinang begitu deras.

"Udah?"Richie mencegat tangan Shenna ketika gadis itu berlari semakin jauh

"Gue mau pulang"lirihnya

"Oke. Gue ambil tas lo dulu. Jangan kemana-mana. Tetep disini"

Richie pun meninggalkan Shenna. Ia melangkahkan kakinya menuju kelas XI Ipa 3.
Setibanya ia langsung di pandang oleh seluruh siswa di kelas. Ia tak begitu peduli, ia menghampiri Vinna yang masih duduk dengan headseat di kedua telinganya itu.

"Vin"panggil Richie

Vinna menatap ke arah suara itu. Ia terkejut mendapati Richie sedang berdiri di samping mejanya. Ia pun segera melepaskan kedua headseat pada kedua telinganya.

"Ada apa?"jawab Vinna masih kebingungan

"Tas Shenna mana?"

"Tas Shenna? Mau ngapain?"

"Mana dulu. Ini urgent banget"

"Oh oke. Itu di belakang yang warna baby blue"

Setelah Vinna memberitahu Richie segera berjalan kearah meja Shenna dan mengambil tas gadis itu. Tak berapa lama kemudian lari keluar kelas dan menghampiri Shenna yang masih menangis tersedu-sedu.

Maybe? Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang