"Gue mau pulang"ucap Shenna sekali lagiRichie diam. Ia tak menjawab. Ia masih melihat Jason sudah menuruni tangga. Jason mendekati keduanya membuat Shenna senakin erat menggenggam tangan Richie. Pandangan Richie pun berganti pada Shenna. Ia melihat betapa gusarnya gadis itu berada di dekat Jason.
"Shen?"
"Gue mau pulang!"seru Shenna
"Please Shenn. Dengerin gue dulu"kata Jason melemah
"Gue ga mau."tutur Shenna
"Shen. Gue cuman mau lurusin semuanya. Tolong dengerin gue dulu"pinta Jason
Jason menatap Richie sekilas. Mencoba mengatakan pada cowok itu agar meyakinkan Shenna untuk mendengarkan Jason. Richie terdiam sambil tak henti menatap wajah Shenna. Jujur saja ia tak mau mempertemukan Shenna dan Jason. Ia takut Shenna akan mencintai sepupunya kembali. Mengingat betapa gadis ity dulu mendambakan Jason.
"Rich antar gue pulang"Shenna memohon pada Richie
"Lo perlu denger penjelasan Jason. Sebentar aja. Oke?"Richie menyampirkan rambut Shenna ke belakang telinga gadis itu.
"tapi"
"Cuma bentar kok. yah?"Richie membujuk membuat gadis itu tak bisa mengelak.
Richie pun segera naik ke kamarnya, meninggalkan Shenna dan Jason disana. Hatinya tak bisa tenang, meskipun ia sudah meyakinkan dirinya bahwa semuanya akan baik-baik saja. Ia tak boleh egois. Jason memang harus memberikan penjelasan pada Shenna setelah ia telah menyakiti gadis itu. Gadis yang sekarang Richie cintai.
"Maaf"satu kata dari Jason tak membuat Shenna berani menatap lelaki itu.
"Gue tau lo pasti marah. Gue tau gue telat untuk menjelaskan semuanya. Gue cuman minta maaf udah nyakitin lo, gue tau yang gue lakuin ke elo itu jahat."sahut Jason
"Gue mau terus terang aja kalau lo sebenarnya salah paham Shen"
"Salah paham? Gue denger sendiri lo bilang kalau gue itu cuman barang taruhan Jason"tandas Shenna
"Gak gitu sebenarnya Shen"
"Terus sebenarnya apa? Gue tau gue itu cewek gampangan. Gue tau gue emang cewek gaada otak udah jatuh cinta sama cowok yang cuman bisa mainin perasaan gue"Shenna tak mampu membendung air matanya lagi.
"Shenn?"
"Gue sayang sama lo Jason dan lo gatau itu. Yang bisa lo lakuin cuman nyakitin gue. Lo gatau gimana sakitnya hati gue pas lo bilang kalau gue cuman jadi barang taruhan lo. Lo bilang kalau gue cewek gampangan. Lo ga tau butuh waktu lama untuk mulihin sakit hati gue"Shenna menghapus air matanya yang semakin deras
"Gue gak berniat lakuin itu semua Shenna. Sama sekali gaada dipikiran gue untuk nyakitin lo"timpal Jason
"lo ga perlu bohong Jas"
"Gue juga sayang sama lo Shenn"
Shenna membelalakan matanya. Ia tak percaya apa yang baru saja dikatakan Jason. Apakah itu cara lelaki itu untuk meluluhkannya lagi? Tapi kenaapa ia mesti berbohong.
"Teman-teman gue yang ngerencanain semuanya. Mereka mau jadiin lo barang taruhan.. Jadi gue juga ikut dalam taruhan itu karena gue gamau ada yang dapatin lo selain gue. Gue sayang sama lo. Dan barang taruhan itu gaada apa-apanya Shenn."jelas Jason
"Gue sama sekali gamau terlibat tapi karena yang jadi taruhannya lo gue gabisa diam aja"sambung Jason
"Lo ga harus ngarang cerita biar gue bisa maafin lo Jas."Shenna segera pergi meninggalkan Jason disana
KAMU SEDANG MEMBACA
Maybe?
Teen Fiction"nah! kalo emang loe ga suka gue gabung yah keluarin aja gue sekarang. simple kan?" omel shenna. Namun lelaki itu hanya diam menatap tajam kearah mata Shenna. "kenapa? atau loe mau gue sendiri yang ngundurin diri?" "fine. i'm out" gadis itu pun...