08.00 AM
Watson International Corporation, New York City — USA.
Dengan setelan jas yang melekat pada tubuhnya, Joseph keluar dari mobil sportnya. Pria tersebut memasukki sebuah gedung perusahaan dengan gagah. Matanya yang tajam menatap seluruh pegawai yang bekerja di situ. Setiap orang yang menyapanya tidak ia hiraukan. Ia tidak sendiri, ada seorang pria yang mengikutinya dari belakang yang merupakan orang kepercayaannya.
Pria itu menaikki lift dan berhenti di lantai 45. Ia memasukki ruangannya yang sangat besar dan elegan. Joseph duduk di kursi kebanggaannya dan menaikkan kakinya di atas meja. Jari-jari tangannya ia tautkan menjadi satu. Lalu matanya melirik orang kepercayaannya dengan serius. "Apa dia membuat ulah?" suara yang begitu tegas bertanya.
"Tidak tuan, namun dia terus berteriak minta dilepaskan."
Wajahnya langsung menunjukkan seringaian saaat mendengar ucapan orang kepercayaannya. "Bagus, untuk sementara biarlah seperti itu."
"Baik tuan."
Tok! Tok! Tok!
Mendengar ketukan pintu, Joseph menoleh ke arah pintu dengan tajam.
"Masuk!"
Masuklah seorang wanita dengan pakaian kantor ke ruangannya. "Excuse me Sir, Ms. Kendrick has arrived."
"Suruh dia masuk!"
"Yes sir."
"Kau boleh keluar juga." ucap Joseph kepada orang kepercayaannya.
Setelah wanita itu dan orang kepercayaannya itu keluar, masuklah seorang wanita lain juga dengan pakaian kantor dan berkas-berkas di tangannya. Wanita itu sedang menundukkan kepalanya dengan sebuah kaca mata hitam di matanya.
Joseph mengernyitkan keningnya tidak suka. Apa wanita itu kira sedang di pantai? Kenapa wanita itu menggunakan kaca mata hitam? Lantas Joseph mendekati wanita itu dan berdiri di hadapannya.
"Kenapa kau menggunakan kaca mata hitam?" tanyanya dengan suara yang begitu rendah.
Wanita itu tidak menjawab sehingga Joseph pun menarik kaca matanya. Saat membukanya, Joseph hanya melihat mata wanita itu yang merah dan bengkak. Pantas memakai kaca mata hitam.
Hari pertama sudah menangis? Apa alasannya? Apa wanita itu terlalu bahagia karena diterima kerja di perusahaannya atau karena alasan lain? Ah apa pedulinya.
Tapi melihat mata itu, mengingatkan Joseph kepada seseorang yang begitu penting di dalam hidupnya. Seseorang yang seharusnya menjadi istrinya saat itu, namun itu semua hancur dalam satu kejadian.
"Siapa namamu?"
"Amelia.. K.. Kendrick sir." jawab Amelia tanpa menaikkan wajahnya sedikit pun.
Joseph memandang Amelia dengan datar. "Kau pasti sudah mengenalku."
Amelia menganggukkan kepalanya. Tentu saja ia mengenal pria itu. Siapa yang tidak mengenal Joseph Watson? Pria muda berusia 26 tahun yang sudah menjadi seorang billionaire di saat usianya 20, ketampanan dan kekayaan pria itu juga terkenal di dunia, apalagi reputasinya. Tidak mungkin ia tidak mengenal pria itu. Di tambah lagi, ia kan akan bekerja bersama pria itu. Tidak mungkin ia tidak mengenal nama atasannya sendiri.
"Jadi, kau akan bekerja sebagai sekretarisku begitu?" tanya Joseph sambil berjalan mengelilingi Amelia seakan-akan ingin memangsa wanita itu.
Dengan gugup Amelia menjawab. "I.. Iya sir."
Joseph kembali duduk di kursi kebanggaannya dengan wajahnya yang sudah kembali datar dan dingin. Ia melambaikan tangannya menyuruh Amelia mendekat. "Kemarilah."
KAMU SEDANG MEMBACA
Conquer Her
RomanceWatson First Story #Book1 Beberapa part akan diprivate, follow dulu untuk membaca. •••••• Joseph Watson, jika kau sudah bertemu dengannya, sulit untuk kau menghindarinya. Pesonanya dan kekayaannya...