Minta tolong tekan tombol 🌟nya yak. Wkwk makasih. Happy reading..
***
"Itu saja jadwal anda untuk hari ini sir,"
Amelia membaca semua jadwal Joseph hari ini dengan jelas dan sopan. Ia akui sejujurnya ia sedikit gugup di depan atasannya. Sudah dua bulan ia bekerja di perusahaan Joseph, dan ia bersyukur karena tidak mendapat masalah sekalipun. Ia selalu menutupi kesedihannya saat di kantor dan bekerja. Kekasihnya Jacob tidak patut ia tangisi. Jacob adalah pria yang brengsek.
"Ganti pertemuanku dengan Mr. Scott menjadi nanti saat makan siang." ucap Joseph dengan datar.
Amelia Langsung mencatat permintaan Joseph. Ia mengangguk pelan. "Apa ada yang anda perlukan lagi sir?"
Joseph berpikir sejenak. "Kirim data yang kemarin aku minta untuk kau rekap."
Amelia menggigit bibir bawahnya dengan cemas. "Itu belum selesai sir." ucapnya sambil menundukkan kepalanya, tidak berani menatap mata Joseph yang mengerikan.
Joseph menajamkan matanya mendengar itu. Baru kali ini, ia mendapati sekretaris yang tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik.
"Aku tidak ingin mempekerjakan orang yang tidak becus. Selesaikan hari ini juga atau kau ku pecat!" jelasnya dengan menusuk.
Well, now she got a problem.
Dipecat? Itu adalah sesuatu yang sangat tidak Amelia inginkan! Apalagi di perusahaan seperti ini, usahanya sangat besar untuk masuk ke sini. Sebaiknya ia menyelesaikan pekerjannya.
"Jangan memecatku sir, akan aku selesaikan hari ini. Aku janji."
Joseph berdiri, lalu berjalan mendekati Amelia. "Ada apa denganmu? Selama dua bulan ini kau bekerja begitu baik. Tapi di saat aku memberimu tugas kecil seperti ini, kau tidak menyelesaikannya tepat waktu!"
Tentunya ada alasannya kenapa ia tidak menyelasaikannya. Akhir-akhir ini, Amelia lebih sering memikirkan mantan kekasihnya itu. Karena, kemarin Jacob datang bersama seorang wanita dan berkata mereka akan menikah tepat di depannya serta memberinya undangan pernikahan mereka. Amelia tidak menyangka ternyata wanita itu calon istri Jacob. Dan dengan terang-terangan mereka berdua sengaja bermesraan di depannya, mereka berciuman cukup lama bahkan Jacob juga menyentuh tubuh wanita itu tepat di depan matanya. Untungnya ia langsung menghentikan mereka kemarin.
Jika ia lihat, wanita itu bukan wanita baik-baik. Penampilan wanita itu sangat lebih mendekati kata jalang. Ah mereka begitu cocok, si brengsek dengan si jalang. Amelia tahu Jacob selalu bermain di belakangnya, selalu melakukan hubungan intim dengan wanita lain. Tapi Amelia memakluminya, mungkin pria itu butuh pelepasan karena Amelia selalu menolak jika pria itu meminta padanya, walaupun ia merasa sakit hati. Tapi ternyata, pria itu bahkan tidak mencintainya. Jacob hanya ingin memanfaatkan tubuhnya, untung Amelia tidak pernah memberikannya.
"Sedikit tidak fokus akhir-akhir ini sir,"
"I know that, kau tahu? Bahkan kau salah memberiku data perusahaan saat aku meminta datanya kemarin." Joseph melipat kedua tangannya di depan dada. "Tapi aku membiarkannya kemarin, dan ternyata kau masih tidak fokus. Jika alasanmu karena alasan pribadi, jangan dibawa ke pekerjaanmu Li, bersikaplah profesional."
"Maafkan-"
"Cukup. Selesaikanlah tugasmu." potong Joseph.
Amelia menunduk dan mengangguk pelan. Ia permisi kepada Joseph lalu keluar dari ruangan itu dengan campur aduk. Amelia langsung duduk di kursi kerjanya dan bersandar. Ia memejamkan matanya. "Sebaiknya aku selesaikan." gumamnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Conquer Her
RomanceWatson First Story #Book1 Beberapa part akan diprivate, follow dulu untuk membaca. •••••• Joseph Watson, jika kau sudah bertemu dengannya, sulit untuk kau menghindarinya. Pesonanya dan kekayaannya...