Conquer Her | Chapter 49: For the Second Time

1.1K 113 9
                                    

Udah mo tamattt. Semangat baca wkwk.

Semangat di pandemi ini buat semuanya!

Semoga suka part ini! Tolong vote and commentnya yak. Makasihh 💕

Happy Reading~

***

"Coward?" Joseph mengambil pistol Louis, mencondongkannya ke kening Elisa. "Ayahmu mencuri istriku karena takut. Siapa yang pengecut di sini?"

Elisa menggeram. "Dia melakukan itu untuk melindungiku!"

Joseph tersenyum. "Dan aku melakukan ini untuk melindungi istriku. Sama, bukan? Jika aku pengecut, maka ayahmu yang pahlawan itu juga sama. A former U.S military, tapi tidak berani melawan, who's more cowardly here?"

Elisa terdiam dengan tatapan benci untuk Joseph. Cukup lama mereka saling diam dengan suasana tegang, hingga Gerg memecahkan keheningan itu.

"Carlos! Carlos!"

Kening Joseoh mengerut tidak mengerti nama yang diteriaki oleh Gerg. Ia menurunkan pistolnya dan menoleh kepada pria itu. "Carlos?"

"Carlos Mauricio."

Playlist 🎤: Demi Lovato - Stone Cold (Official Video)

***

"Carlos?"

"Carlos Mauricio."

Joseph mendekat dengan emosi tertahan. Carlos? Pria brengsek itu? Bagaimana mungkin dia bisa keluar dari penjara? Sudah tiga tahun lebih sejak pertemuan terakhir mereka dan sekarang dia kembali mendengar nama pria itu.

"Kami menerima perintah darinya, tapi...."

"Ada apa?" Mata Joseph menajam bagaikan pisau belati yang siap membunuh siapapun yang disayatnya.

Gerg menghela nafasnya sembari menahan rasa sakit di tubuhnya. "Aku rasa dia tidak melakukan ini sendiri."

"Maksudmu?" tanya Louis.

"Dia juga disuruh."

"Jadi maksudmu atasanmu memiliki atasan?" Louis berdecih, mengeluarkan pistol lainnya dari sakunya dan mengarahkannya lagi kepada Gerg. "Lalu nanti kau akan bilang atasan dari atasanmu memiliki atasan lagi? Dan atasan dari atasan atasannyamu memiliki atasan lagi?"

"Jangan berbohong."

Louis hendak menarik pelatuknya, namun langsung ditahan oleh Joseph dengan tangannya. Louispun langsung menurunkan pistolnya dan menunduk hormat.

"Kenapa kau berpikir begitu?" tanya Joseph.

Mata Gerg terlihat lelah. Ayah dari Elisa itu rasanya ingin kehilangan kesadarannya secepat mungkin daripada dia harus merasakan semua sakit ditubuhnya lebih lama lagi. Belum lagi, dia sedang diinterogasi yang mewajibkannya untuk berbicara, atau mungkin nyawanya menghilang jika dia diam saja. "Aku bisa melihatnya. Cara dia memberikan kami perintah."

"Kau bisa melihatnya? Ba—"

"Ayahku tidak berbohong!" teriak Elisa tiba-tiba.

Semuanya menoleh ke Elisa, termasuk Joseph. Gadis itu meronta meminta dilepaskan. Dengan lirikan mata, Joseph menyuruh mereka melepaskannya.

Conquer HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang