Haiii! Mat pagi! Apakbar semuaaa semoga baik² ajaa. Stay safe selalu and semangat onlinenya!
Yg lockdown apalagi, semangat di rumah!
Semoga part ini bisa menemani kalian ❤
Happy Reading~
***
PRANG!
Piring kaca berwarna putih yang ada di tangan Adela langsung terlepas dari tangannya dan pecah. "Apa?"
"Amelia lupa ingatan," ulang Joseph.
Adela terdiam, menatap tangannya yang digenggam oleh Amelia. "Maaf," ujar Amelia pelan.
Hanya beberapa detik, Adela langsung memaksakan sebuah senyuman sambil menggelengkan kepalanya. "Tidak, itu tidak apa. Apapun yang terjadi padamu, Mel, Mama akan terus berada di sampingmu dan membantumu. Mama yakin ingatanmu akan segera kembali dan semuanya akan kembali menjadi seperti semula. Kita akan menjalani ini bersama-sama."
"Ada banyak hal yang harus kau ketahui."
"Aku tahu, Jose. Tapi, untuk sekarang ini aku sedang ingin menghabiskan waktu memasak bersama putriku. Aku yakin, apapun itu yang terjadi, Amelia adalah perempuan yang kuat." Adela tersenyum lalu segera mengambil beberapa bahan makanan di kulkas dan memberikannya kepada Amelia sebelum Joseph kembali berbicara. Hatinya tidak sanggup jika mendengarkan hal-hal menyakitkan lainnya. Mendengar putrinya yang lupa ingatan sudah cukup melukai hatinya hingga sangat dalam. Bagaimana jika dia mendengarkan hal-hal lainnya yang lebih parah?
Apapun yang Amelia jalani selama tiga tahun, Adela yakin putrinya bisa menghadapinya. Dia sudah cukup bahagia dengan kehadiran Amelia yang kembali saat ini. Penasaran dengan apa yang terjadi? Tentu saja. Tapi, Adela tidak ingin menyia-nyiakan waktunya. Apalagi, jika ini semua hanyalah mimpi atau ilusi dan khayalan yang sedang ia alami akibat begitu merindukan Amelia. Dan jika memang benar ini hanyalah mimpi, Adela berdoa untuk tidak bangun. Lebih baik ia terjebak di mimpi bersama putrinya yang kembali setelah menghilang cukup lama.
Playlist 🎤: Bruno Mars - Just The Way You Are [Official Video]
***
Sepatu hak tinggi berwarna silver dengan desain yang elegan dipasangkan ke kedua kaki Amelia secara perlahan. Wanita itu menatap hak sepatu tersebut dengan malas. Kakinya bisa cepat pegal jika hak sepatu tersebut sangat tinggi. Tetapi mau bagaimana lagi, sepatu itu bukan pilihannya, dia hanya disuruh menggunakannya saja untuk acara penting hari ini yang akan dilaksanakan dalam beberapa menit ke depan.
"Nona kau sempurna!" teriak salah satu perias sambil tersenyum bangga dengan dirinya sendiri. Ia memutari tubuh Amelia lalu bertepuk tangan keras. "Dia pasti tidak akan berpaling darimu, Nona."
Amelia tersenyum. "Terima kasih."
Tok! Tok! Tok!
"Masuklah," jawab wanita itu.
Seorang pria paruh baya dengan jas hitam yang melapisi tubuhnya melangkah masuk. "Kau sangat cantik, sayang."
Amelia tersenyum, memeluk sosok tubuh pria paruh baya di depannya. "Maaf," ujarnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Conquer Her
RomanceWatson First Story #Book1 Beberapa part akan diprivate, follow dulu untuk membaca. •••••• Joseph Watson, jika kau sudah bertemu dengannya, sulit untuk kau menghindarinya. Pesonanya dan kekayaannya...