Conquer Her | Chapter 20: Where It All Started

4.7K 341 4
                                    

Haii. Selamat malam!!! We're back!! Yeayy.. *anak²

Jadi... Ella punya saran untuk kalian kali ini. Ini yang mau aja sih 😧 karena Ella ga maksa hehe. JANGAN BAYANGIN PAS LAGI BACA! 

Udah itu aja. Nanti tau kenapa. Kalau ga tau baca omongan Ella di endnya dari part ini. Pasti tahu why.

Semoga u guys suka part ini yak! 😋😚

Mnta tlong votenya dungg hehe. Makasihh 🙏❤

Happy Reading~

***

BYUR!

Tidak menyadari di mana ia sedang loncat, akhirnya diapun terpleset dan jatuh ke dalam kolam renang. Sebisa mungkin, Amelia berenang ke permukaan, ia menarik nafas lega saat sudah dapat merasakan oksigen di sekitarnya.

Ia terkikik geli atas perbuatannya sendiri. Terpleset tidak menghilangkan semangatnya, justru menambah semangatnya dan membuatnya tertawa atas tingkahnya sendiri. Jika saja ada orang lain di sini, mungkin semuanya akan mengira bahwa dia itu gila karena tertawa sendiri.

Rasanya sangat segar! Seperti sedang mandi! Untung saja dia tidak menggunakan baju ribet, hanya-BAJU! ASTAGA! Dia kan tidak bawa baju! Bagaimana dia mengganti bajunya nanti?! Amelia mulai panik sendiri, tidak mungkin dia pulang basah-basah seperti ini!

Bodohnya kau Amelia!

Playlist 🎤: Lauv ft. Julia Michaels - There's No Way [Official Video]

***

Tidak ada jalan lain, ini jalan satu-satunya. Mau tidak mau harus melakukan ini dengan terpaksa. Amelia menghela nafas, melepaskan pakaiannya menyisakan bra dan celana dalam yang tetap melekat pada tubuhnya. Ia keluar dari kolam dan berdiri di tepi, meremas rambutnya yang basah lalu meraih handuk yang memang sudah disediakan di dekat kolam tersebut dan melilitkan handuk itu di tubuhnya.

Memang sih... Lantai-lantai akan tetap basah karena tetesan air dari rambut dan tubuhnya. Well, setidaknya berkurang daripada ia menggunakan pakaiannya yang justru membuat tetesan air semakin banyak, dan lantainya bisa penuh dengan genangan air karenanya.

Dengan perasaan gugup, Amelia keluar dari kamar itu untuk mencari Joseph. Sayangnya, ia tidak melihat Joseph sama sekali di ruang tamu. Ia pun berjalan mencari pria itu yang mungkin berada di dapur atau di mana pun.

Apa pria itu di kamarnya?

No! Tidak mungkin dia masuk ke kamar Joseph?! Ck! Tapi jika pria itu tidak keluar-keluar juga bagaimana? Amelia menggerutu kesal karena kecerobohan dirinya sendiri. Akhirnya, diapun tidak ada pilihan lain selain harus mencari kamar pria itu yang mana satu.

Amelia menatap pintu besar berwarna hitam yang ada di depannya. Kakinya melangkah menuju pintu tersebut dengan ragu-ragu. Di depan pintu, tangannya bergerak mengetuk pintu tersebut pelan.

Tidak ada jawaban. Apa dia salah ruangan? Tapi hatinya mengatakan bahwa pintu ini adalah kamar pria itu. Amelia mengetuk pintunya lagi dengan sedikit lebih keras. Tetap saja, tidak ada jawaban.

"Joseph?"

Amelia memutuskan untuk masuk ke dalam. Ia menyentuh gagang pintu lalu membuka pintunya perlahan dan masuk ke dalam. Lampu ruangan tersebut menyala, dia pasti tidak salah ruangan! Ia juga bisa melihat ada ranjang di sana, berarti ini memang kamar kan? Tapi mana pria itu?

Conquer HerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang