Haiiiii! JosAm is backkk.
HIKS. KEMARIN² Ella ke upload sbuah chapter yg hrusnya belum. Kan crtanya Ella dsruh mama beli butter di toko, trs megang hp. Mungkin ketekan publish. Pas balik ke mobil, buka hp, UDAH KE PUBLISH 😌
Ella lngsung unpublish, trs yg readnya 4, pokoknya siapapun yg read :" beruntunglah kalian 😔 spoiler jg.
MAAP YAK KETEKAN.
And yang udh masuk skolah semangatt! Yg online ataupun yg face2face. Yg online jan lupa mndi ya 😂
Stay safe everyone! Tolong tekan tmbol bintangnya di ujung kiri bawah yak heheh. Makasihhh!
Happy Reading~
***
Ini jauh lebih sulit dari di pikirannya. Joseph benar. Selama ini dia menghindari pria itu mati-matian. Tetapi sekarang, apa yang ia lakukan? Cih. Amelia merasa dirinya tidak mempunyai harga diri dan tidak tahu diri. Dia seharusnya merasa sangat malu sekarang dan tidak menemui pria itu.
"Katakan. Kau tidak akan begitu memaksa untuk bertemu denganku jika itu tidak sangat penting," ujar Joseph dengan datar, hanya saja tatapannya masih tajam.
"Aku...."
Amelia memejamkan kedua matanya. Menarik nafas sejenak, lalu membuka kedua matanya yang langsung bertabrakan dengan mata pria itu. "I'm pregnant."
Playlist 🎤: Clean Bandit - I Miss You (feat. Julia Michaels) [Offical Video]
***
Tatapan Joseph berubah, tidak ada lagi tatapan tajam itu. Joseph melemparkan tatapan keterkejutan dan kebingungan. Mungkin ini terlalu mengejutkan untuk pria itu.
"Kau hamil? Bagaimana mungkin?"
Mata Amelia berkaca-kaca, menahan air matanya. Ia yakin setelah ini Joseph akan mengusirnya. Amelia tertawa miris dalam hatinya mendengar respon itu. Bagaimana mungkin? Apa pria itu mengalami amnesia dadakan?
"Tenang saja, aku hanya ingin memberitahumu itu. Aku tidak akan memaksamu bertanggung jawab dan mengakuinya sebagai anakmu. Aku bisa membesarkannya sendiri tanpa dirimu," ujar Amelia dengan cepat.
Alis Joseph naik. Pria itu merapatkan tubuh mereka. "Kalau kau tidak meminta tanggung jawabku dan bisa membesarkannya sendiri, kenapa kau memberitahuku?"
"Aku hanya ingin memberitahu kau punya anak," balas Amelia sambil menunduk.
"Naikkan kepalamu, Millie." Joseph menyentuh dagu itu, menaikkan dagu tersebut agar menatap dirinya. "Kau bilang kau tahu aku tidak akan mengakuinya, kalau begitu percuma jika kau memberitahunya padaku, bukan? Jangan berbohong, Millie."
Amelia dapat melihat bagaimana mata Joseph begitu dalam menatapnya. Amelia segera melepaskan tangan itu dari dagunya dan memalingkan wajahnya. Ia sungguh bingung saat ini. Apa yang harus ia lakukan? Memang tujuan awalnya, dia ke sini sebenarnya untuk meminta pria itu tanggung jawab atas nasihat Carol, bukan? Namun, Amelia tahu juga bahwa itu tidak mungkin terjadi, sehingga tidak ada kata untuk menggugurkan kandungannya saja sudah cukup untuknya.
"Katakan sejujurnya."
"A... Aku sudah mengatakannya padamu. Aku hamil, kau tidak perlu bertanggung jawab. Jangan menyuruhku menggugurkannya. Itu sudah cukup."
KAMU SEDANG MEMBACA
Conquer Her
RomanceWatson First Story #Book1 Beberapa part akan diprivate, follow dulu untuk membaca. •••••• Joseph Watson, jika kau sudah bertemu dengannya, sulit untuk kau menghindarinya. Pesonanya dan kekayaannya...