Olaaa! Updateee! Part ini Amelia agak ngeselin tpi gatau dapat feelnya atau ga :(
Semoga dapat. Semangat semua di pandemi ini like always! Stay safe!
Tolong vote and commentnya yak! Makasih!
Happy Reading~
***
Louis menghampiri Penelope. "Di mana Carlos?"
"Mati."
Louis terkejut. Begitupun Joseph. "Maksudmu?"
Penelope melirik Patricia. "Dia yang membunuh abangnya sendiri agar rahasianya tidak terbongkar. Jika rencana ini terjadi, dia berniat membunuh semua orang yang tahu, mungkin aku bisa termasuk menjadi salah satunya."
Joseph menatap Penelope tajam. "Kau terlihat begitu tenang."
"Aku sudah siap dengan semua risikonya. Sejak awal aku tidak ingin membunuh istrimu."
"Bodoh. Bawa mereka!"
"Yes, sir."
"Lepas! LEPASKAN AKU! AKU TIDAK BERSALAH!"
Playlist 🎤: [달의 연인 보보 경심 려 OST Part 9] 임선혜 (Sun Hae Im)-꼭 돌아 오리 (Will Be Back)
***
Tiga hari kemudian...
Langkah kaki itu bergerak cepat, menyusuri lorong berwana putih yang panjang. Jantungnya berdetak begitu cepat, perasaan panik dan takut kehilangan sesuatu memenuhinya. Pikiran dan hatinya mengucapkan hal yang sama terus-menerus sepanjang langkah kaki itu bergerak.
Sekitar tiga puluh detik, langkahnya kemudian berbelok ke sebuah pintu dan membanting pintu itu dengan keras. Begitu terbuka, sosok tersebut langsung berlari, menghampiri sosok lainnya yang sedang terbaring di atas sebuah tempat tidur.
Perasaan yang tadinya takut dan panik langsung menghilang, berubah menjadi rasa bahagia yang tidak dapat diukur besarnya.
Wanita yang terbaring di atas tempat tidur itu memberikan senyuman tipis kepada sosok yang baru saja datang, tak lain adalah Joseph, suaminya. Tangannya berusaha meraih wajah sang suami sambil memanggilnya. "Hey...."
Joseph langsung meraih tangan mungil itu, menciumnya lembut dan menitikkan air matanya. "You're awake," bisiknya kemudian dengan lembut.
Amelia, wanita itu menatap Joseph dengan tatapan teduhnya. Air matanya tanpa sadar mengalir melewati pipi mulusnya, membuat Joseph yang melihatnya menjadi panik. "Ada apa?"
Amelia menggeleng kecil, "Bagaimana mungkin aku bisa melupakanmu?" lirihnya dengan suaranya yang masih lemas.
"Apa maksudmu, Mil?" Joseph menunduk, menarik kursi di sampingnya untuk ia duduki. Bibirnya kembali mengecup tangan Amelia lembut beberapa kali.
"Kau pasti sangat sedih selama ini. Maaf, maafkan aku." Air mata Amelia mengalir semakin deras. Ia tidak menjawab pertanyaan Joseph, rasanya tidak sanggup untuk melakukan itu.
Kepala Joseph mendekat, mengecup kening Amelia. "Hey, honey. What's wrong?"
Amelia menatap wajah Joseph yang ada di atasnya, ia kemudian tersenyum, bergerak melepaskan alat bantuan pernafasan dari hidung dan mulutnya. Sempat membuat Joseph melotot dan ingin memasangkannya balik, namun terhentikan begitu wanita itu tiba-tiba mencium bibirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Conquer Her
RomansaWatson First Story #Book1 Beberapa part akan diprivate, follow dulu untuk membaca. •••••• Joseph Watson, jika kau sudah bertemu dengannya, sulit untuk kau menghindarinya. Pesonanya dan kekayaannya...