Hai! Maaf ya baru update. Ella sempat stuck kemarin. Jujur 😢
Oh ya, makasih ya buat yang vote dan comment. Vote comment kalian itu selalu jadi penyemangat Ella. Makasihh banget ❤🙏
Part ini, smoga bkin kalian suka + senang :)
And, love you guys. Minta tolong votenya yak!
Happy Reading~
***
"Amelia please...."
Amelia menggelengkan kepalanya. "Aku hanya ingin minta tolong padamu dan yang aku dapatkan bukan pertolongan! Aku tahu reputasimu di kalangan perempuan! Tapi aku bukanlah salah satu wanitamu yang kau gunakan lalu kau buang! Apa yang sudah kau lakukan padaku? Kau merenggut keperawananku brengsek!" Amelia menangis semakin kuat. Ia merasa lebih baik ia mengeluarkan semuanya daripada ia pendam sendiri. Amelia tidak terima, sangat tidak terima kehilangan mahkotanya yang ia jaga selama ini.
Dia tidak tahu harus melakukan apalagi. Dia merasa diperkosa dan mahkotanya direbut secara paksa. Amelia tidak tahu apa yang membuat pria itu tega melakukan itu padanya. Dia hanya minta bantuan, itu saja! Tapi kenapa semuanya menjadi seperti ini?
"Aku tahu kau bukan mereka," ujar Joseph sambil menatapnya dengan menyesal.
"Lalu kenapa kau melakukannya hah?! Aku sudah meminta padamu untuk hentikan!" Amelia berteriak frustasi.
Sesuatu yang paling Amelia takuti... Hamil.
Playlist 🎤: Alessia Cara - Scars To Your Beautiful
***
Sudah lebih dari satu setengah jam Amelia di dalam kamar mandi. Joseph tidak tahu harus melakukan apa. Sudah berkali-kali juga ia mengetuk pintu kamar mandi yang tidak balas oleh Amelia. Hanya ada suara tangisan yang terdengar. Joseph menghela nafasnya kasar. Ia menyambar ponselnya dan menghubungi seseorang segera.
"Ada apa Jose?"
"I need your help. Now."
"Maaf Jose. Aku rasa aku tidak bisa membantumu. Aku masih ada urusan dan aku titip Amelia padamu. Tolong biarkan ia menginap bersamamu. Aku tidak bisa menjemputnya."
"Itu—"
"Aku harus pergi. Titip Amelia." Lalu sambungan terputus begitu saja sebelum ia berbicara lagi. Joseph membanting ponselnya dengan kesal. Ia kembali mengetuk pintu kamar mandi. Sudah pukul sebelas malam dan Amelia belum makan sama sekali. "Amelia, open the door please. We need to talk."
Sama seperti sebelumnya, tidak ada jawaban. Tetapi kali ini, Joseph merasa sedikit khawatir karena tidak mendengar suara tangisan lagi dari dalam. "Amelia?"
"Mel? Mel open the door."
"Amelia!" Joseph mengetuk pintu lebih keras lagi. "Amelia open the door or I'll break the door?"
Tidak lama kemudian, pintu kamar mandi dibuka oleh Amelia. Joseph menatapnya dengan khawatir. Mata Amelia membengkak dan rambutnya yang acak-acakan sudah cukup menjelaskan betapa hancurnya wanita ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Conquer Her
Roman d'amourWatson First Story #Book1 Beberapa part akan diprivate, follow dulu untuk membaca. •••••• Joseph Watson, jika kau sudah bertemu dengannya, sulit untuk kau menghindarinya. Pesonanya dan kekayaannya...