Conquer Her

Conquer Her | Chapter 15 - Deep Pain

Akhirnya update juga. Kali ini ku kasih lagu :) 😢😭 sedih ah. Oh ya, nanti HARAP baca sampai benar" END sampai ujung ya.. Karena mau bilang sesuatu.

Minta tolong votenya yakkk 😅😆

Playlist 🎤: Ed Sheeran - Happier (Official Video)

*

**

2 weeks later, 08.54 AM

Watson's Mansion. Manhattan, NY—USA.

PRANG!

"Amelia!"

Sophia berlari cepat menuju kamar Amelia ketika mendengar suara pecahan kaca. Rasa khawatir yang besar menghampirinya. Di depan pintu kamar, Sophia dikejutkan dengan banyaknya pelayan yang ada di sana dan pintu kamar Amelia yang terbuka. Dari celah pintu itu, Sophia melihat kamar Amelia yang sangat kacau.

Dalam hitungan detik, Sophia sudah berada di dalam kamar Amelia. Di lantai terdapat makanan yang berserakan serta air dan kaca. Amelia sedang berdiri di balkon dengan tatapannya yang mengerikan kepada semua orang yang ada di sana. Amelia juga tidak henti-hentinya berteriak dan menarik rambutnya sendiri hingga rontok.

"Nyonya, Nona Amelia mengamuk dan membanting makanannya sendiri, dia terus berteriak," ucap salah seorang pelayan.

"Amelia.. Apa yang kau lakukan, sayang?" Sophia berusaha mendekati Amelia melewati kaca-kaca piring dan gelas yang pecah. Sayangnya, Amelia berjalan mundur dan menatapnya dengan mengerikan.

"Jangan dekati aku! Jangan dekati aku!"

"Mel.."

"PERGI! PERGI DARIKU!"

"Hubungi suamiku dan Joseph sekarang!" perintah Sophia kepada pelayan tadi.

"Kami sudah menghubungi Tuan Reynand dan Tuan Muda tadi," jawab pelayan itu yang dibalas anggukan oleh Sophia.

"Mel.. Tenangkan dirimu," pinta Sophia.

Amelia memundurkan tubuhnya hingga pembatas balkon yang menubruk punggungnya menghentikan gerakannya. Dia menatap ke bawah yang begitu tinggi dan kembali menatap Sophia. "Jangan dekati aku atau aku lompat!"

"Sayang.." lirih Sophia. "Ikhlaskan Nathan sayang.."

"TIDAK! NATHAN TIDAK MUNGKIN MENINGGALKANKU! DIA TIDAK AKAN TEGA MENINGGALKANKU SENDIRIAN!"

"Amelia, kau tidak bisa—"

"NATHAN MASIH HIDUP! AKU YAKIN ITU. Nathan.. Kau mendengar Mommy sayang? Tunjukkan dirimu. Tunjukkan kepada mereka bahwa kau masih hidup sayang," Amelia tertawa dan tersenyum. Semuanya menatap Amelia dengan miris. Sudah dua minggu berlalu sejak hari itu dan Amelia terus seperti ini.

"Nathan.. Kau di mana sayang? Ayo tunjukkan dirimu! Buktikan kau masih hidup sayang. Kau tidak mungkin tega meninggalkan Mommy bukan?"

"Amelia.." panggil Sophia diikuti air matanya yang mengalir. Amelia menatapnya masih dengan senyuman di wajahnya. "Dia sudah pergi sayang,"

Seketika, senyuman di wajah Amelia menghilang, wajahnya berubah drastis langsung. "TIDAK MUNGKIN!"

"Jangan seperti ini Mel.."