Jimin and you

2.5K 179 18
                                    

Hari ini dimana hari Jimin dan aku menikah. Aku sangat mencintai jimin, tapi tidak dengan jimin, dia sangat membenci pernikahan ini karena dia sama sekali tidak mencintaiku. Sejujurnya aku tidak memaksanya untuk menikahiku, tapi ia terpaksa karena ini adalah kehendak orang tuanya. Kami memulai acara pernikahan kami. Kami memulai masing masing proses pernikahan, dan akhirnya pernikahan itu selesai juga. Aku merasa tidak enak pada Jimin karena aku merasa aku sangat egois.

Aku dan Jimin tinggal dirumah baru, rumah hanya khusus untuk kami berdua. Dia sama sekali tidak menatap wajahku bahkan ia tak mau berkomunikasi denganku. Tapi aku mengerti keadaanya jadi aku merasa itu tidaklah masalah. Karena seiring berjalanya waktu ia akan segera mencintaiku.

"Jimin-ah kau mau kemana malam malam begini? Hari ini hari pertama kita menikah." Ujar (y/n) saat melihat Jimin hendak membuka pintu rumah.

"Bukan urusanmu!" Ketusnya.

"Aku ini istrimu.. apa maksudmu? Jika kau ingin pergi setidaknya makanlah dulu.. aku sudah menyiapkan makan malam untukmu.." ujarmu mencoba menenangkan diri.

"Makanlah sendiri! Aku tidak tertarik denganmu apapun itu!" Ujar Jimin dan langsung meninggalkan rumah.

Aku merasa hatiku sangat sakit, tapi aku harus menahanya.
Ini sudah tengah malam jam sudah menunjukkan pukul 12:00 pm. Nun Jimin masih belum kembali.

"Dimana dia? Apa harus aku hubungi dia?" Ujar (y/n) cemas.
Tentu saja ia takut akan terjadi sesuatu pada Jimin.

Tiba tiba seorang mengetuk pintu dan kau yakin sekali kalau itu jimin, kau segera membuka pintu.
Betapa terkejutnya kau saat melihat Jimin membawa Mina ke rumah kami. Ia merangkul Mina dan membawa mina kekamar.

"Jimin-ah! Apa yang kau lakukan?! Kenapa kau membawa Mina kesini?" Ujarmu menahan tangis.

"Apa urusanmu?! Dia adalah gadis yang kucintai! Bukan kau! Gadis yang menyebalkan!" Ketus Jimin. Kau hanya terdiam sambil meneteskan airmatamu.

"Hey jangan pura pura sedih priaku tidak tertarik denganmu!" Bentak Mina sambil membawa Jimin kekamar.

Aku merasa sangat sedih dan kecewa andai saja aku membatalkan pernikahan ini, mungkin saja hal ini tak terjadi padaku.
"Sabar.. aku harus sabar aku harus kuat, apapun caranya aku akan membuat Jimin mencintaiku."
Kau lalu merebahkan dirimu disofa, kau tidur diruang tengah, sedangkan Jimin dan Mina tidur dikamar yang seharusnya kau dan Jimin tempati.

Pagi sudah tiba, kau terbangun dan melihat Jimin yang sedang menatap tajam dirimu.

"Jimin? Maaf pasti kau kesal karena aku bangun telat.. apa kau lapar?" Tanyamu pada Jimin.

"Kau memang sangat menyebalkan! Mina sudah memasakanku makanan. Aku sudah makan! Jadi urus saja dirimu sendiri!" Bentak Jimin lalu pergi meninggalkan rumah.

Kau menanggis lagi kau sangat sedih atas perlakuan Jimin terhadapmu. Jika dia tidak mencintaimu dia seharusnya bilang pada orang tuanya. Dia tidak harus menyiksa gadis tak bersalah.

Sudah hampir 2 bulan ia tak menegurmu, ia selalu membawa Mina bersamanya seakan aku adalah penganggu dirumah ini.
Kau merasa sesak di dadamu kau merasa kesakitan. Kau ingin menghubungi ibumu tapi kau tidak boleh melakukanya karena kau takut ibu khawatir.

"Eotheoke? Aku harus bagaimana? Dadaku sakit sekali.. aku sulit bernafas." Kau memukul mukul dadamu, wajahmu sangat pucat. Jimin ada dirumah ia sedang tidur tiduran di kamarnya. Kau tidak ingin menganggunya, walaupun kau memberi tahunya ia juga tidak peduli.

Kau merasa tidak tahan lagi, semua pandanganmu kabur dan kau melihat Jimin menuju kearahmu dan melihatmu yang sedang terkapar dilantai ruang tengah. Ia segera mengangkatmu menuju sofa.

BTS Maknae And You [Random Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang