Mianheo.

1.7K 127 3
                                    

You pov

Cinta itu memang sulit untuk dimengerti. Aku menyukai namja bernama Park Jimin itu, ia sangat sempurna dan ramah. Kami adalah sahabat saat kecil, kami sangat dekat dan sering curhat bersama.

Tapi seiring berjalannya waktu, ia mulai menjauh dariku, tidak pernah menemui ku lagi. Jadi aku memutuskan untuk menjenguknya.

Aku menuju ke apartemennya, tapi ia tidak ada disana, jadi aku hendak untuk pulang. Diperjalanan aku merasa sangat kesepian, sedih, sesak, rasanya hatiku memerlukannya.

Mataku membulat seketika melihat namja bernama Park Jimin itu tengah berpelukan dengan seorang yeoja. Aku sangat tidak percaya bahwa seorang Park Jimin teman masa kecilku melupakanku dan malahan berbahagia dengan seorang yeoja.

"Tuhan.. kenapa kau membuatku melihat ini? Aku tidak mau melihat hal seperti ini!" Batinku.

Aku tahu kita sudah besar, tidak mungkin jika kita tidak pernah mengalami yang namanya jatuh cinta, iya kan? Sama halnya aku yang sangat mencintai jimin, dari kecil aku sudah terkagum kagum dengannya. Hanya saja ia hanya menganggapku sebatas sahabat, itu saja.

Aku berjalan gontai meninggalkan Jimin dan yeoja itu, tak disangka bulir bening dari mataku jatuh membasahi pipiku.

Jimin pov

Aku melihatnya berjalan gontai menjauhiku. Aku merasa ada sesuatu yang aneh maka itu aku mengejarnya.

"(Y/n)-ah.."

Gadis cantik itu menoleh dengan air mata di pelupuk matanya. Hatiku tak tega melihatnya menanggis seperti ini, aku langsung memeluknya.

"Ada apa (y/n)-ah.. kenapa kau menanggis?"

"Aa..a..Ani.. gwaenchana.."

Aku tak percaya bahwa ia baik baik saja. Pasti ia menyembunyikan sesuatu.

"Jangan pernah berbohong padaku (y/n)-ah.. aku ini sahabatmu Jimin!"

Ia melepaskan pelukanku dan menatapku sendu.

"Apa kau pernah menganggapku lebih dari sahabat jimin-ah?"

Tanyanya yang membuatku tak mengerti.

You pov

Ia terlihat bingung dengan pertanyaanku.

"Maksudmu?"

"Maksudku.. aishh, sudah..sudahlah lupakan saja.." aku berjalan meninggakanya. Tapi dengan sigap ia menahan tanganku.

"Katakan apa maksudmu (y/n)-ah.."

"Jika kau tidak paham, lebih baik aku tidak bicara jimin-ah.."

"Ne wae..?"

"Karena itu akan membuatku semakin gila."

"Aku tahu kau pasti marah padaku.."

Kau tahu aku sangat marah padamu karena aku sangat merindukanmu, bahkan kau tidak memberikan kabar padaku. Kau asyik dengan duniamu dan yeoja itu. Batinku

"La..lalu?"

"Mian.."

Sesingkat itukah kau membalasku? Apa kau tidak peka sama sekali? Aku sungguh mencintaimu, tapi kau tidak pernah mencintaiku.

"Katakan apa saja.. aku akan melakukanya.. mintalah sesuatu.."

"Benarkah? Apakah kau akan memenuhi permintaanku?"

"Tentu saja, bagaimana tidak? Kau kan sahabatku.." ujarnya lantang sambil memperlihatkan senyumannya. Namun aku hanya menatapnya serius, sulit bagiku mengatakan hal ini, tapi aku harus daripada aku akan sakit setiap hari.

BTS Maknae And You [Random Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang