why jimin?

1.3K 106 8
                                    

Aku mengambil ponselku, kubuka galeri dan kulihat foto fotoku bersama jimin, seketika senyuman terukir diwajahku beserta air mata.

"Kenapa kau melakukan ini padaku jimin? Apa kesalahan yang kubuat sehingga kau mempermainkan perasaan ini?"

Kuremas bantal yang kupeluk kuat kuat, tangisanku semakin menjadi, kulempar handphoneku kearah dinding, kemungkinan handphoneku sudah tak bernyawa lagi.

"Bogoshipo jimin.. Bogoshipoyo.. "

Terkadang aku ingin sekali kembali ke tempat ayah dan ibuku berada, sebenarnya aku lahir di daegu tapi aku ke busan karena kupikir aku tertarik dengan kota busan, jadi aku ingin melanjutkan karirku dibusan.

Tubuhku semakin kurus, bahkan berat badanku menurun, kulitku pucat, terdapat kantong mata di bagian bawah mataku. Kutarik nafas dalam dalam.

Sudah berberapa hari aku tidak makan, entahlah mengapa aku sama sekali tidak nafsu makan. Walaupun kupaksapun ujungnya makanan itu hanya terbuang.

Kuambil ranselku dan keluar dari apartemen. Kususuri jalan dengan keadaan yang sangat berantakan.

Aku sadar bahwa semua orang menjadikanku pusat perhatian,  keadaanku benar benar kacau sekarang. Padahal kejadian itu sudah terjadi 2 bulan yang lalu.

Aku mengacuhkan orang orang yang menatapku iba, dan ada juga yang menertawakanku.

Kuhempaskan bokongku dibangku sungai han, kuhirup aroma sungai han, sekali kupejamkan mataku.

Kurasakan tetesan hujan menerpa kulitku, aku tidak peduli walaupun aku akan mati kedinginan sekarang, suara gemeruhpun tak membuatku takut. Yang kuinginkan sekarang adalah ketenangan, aku hanya ingin sendiri sekarang.

Jalan mulai sepi, hari sudah mulai gelap kuputuskan untuk kembali pulang.

Sejujurnya kapalaku benar benar pusing sekarang, bahkan pandanganku kabur, tapi dengan sekuat tenaga aku terus melangkah dengan tubuh yang tak bertenaga lagi.

Kakiku mulai melemas, tubuhku terhempas di jalan yang sangat sepi. Dingin terus menusuk tubuhku, aku tak peduli sama sekali. Aku juga tidak berniat hidup lagi.

Entah apa yang membuatku frustasi saat kehilangan jimin, aku sudah terlampau mencintainya, aku bahkan tidak bisa hidup tanpa jimin.

Tiba tiba saja hujan berhenti menerpa kulitku.

Kuangkat kepalaku keatas, kulihat payung bening menutupi tubuhku, seseorang namja dengan tubuh yang basah kuyup menatapku sendu, walaupun tatapanku tak jelas kuusahkan untuk menatapnya. Aku merindukan wajah itu,













"Jimin-ah.. "

Tiba tiba saja semua pandanganku kabur, yang kulihat sekarang adalah gelap gulita, tubuhku mati rasa.





















Aku mengerjapkan mataku berkali kali, dan berhasil.

Kulihat sekelilingku.

Aku tak melihat sosok yang kurindukan disini, raut wajah kecewa teeukir diwajahku.

"Kau bahkan tidak menjengukku?"

"Siapa bilang aku tidak menjengukmu"

Suara yang sangat familar membuatku membulatkan mata sempurna, dengan rasa rindu yang mendalam kutatap namja yang sedang menghampiriku, senyum terlihat diwajah tampannya.

Dengan secepat kilat aku menghambur kepelukan namja itu.

"Hiks kau jahat! Kenapa kau melakukan ini padaku?! Kau tahu bahwa aku sangat membutuhkanmu! Kenapa kau tidak membiarkan aku mati saja tadi? Kenapa kau harus menolongku?"

BTS Maknae And You [Random Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang