Jealous pt2

965 91 6
                                    

Dingin rasanya saat hujan mulai membasahi tubuh ini. Rintik hujan serasa menyengat masuk kekulit, sakit hati dan rasa dingin ini mencampur menjadi satu secara bersamaan membuatku semakin tersiksa.

Aku berjalan gontai menuju kerumah sahabatku Yera dan Jimin.

Mereka menikah beberapa hari yang lalu. Kami bertiga beteman saat kelas 1 Sd, kurasa aku mulai menyukai namja bernama Park jimin itu, tapi ia tak menyukaiku melainkan Yera. Aku harus bagaimana? aku tidak bisa memaksa.

Tapi saat Namja bernama Kim Taehyung itu datang kehidupku aku mulai jatuh cinta padanya. Dan sekarang kami sudah menikah, awalnya ia sangat mencintaiku namun sekarang?

Ia berubah.













"Yeraa.."

Tok tok tok

"Yeraa.. apa kau sudah tidur? bisa kau bukakan pintu?"

cklek

"Hah? (yn)?!! kauu??"

Ya.. aku tahu pasti ia terkejut dengan penampilanku sekarang. Rambut acak acakan, baju basah dan yang lebih parah lagi mataku berkantung

"Bisa aku masuk?"

Yera mengangguk cepat dan mempersilahkanku masuk.

Ia segera menutup rapat pintu dan mengajakku duduk disofa

"Kenapa kau seperti ini? kau sangat kacau.."

"Ye-Yera.."

sontak aku memeluk tubuh sahabatku Yera, aku sangat sedih. Yang kubutuhkan sekarang adalah pelukan.

"Ada apa (yn)? Kenapa kau menanggis?" Yera membalas pelukanku.

"T-Taehyung jahat.."

"Taehyung kenapa?"

"Ia berubah.." aku semakin menanggis kencang dipelukan sahabtku Yera. Ia berusaha menenangkanku.



















"Ada apa ini?"

Jimin keluar dari kamar dengan kaus oblong dan rambut baru bangun tidur.

Kurasa ia terbangun karena suara tangisanku

"Jimin.. kemarilah" Yera menyuruh Jimin duduk disebelahku.

"Ada apa (yn)? kenapa kau menanggis?"

"Ma-maaf Jimin.. maaf yera.. aku menganggu kalian.."

"Sudahlah.. tidak apa apa sekarang katakan apa yang terjadi?" Tanya jimin.

"Jimin-ah.. apa aku terlihat sudah tua? apa wajahku semakin mengerut? apa aku semakin gemuk?"

"Tidak, kau masih sama. Kau cantik, tapi kenapa kau bicara begitu?"

"Jimin.. Aku tak mengerti.. aku bingung dengan diriku sendiri, tadi pagi Taehyung asyik mengirim pesan pada gadis lain smpai2 mengubrisku, sekarang? ia bilang gadis yang berada di chatnya akan kerumah malam ini karena tugas. Apa apaan itu?! ia bahkan sangat cuek padaku! aku tak mwngerti..." Aku terisak makin keras dihadapan Yera dan Jimin. dengan segera Jimin membawaku kepelukanya, ia berusaha menenangkanku dengan menghelus surai rambutku yang basah.

Yera tak cemburu, karena kami adalah sahabat.

"Sudahlah.. mungkin Taehyung punya tujuan lain. Lebih baik sekarang kau pulang ya? biar kuantar.."

"Jangan jimin! biarkan dia tidur disini bersama kita." Ujar yera.

Dibalas anggukan oleh Jimin.

Yera mengajakku kekamar dan memberi pakaian tidurnya padaku.

"pakailah ini ya.. aku akan buatkan teh hangat." Ujar yera seraya tersenyum

Aku hanya mengangguk dan duduk ditepi kasur sambil terisak.














Author pov

tok tok tok

Suara ketukan pintu terdengar diluar rumah Jimin. Jimin segera mwmbuka pintu dan melihat Taehyung dengan pakaian basah kuyup.

"Hey.. Tae! kau baik baik saja? ayo masuk!" Jimin menarik tangan Taehyung masuk namun Taehyung menghentikanya.

"Apa (yn) ada disini?" Tanyanya terburu buru.

"I-iya dikama--"

Jimin tak lagi melanjutkan kata katanya saat Taehyung langsung menerobos masuk kerumah Jimin dan memasuki kamar jimin. Ia menghela nafas lega saat melihatmu terduduk ditepi kasur dengan mata sembab. Sakit rasanya saat ia melihatmu menanggis seperti ini, ia mengutuk dirinya sendiri.

Ia menghampirimu dan langsung memeluk tubuhmu.

"(yn).. biar aku jelaskan.. jebal~" Suaranya lirih membuatmu pilu mendengarnya.

Kau sungguh tak tega melihat kondisinnya. Tapi kau sangat sedih dan kesal.

"Chagi.. Aku dan gadis itu tak punya hubungan apapun.. percayalah.. ia hanya seketarisku.. tak lebih.. tolong jangan seperti ini.." Ia menanggis sambil memeluk erat tubuhmu namun kau tak membalasnya.

"Chagii.. percayalah.." suaranya makin melemah.

Kau masih diam tak bergeming, ingin rasanya kau membalas pelukanya dan mengatakan aku percaya. tapi rasa egoismu membuatmu tak mau mengatakanya.

"Chagii.."

Tanpa kau duga, tubuhnya terkulai lemas dilantai kamar yera dan Jimin kau kaget dan langsung menghampirinya.

"Tae.. kau b-baik baik saja? bangunlah.." tangisanmu makin pecah melihatnya pucat seperti ini kau menyesal tak membalasnya tadi.


















"Sini biar aku bantu" Jimin dan Yera langsung membopong tubuh Taehyung kekasur

Dengan cepat kau duduk dipinggir kasur dan mengenggam tanganya.

"Eumm bajunya basah. ia bisa masuk angin.." ujar jimin.

"Biar aku gantikan.. jimin bisa kupinjam bajumu?" Tanyamu.

Jimin mengangguk dan segera mengambil bajunya.








"ini"

"Terima kasih.."












"Kami tunggu diluar ya?"

kau hanya mengangguk sebagai jawaban.













"Mianhe Taehyung"


Kau membuka kemeja putihnya yang basah. kau memerasnya diember.

saat kau hendak memakaikanya baju kaus milik jimin. Ia mengenggam tanganmu.


"Chagia~"










TBC

Vote and comment!♡♡

Gumawo

BTS Maknae And You [Random Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang