TaehyungXYouXJimin

536 56 2
                                    

"Dapat kau gadis nakal!"















"Ju-jungkook?!!"
Aku meringsut mundur saat mendapati laki-laki menyeramkan itu tersenyum miring seraya berjalan mendekatiku yang terduduk di kasur. Dirinya perlahan ikut duduk di tepi kasur dan menatapku dari bawah sampai atas.

"Cih! Lihat dirimu gadis nakal. Terlihat seperti jalang, benar bukan?"

Aku mengigit bibir bawahku menahan amarahku. Dapat kulihat wajahnya terlihat bahagia melihatku yang sedang menahan amarah. Dirinya makin mendekat ke arahku membuatku makin menjauhkan tubuhku takut.

"Jangan mendekat! Dasar brengsek! Atau aku ajan berteriak!"

"Cup cup cup... gadisku bisa marah rupanya? Tenanglah sayang, aku tak akan menyiksamu. Hanya membawamu pulang bersamaku...."
Dengan lancangnya ia mengenggam kasar tanganku dan menarikku erat membuatku panik.

"Jiminn!!hiks jimmm!! Jiminn!!! Tolongg!!"

"Diam! Atau pria itu akan kubunuh!" ancamnya sambil mengertakan giginya.

"Kenapa kau bisa masuk kesini huh?!" pekiku nyaring. Ia hanya terkekeh sinis seraya menjilat bibir bawahnya sensual menatapku lekat.

"Kau hanya perlu ikuti aku dan menurut saja. Demi pria kesayanganmu itu!"

"Dasar bajingan!!"






Plakkk!!




Aku menatap wajah Jungkook yang memerah bekas tamparanku. Kutatap wajahnya yang masih mengarah kesamping, kulihat bibirnya terangkat membentuk senyum sinis.

"Kau.... beranii.... menamparku?!"

"Akhhh!!" Aku merintih lirih saat ia menekan kuat rahangku, menancapkan kuku-kuku jarinya yang tajam.

"Rasakan ini gadis nakal!!"






Sratt!!






"Inilah akibatnya jika berani memukulku!"

Aku menanggis seraya memegangi rambutku yang sedang ia jambak. Sakit seketika menyerang kepalaku, rasa menyesal mulai menghampiriku saat meminta Taehyung tidak datang tadi.

Kuharap siapapun tolong aku!

"Hiks... sakit..."

Ia melepaskan jambakan rambutku dan kembali menarik rahangku kuat.

"Ayo sekarang ikut aku pergi!"

Aku hanya bisa menurut saat ia kembali menarik tanganku kasar, sungguh tenagaku terkuras habis akibat menanggis tadi. Kuharap ada yang menolongku.

Ia berhasil menyeretku hingga keluar rumah Jimin dan melemparku asal, menutup kembali rumah Jimin dan tersenyum puas.

"Masuk ke mobil!" titahnya keras. Aku tak bergeming masih menatap darah yang keluar dari pergelangan tanganku akibatnya.

"Dasar keras kepala!!!"

Aku hanya bisa pasrah saat menatapnya yang hendak memukulku kembali.

















Bukk!!







"Bajingan kauu!!"






Aku segera membuka mataku dan menatap seorang pria dengan kemeja putih yang terlihat basah dan surai pirangnya yang basah akibat air hujan.

"Tae--"

"Kau pikir aku akan menurut saja saat kau berada di rumah pria yang bahkan tak bisa melindungimu?! Dan lihatlah sekarang kau tersiksa kan?'' ia berucap lirih seraya menatapku nanar.

Dan






"Awas Tae!!"











Brukk!











"Dasar benalu!!"

Kutatap pria bernama Jeon Jungkooj itu yang tersenyum sinis menatap Taehyung yang terjatuh akibat seranganya yang cukup kuat. Ia mengelap sudut bibirnya yang berdarah dan sesekali meringis menahan sakit.

Ia kembali melangkahkan kakinya mendekat ke arahku dan menarik kasar pergelangan tanganku yang terluka tadi, membuatku meringis lirih.

"Ikut aku jalang!"






Brukk!!






"Jangan sekali kali kau sakiti dia bodoh!" pekik Taehyung dengan emosi yang meluap luap. Tak hentinya ia memukul Jungkook yang sekarang berada di bawahnya.

Buk

Buk

Buk

Bukkk

Bukk

"Hen... hentikan Tae!!"

Mendengar ucapanku sontak Taehyung menghentikan aksinya. Ia menatap ke arahku yang terduduk lemah dengan mata yang sayu, seketika ia berdiri dan menghampiriku tergesa-gesa. Menarikku ke dalam dekapan hangatnya dan mengusap suraiku pelan.

"Sakit Tae..." lirihku saat ia menyentuh kulit kepalaku.

"Astaga... apa yang pria sialan itu lakukan padamu ha?!"





























"Ada apa ini?!!"






Aku, Taehyung dan jungkook sontak menatap ke arah sumber suara. Mendapati pak polisi bersama dengan Jimin yang memasang tampang datar.

"Jim.. kau?'' Lirihku.

"Maaf (yn)... kau harus tersakiti. Tapi aku yang meminta Taehyung datang kesini dan menyelamatkanmu... dan memanggil polisi untuk menangkap pria bajingan itu!"

"Tae kau..." pandanganku beralih pada Taehyung yang tersenyum kecil. Ia mengangguk pelan.

"Semua ini sudah aku dan Jimin rencanakan. Sekarang... kau bisa bebas, kau bebas mencintai siapapun. Tanpa paksaan apapun..."

Aku tersenyum haru, diriku memeluk erat leher Taehyung, menenggelamkan kepalaku pada dada bidangnya.

"Tae... terima kasih banyak...hiks, terima kasihh...hiks..."




















"(yn) sayang!!"









Aku kembali mengadahkan kepalaku, menatap kedua orang tuaku yang sudah berlinang air mata, mendekatiku. Seketika aku melepaskan pelukan Taehyung dan beralih pada kedua orang tuaku.

"Ayah... ibu!!"







"Maafkan kami sayang, kami tak tahu pria itu sangat brengsek." lirih ibuku, pelukanya makin erat. Dapat kudengar isakan keluar dari mulut ibuku.

"Ibu... hiks, biarkan aku pergi dari sini. Saat itu ibu berjanji padaku agar membiarkanku kuliah di Jepang. Kumohon... Hiks, tepati janjimu bu..."

"Baiklah sayang. Setelah kau lulus sekolah, ayo kita pergi!"

Sontak kulepaskan pelukan ibu dan menatap wajah ibu yang berlinang air mata. Mataku berbinar tak percaya. "I-ibu... Yakin?''

"Ya. Kau bebas menentukan masa depanmu." ibuku kembali menyunging senyumnya, dirinya mengusap lembut pipiku dan akhirnya mengalihkan pasanganya pada Taehyung yang berdiri di belakangku.

"Nak Tae. Terima kasih telah menyelamatkan anakku."

Pandanganku kini ikut beralih pada Taehyung yang hanya diam mengangguk mengiyakan ucapan ibu. Tersirat raut kecewa di wajahnya, bukan hanya Taehyung. Jimin juga.

"Tapi tante!"

Ibuku kembali mengalihkan pandangannya pada Taehyung.

"Ya nak?"

"Jika kau mengizinkan. Bisakah aku... menjadi pengganti Jungkook untuk (yn)?"

Aku membulatkan mataku tak percaya. Taehyung tersenyum dan menatap mataku dalam. "Aku berjanji akan menjaga gadis ini."












Tbc

BTS Maknae And You [Random Series]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang