BTS Maknae And You [Random Series]

Psychopat

You as Jung Seora
Cast:-Park jimin
         -Jung  seora

Nc16+

jangan baca yang dibawah 16 tahun.
Maaf ya..

"Seora!! Cepat turun dan sarapan. nanti kau bisa telatt!"

"Iya.. bentar!"

Seora melangkahkan kakinya menuruni anak tangga, dress putih sederhana sudah membaluti tubuh mungilnya, rambut tergerai dihiasi dengan hiasan pita kupu2 bewarna emas.

"Wah.. putriku cantik sekali"
Eomma seora datang menghampiri Seora dan mengajaknya untuk duduk.

Terlihat jimin berada dihadapan seora dan menatap seora dari bawah sampai atas.

"Wahh.. kau cantik sekali"

"Tentu saja aku cantik.." Ujar seora sombong sambil melahap roti dihadapanya.

Jimin hanya mengelengkan kepalanya lalu melanjutkan melahap sarapanya.

Selang beberapa menit, seora sudah selesai menghabiskan sarapanya.

"Nak, Ayo! kita kerumah mertuamu"

"Apa? mertua?"

Eommanya terkekeh dan menghelus surai rambutmu lembut.

"Hehehe.. kerumahnya Min Yoongi sayang.."

seora berdecak sebal lalu memayunkan bibirnya imut

"Yoongi itu temanku eomma"

"Hehehe.. tapi kau pernah bilang kalau kau menyukainya kan?"
Goda eomma seora sambil tersenyum jahil.

Seora tersenyum malu sambil mengaruk tengkuknya yang tak gatal. Tiba tiba saja Jimin sudah berada disamping seora dan merangkulnya.

"Ayo! Oppa antar!"

Seora terkejut dan membelalakan matanya menatap tajam manik cokelat Jimin.

Seora beralih menatap manik eommanya dan tersenyum.

"Eomma ikut kan?"

"Tentu saja!" Ujar eommamu semangat.

Jimin langsung membelalakan matanya dan menatap eommanya.

"Eomma a-aku ke toilet dulu ya? eomma tunggu disini!"

"iya.. cepat"

Jimin segera pergi meninggalkan seora dan eomma dan memasuki toilet.

ia mengambil handphonenya disaku celananya dan mencari kontak Jungkook.

"Jungkook!"

"Ya? jimin.."

"Bisa kau pinta pada eommaku agar tak kerumahmu?"

"kenapa?"

"eum.. katakan saja ada sesuatu yang ingin dikatakan Yoongi hyung pada seora, dan tentu saja rahasia"

"Eum.. baiklah.."

"Oke."

****

"Ayo eomma kita pergi!" Jimin kembali merangkul seora sambil mengambil kunci mobilnya.

Sedangkan seora hanya memutar bola mata malas melihat tingkah kekanak kanakan Jimin.

tutt.. tut...

"Ah.. sebentar! adik ipar seora menelefon" Ujar eomma  seora sambil menghentikan langkah jimin dan seora.