1. Prolog

48.2K 1.3K 27
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم
اللهم صل على سيدنا محمد
JADIKAN AL-QURAN SEBAGAI BACAAN YANG PALING UTAMA

****

Cinta. Entah apa kalimat yang tepat untuk mendefinisikan kata itu. Semuanya bisa menjadi benar, bisa pula menjadi salah bagi sebagian orang. Bahkan sampai saat ini, kata itu bagai misteri tanpa ada pemecahannya.

Kata cinta itu benar jika diposisikan pada tempatnya. Jika diposisikan pada posisi yang salah maka bukan hanya menjadi salah untuk satu pihak saja, tapi juga menjadi salah bagi pandangan semua orang.

Cinta seorang anak Adam yang sesungguhnya adalah pada Sang Pencipta. Hanya sekelumit cinta yang boleh kita bagi untuk makhluk-Nya. Dan cinta itu dapat kita jadikan jalan menuju jannah-Nya nanti. Bukan menawarkan pada hubungan semu, lebih dari itu. Cinta anak Adam yang benar pastinya akan membuatnya berada dalam suatu ikatan dengan menyertakan Allah sebagai saksi dalam hubungan yang nantinya menjadi ibadah setiap langkahnya jika diniatkan karena Allah.

Aku, gadis biasa yang jauh dari kata sempurna. Maka dari itu definisi cinta untuk lelaki sendiri menurutku pun sederhana. Ketika Allah hadirkan detak yang tak biasa ketika melihat seorang Adam menjabat tangan Abiku, itulah mulanya cinta. Siapa pun dia aku akan menerima dengan tangan terbuka. Sesederhana itu memang bagiku.

Pernah aku terlalu berharap lebih pada seorang lelaki, namun harapanku itu di patahkan olehnya begitu saja. Dia sempat membawaku terbang ke awan tapi seketika ia pula yang menghempaskanku diwaktu yang bersamaan.

Jika di tanya apakah sakit, tentu. Sangat menyakitkan malah. Tapi apa boleh buat, aku tak punya kuasa memaksanya menerimaku, ataupun membalasnya dengan hal serupa. Jika membalas, berarti aku sama dengannya. Karena bagiku dendam adalah gerbang menuju perbuatan mungkar dan itu tidak dibenarkan.

Aku yakin, persoalan jodoh Allah telah gariskan pada setiap hamba-Nya. Setiap makhluk Allah ciptakan pasangannya. Itu kalimat wejangan dari Mas Fahmi yang saat ini masih ku pegang tatkala kembali mengingat kisah itu.

Fokus pada kenyataan yang ada, sekarang bukan saatnya mengingat kenangan lama. Aku harus fokus pada kuliahku yang kini hanya menghitung bulan. Urusan jodoh, biarlah Abi yang mencarikan. Aku yakin, setiap orang tua pasti memilihkan yang terbaik. Karena aku tidak ingin terjatuh pada luka yang sama dengan alasan apapun.

Biarlah mengalir begitu saja. Karena jodoh itu sama dengan Rizki, Allah tidak mungkin salah dalam kadar ataupun penerima. Jika Allah menghendaki seorang Adam untukku, maka Allah tahu bagaimana caranya mempertemukan kami.

🍃🍃🍃

Versi revisi
٦ رجب ١٤٤١ ه
Semarang, 29 Februari 2020

Semoga suka, alurnya aku buat runtut.

Kutunggu komentar kalian😊

My Future Gus (Revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang